Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Memahami "Love Language", Kekuatan Bahasa Cinta di Dalam Hubungan...

Misalnya, paham apa yang kita senangi atau membuat kita merasa dihargai dan dicintai.

Sayangnya, tak semua orang mampu melakukannya, membuat kita merasa kurang puas.

Nah, mungkin hal ini disebabkan orang terdekat atau pasangan belum memahami apa "love language" atau bahasa cinta.

Istilah love language sebenarnya telah ada -setidaknya, sejak 30 tahun terakhir.

Praktik ini dapat membantu semua orang untuk membaca pikiran dan terkoneksi dengan seseorang yang dicintai.

Istilah tersebut berasal dari buku yang berjudul The 5 Love Languages karya Gary Chapman, seorang konselor keluarga dan pembicara dengan gelar dalam antropologi dan pendidikan orang dewasa.

The Love Language sebenarnya seperti roadmap yang membuat semua orang dalam hidup merasa baik, dicintai, dan dihargai, dengan membuatnya menjadi istilah sederhana.

Menariknya, setiap orang rupanya merasakan dan memberi cinta dengan cara yang berbeda-beda.

Nah, cara seseorang merasakan dan menerima cinta itu dibagi ke dalam lima bentuk, yaitu:

  • Acts of Service : melakukan hal-hal yang bermanfaat
  • Words of Affirmation: mengatakan hal-hal yang mendukung
  • Quality Time: menghabiskan waktu yang berarti
  • Physical Touch: berbagi kedekatan fisik dan keintiman
  • Receiving Gifts: memberi atau menerima hadiah yang bijaksana

Tentu saja, semua jenis cinta ini dirasakan oleh semua orang.

Namun, setiap orang memiliki cara utama untuk menerima dan mengekspresikannya kepada orang lain.

Cara itulah yang disebut love language utama kita. Uniknya, cara utama kita menerima cinta mungkin tidak sama dengan cara utama kita mengekspresikannya.

Misalnya, kita mungkin suka memberi orang lain hadiah, tetapi ketika hadiah diberikan kepada kita, itu mungkin tidak membuat kesan yang besar.

Selain itu, love language bisa berubah seiring berjalannya waktu, dan dari satu hubungan ke hubungan lainnya.

Misalnya, kita mungkin lebih menghargai physical touch dengan pasangan romantis daripada dengan keluarga, tetapi lebih menghargai acts of service setelah menjadi orangtua.


Untuk mengetahui lebih jelas tentang jenis love language, simak penjelasan berikut ini.

  • Acts of Service

Orang yang mencantumkan acts of service sebagai love language utama mereka adalah seseorang yang benar-benar percaya bahwa tindakan lebih baik dibanding kata-kata.

Misalnya, memasak makanan atau mengerjakan tugas pasangan ketika dia sibuk dan sebaliknya.

  • Words of Affirmation

Kebalikan dari acts of service, words of affirmation lebih mengutamakan kata-kata dibanding tindakan.

Seseorang dengan love language ini biasanya akan memberi pujian verbal, seperti “Aku benar-benar menyukai pakaian yang kamu pakai,” dan lainnya.

Seseorang dengan acts of service sebagai love language utamanya akan merasa bersemangat jika dihujani kata-kata seperti ini.

Sebaliknya, jika tak mendengarnya, ia akan merasa kurang dicintai.

  • Quality Time

Seseorang yang merasa kalau quality time adalah love language utamanya selalu ingin perhatian yang tak terbagi dan tanpa distraksi.

Jadi, ini bukan tentang apa yang kita lakukan selama waktu bersama, melainkan tentang apakah waktu tersebut berkualitas atau tidak.

Misalnya, menonton televisi bersama. Agar menjadi waktu yang berkualitas, pasangan perlu dipeluk, terhubung, dan tetap diperhatikan.

Menatap televisi tanpa tujuan sambil memainkan ponsel secara bersamaan akan membuat pasangan merasa tidak dicintai dan tidak dihargai.

Sebab, di mata dia, jika mengutamakan quality time, ia akan sangat menghargai waktu bersama kita.

  • Physical Touch

Orang yang mencantumkan physical touch atau sentuhan fisik sebagai love language utamanya suka menyentuh dan disentuh.

Memang, itu tidak berarti bahwa orang-orang ini senang PDA (public displays of affection -menunjukkan kemesraan di muka umum).

Namun, bersama orang semacam ini, agar merasa aman dan nyaman dengan kita, sentuhan harus disertakan.

Sentuhan itu pun tidak selalu seksual. Sentuhan fisik itu bisa berarti pelukan, berpegangan tangan, lengan melingkari bahu, bermain dengan rambut, berpelukan, ataupun berciuman.

Ini semua adalah bentuk sentuhan yang akan membuat dia merasa dicintai dan dihargai. Jika sentuhan tidak diberikan kepadanya, mungkin ia akan merasa diabaikan.

  • Receiving Gifts

Orang yang menyebut receiving gifts sebagai love language utamanya sangat suka menerima hadiah yang bermakna untuk merasa dicintai dan dihargai.

Tenang saja, ini tidak berarti orang-orang di sekitar kita materialistis. Ini hanya berarti memberi sesuatu kepada orang lain adalah cara yang bagus untuk mengekspresikan cinta.

Perlu diingat, hadiah itu tak perlu super mahal, tetapi tetap bermakna baginya.

Cara menggunakan love language


Perlu diingat, love language tidak akan membantu kita atau orang-orang dalam hidup kita sampai kita memahami dan mengungkapkannya kepada orang-orang di sekitar kita.

Jadi, cobalah untuk jujur dan terbuka.

Jika kita adalah seorang yang mengutamakan acts of service, beri tahu orang-orang di sekitar kita dengan mengungkapkan kalimat -misalnya, “Saya tahu ini mungkin terdengar aneh, tetapi kata-kata tidak benar-benar beresonansi dengan saya."

"Apa yang membuat saya merasa didengar dan dicintai adalah ketika orang melakukan sesuatu untuk saya. Itu benar-benar menunjukkan kepada saya bahwa mereka peduli.”

Sebagai balasannya, kita juga bisa meminta agar orang-orang di sekitar kita menyebutkan love language mereka.

Intinya adalah begitu kita mengetahui love language kita, berikanlah arahan kepada semua orang yang kita kenal.

Ini akan membuat hidup lebih mudah dan kita akan merasa lebih dicintai dan dihargai.

Mengapa love language penting?

Semakin kita menyadari bagaimana kita mencintai orang-orang dalam hidup kita dan bagaimana kita benar-benar jatuh cinta, semakin mudah untuk mendapatkan dan memberikan cinta.

Saat mencari pakaian pun kita tentu harus memahami jenis pakaian yang kita cari bukan?

Jika tidak, bisa saja kita mencoba semua jenis pakaian tanpa henti sampai menemukan apa yang kita butuhkan, membuat kita frustasi pada akhirnya.

Tentu saja ini tak akan terjadi jika kita sudah mengetahuinya dari awal, sama seperti jika sudah memahami love language.

Ketika kita tahu bagaimana apa yang kita inginkan, dan apa yang perlu diberikan kepada pasangan dan orang yang dicintai, tentu akan lebih mudah mencari kepuasan dalam hubungan.

Siapa yang tak menginginkannya, bukan?

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/11/24/143525620/memahami-love-language-kekuatan-bahasa-cinta-di-dalam-hubungan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke