Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Turunkan Risiko Cedera Kecelakaan pada Anak dengan Car Seat

KOMPAS.com – Saat berkendara, risiko kecelakaan tetap selalu ada, sekalipun menempuh jarak dekat. Untuk itu, perlu usaha untuk melindungi diri sendiri dan keluarga dari risiko terluka parah, misalnya, dengan menggunakan seat belt bagi orang dewasa dan car seat bagi anak.

Indonesia memang tidak mewajibkan penggunaan car seat atau kursi mobil khusus bagi bayi dan anak yang dilengkapi dengan belt khusus.

Padahal, car seat ini sangat penting digunakan bagi bayi dan anak yang memang belum bisa menggunakan seat belt, guna mencegah luka parah atau bahkan kematian akibat kecelakaan lalu lintas.

Hal itu juga yang diungkapkan oleh dokter bedah orthopedi & traumatologi Bagus Pramantha Putra Wijata dalam webinar Your Kid’s Safety is Top Priority yang digelar oleh Mothercare dan Poled pada Rabu (24/11/2021) sore.

“Kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu penyebab kematian terbesar pada anak-anak berusia 4 hingga 14 tahun, dan penggunaan child safety seat menurunkan risiko itu sebanyak 71 persen,” ujar Bagus dalam webinar.

Bayi berusia di bawah dua tahun sudah harus ditempatkan dalam car seat untuk memasikannya agar aman.

“Bayi dan anak berusia dua tahun ke bawah bisa ditempatkan di car seat berbentuk rear facing (menghadap ke belakang) agar lebih aman. Sebab, kepala bayi besarnya 25 persen dari keseluruhan tubuhnya. Sehingga kepalanya akan tertahan,” ujarnya.

Lalu untuk anak berusia hingga lima tahun, Bagus mengatakan bahwa anak sudah bisa memakai car seat dengan forward facing (menghadap ke depan), dengan strap berada di atas bahu anak dan tidak memiliki celah dengan tubuh.

Jenis kursi mobil ini hanya boleh digunkan jika anak sudah bisa duduk diam.

Anak berusia di atas lima tahun pun tentu masih harus menggunakan car seat. Namun, kali ini bisa berbentuk booster seat, kursi tambahan untuk mobil. Kursi ini bisa jadi pilihan jika anak belum mampu menggunakan seat belt umum.

“Lebih baik dipasang pada row kedua,” ujarnya.

Pada awalnya mungkin anak akan menolak untuk duduk di kursi khusus, namun orangtua harus tegas karena ini demi keselamatan anak.

Pebalap Rifat Sungkar punya solusi sendiri untuk membiasakan anaknya duduk di atas car seat.

Untuk anak keduanya yang memang lebih sulit duduk diam Rifat selalu menegaskan bahwa mereka tidak akan pergi jika tidak menggunakan car seat.  Biasanya, anaknya akan mematuhinya.

Lalu saat melihat anak sudah patuh, Rifat membiasakan anaknya untuk selalu membaca doa setelah berhasil duduk nyaman.

“Kalau sudah baca doa, berarti dia sudah enak, baru jalan. Tapi kalau anak enak pun, tetap harus diperhatikan keamanannya. Kita orangtua juga harus mengeceknya terlebih dahulu, sudah kencang atau belum, sudah benar atau belum,” kata Rifat.

Hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan car seat

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan orangtua dalam membuat anaknya menggunakan car seat.

- Sabuk atau harness dan chest clip (clip di bagian dada) pada car seat harus dipasang dengan benar untuk mencegah cedera leher dan kepala.

“Jika chest clip dipasang terlalu rendah, tetap bisa meningkatkan risiko cedera meski harness sudah kencang,” kata Bagus.

- Untuk kursi khusus mobil berbentuk rear facing, sabuk harus berada pada atau di bawah bahu anak, sementara untuk forward facing, sabuk harus berada pada atau di atas bahu.

- Pastikan agar sabuk tak bisa dicubit dan tak menggunakan padding tambahan atau selimut di bawahnya.

- Sabuk jangan terlalu longgar atau berada di atas bahu anak. Sedangkan chest clip juga tidak boleh ada di bawah ketiak.

- Selalu letakkan car seat di jok belakang.

“Di jok belakang, di baris kedua kendaraan. Jangan di depan karena jika ada kecelakaan, di depan itu ada air bag. Kalau kecelakaan, air bag otomatis akan keluar untuk melndungi penumpang, namun ini bisa menyebabkan cedera serius yang membahayakan anak,” ujarnya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/11/24/194552820/turunkan-risiko-cedera-kecelakaan-pada-anak-dengan-car-seat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke