Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Demi Kesehatan Kulit, ini Suhu Air yang Tepat untuk Mandi

KOMPAS.com - Banyak orang senang mandi air panas, terutama ketika cuaca tengah mendung atau hujan.

Meski bertujuan untuk menghangatkan tubuh, keseringan mandi dengan air yang terlalu panas bisa merusak rambut dan kulit.

Jadi, berapa idealnya suhu air yang digunakan untuk mandi? Dokter kulit Robert Anolik yang berbasis di New York, AS mengungkapkan kebiasaan mandi untuk menjaga kulit tetap lembut, halus, dan cerah.

"Hangat suam-suam kuku," jelas Anolik.

Banyak ahli sependapat, air bersuhu sekitar 36-40,5 derajat celsius akan terasa hangat di tubuh.

Hindari air dengan suhu terlalu panas untuk mandi, karena menurut Anolik air bersuhu tinggi akan berbahaya bagi lapisan pelindung kulit.

"Pelindung kulit terdiri dari protein dan minyak kulit yang mencegah air menguap keluar dari kulit," tuturnya.

"Skin barrier adalah salah satu garis pertahanan pertama kita melawan infeksi dan polusi."

Selain merusak skin barrier, air panas juga akan memicu peradangan, tambah Anolik.

"Air panas menyebabkan peradangan yang memicu gangguan pada skin barrier yang normal."

"Suhu air yang tinggi juga dapat menghilangkan minyak alami kulit yang penting untuk mempertahankan kelembapan," kata dia.

Cuaca dingin memengaruhi kondisi kulit

"Ketika cuaca di luar terasa dingin, kelembapan di permukaan kulit kita akan menguap, dan membuat kulit kita kering," sebut Anolik.

"Mandi air panas lebih disukai ketika kita ingin melawan hawa dingin, tetapi kita sama saja melemahkan skin barrier dua kali lipat sehingga kulit tampak lebih kering dan tidak menarik."

Berhati-hati dalam memakai sabun

Rutinitas pembersihan yang baik dapat menjaga kulit tetap sehat dan lembap, tidak hanya suhu air yang digunakan untuk mandi.

Apabila kita membersihkan kulit dengan sabun yang mengandung bahan keras, kulit akan kering, kehilangan minyak alami dan bakteri sehat.

"Sabun sejatinya merupakan garam asam lemak," ucap Anolik.

"Kandungan pada sabun secara efektif membersihkan sebum dan kotoran, tetapi juga memiliki pH tinggi antara 9-10, jauh lebih tinggi daripada pH alami kulit sekitar 5,4."

"Sabun berperan besar dalam membersihkan kulit yang kotor dan terkontaminasi, tetapi untuk penggunaan sehari-hari tidak diperlukan sabun dengan bahan yang keras."

Sabun dengan pH yang terlalu tinggi akan mengganggu fungsi skin barrier. Sebagai gantinya, gunakan sabun yang lembut dengan pH seimbang.

"Sabun yang lembut memiliki pH sekitar 5,5-7 yang lebih dekat ke kulit, dan jauh lebih bisa ditoleransi kulit saat mandi," terang Anolik.

Menghidrasi kulit setelah mandi

Sesaat sehabis mandi, Anolik menyarankan untuk mengeringkan tubuh dan mengoleskan pelembap.

Ada dua kategori yang bisa dipertimbangkan dalam memilih pelembap tubuh, yakni humektan dan emolien.

"Pelembap humektan menarik air ke permukaan kulit dan mengandung bahan-bahan seperti asam hialuronat dan gliserin," jelasnya.

"Bahan ini lebih memudahkan kulit untuk bernapas dan tidak menyebabkan jerawat."

Pelembap dalam bentuk losion umumnya lebih halus ketimbang pelembap krim, dan wajib digunakan pada seseorang dengan kondisi kulit yang sangat kering.

"Jika diperlukan, pelembap emolien yang menahan air di kulit dapat digunakan."

Menurut Anolik, emolien adalah senyawa berminyak dengan bahan dasar petroleum jelly yang baik digunakan di lengan dan kaki, terutama saat kulit dalam kondisi kering.

Namun perlu diingat, faktor usia juga memengaruhi kondisi kulit kita.

"Kemampuan untuk memertahankan kelembapan dan kulit yang tampak sehat berkurang seiring bertambahnya usia," ucap Anolik.

"Sebab, kemampuan kulit untuk membentuk faktor pelembap alami atau natural moisturizing factor (NMF) berkurang."

Karena itu, lapisan terluar kulit kita mengering, tidak mampu meregang, dan timbul retakan kecil yang menyebabkan permukaan kulit kasar, kusam, dan bersisik.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/11/28/084117420/demi-kesehatan-kulit-ini-suhu-air-yang-tepat-untuk-mandi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke