Crimson Vow, Set Kartu Terbaru Magic: The Gathering, Apa Uniknya?

KOMPAS.com -  Masih ingat dengan diperkenalkannya set kartu kisah dan tema Midnight Hunt dari permainan Magic: The Gathering, yang rilis pada September 2021 lalu?

Nah, set kedua dari Innistrad tahun ini menggunakan tema yang lebih kelam dengan menyambut kembalinya sosok vampire dan sebuah pesta dengan risiko kematian.

Wizards of the Coast dalam rilisnya menyebut Crimson Vow, set terbaru dari permainan kartu Magic: The Gathering (Magic), sudah diluncurkan sejak 19 November 2021 lalu.

Set ini pun akan tersedia di Indonesia dalam paket draft, set, dan collector boosters, termasuk bundel Crimson Vow.

Permainan kartu ini sudah ada selama 25 tahun terakhir. Magic: The Gathering adalah permainan kartu yang dibuat oleh Richard Garfield.

Kartu Magic dirilis oleh Wizards of the Coast pertama kali pada tahun 1993. Sejak tahun 2008-2016, terdapat 20 miliar kartu yang diproduksi.

Umumnya, para pemain bisa menikmati permainan ini melalui tabletop, permainan video Magic: The Gathering Arena, novel terlaris New York Times, serial komik, hingga ke liga esports.

Pendeknya, Magic diklaim menjadi fenomena di dunia dengan mengeluarkan kartu dengan dalam 11 bahasa berbeda di 70 negara di dunia.

Crimson Vow, apa uniknya?

Berlatar belakang di Voldaren Estate yang mewah dan terletak di dunia favorit penggemarnya, Innistrad: Crimson Vow sarat dengan sosok vampire.

Uniknya, karakter tersebut termasuk kartu-kartu yang terinspirasi oleh drakula, dan juga manusia serigala sebagai pelengkap dari akhir saga halloween di Magic: The Gathering.

Set Crimson Vow hadir dengan 267 kartu. Di dalamnya, para pemain akan dihadapkan kembali dengan kengerian yang disebut "tiada akhir".

Dikisahkan, usaha untuk memulihkan ketidakseimbangan siang/malam saat Midnight Hunt sebelumnya, telah gagal.

Akibatnya, kegelapan abadi pun mengancam akan menyelimuti dunia Innistrad.

Di dalam seri ini dikisahkan perjalanan Sorin, seorang planeswalker vampire ikonik, yang mencoba untuk menggagalkan rencana Olivia Voldaren, seorang bangsawan wanita vampire yang kejam.

Olivia berencana untuk menikahkan dirinya dengan salah satu keturunan Markov dan mengambil alih kendali atas dunia Innistrad.

Pesta megah, kostum mewah, dan para pengikut undead telah menunggu upacara pernikahan Crimson Vow ini.

Terdapat mekanik baru yang keji di tengah perjuangan mengembalikan siang hari ke Innistrad.

"Kekuatan"

Bagi mereka yang sudah terbiasa bermain gim ini, tentu akan memahami "bahasa" permainan di dalamnya.

Misalnya, penjelasan tentang Blood Tokens sebagai mekanik khas vampir yang bisa dikorbankan disertai dengan membuang kartu di tangan untuk mendapatkan kartu baru.

Dalam mekanik yang baru, manusia dalam perjuangannya menghadapi kengerian malam memiliki kemampuan unik tersendiri, yaitu training.

Training dapat memberikan tanda penambah +1/+1 setiap kali creature tersebut menyerang dengan creature lain yang lebih kuat.

Lalu, "kekuatan" spell baru Cleave bisa digunakan untuk mengubah fungsinya dengan menghilangkan kata-kata pada deskripsi dalam kurung, sehingga bisa digunakan sebagai taktik untuk mengalahkan lawan.

Pemain pun dapat mengorbankan suatu creature untuk melepaskan kekuatan creature yang baru dengan kemampuan Exploit.

Exploit, sebuah mekanik yang sudah dikenal namun sekarang tampil perdana dalam set Innistrad.

Sebagai penghormatan kepada tokoh dunia gotik, Crimson Vow juga membangkitkan Legendary Vampire Dracula.

Karakter ini muncul dalam berbagai bentuk alternatif dalam bentuk foil dan non-foil.

Treatment atau bingkai ala Fang Frame tersedia bersama Count, masing-masing dihiasi dengan desain kartu unik dan mewah, sesuai dengan karakter yang ada di dalamnya.

Kembali dari Midnight Hunt, varian Eternal Night Legendary, Lands juga kembali hadir di dalam Crimson Vow ini.