Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Alasan Mengapa Anak Perlu Mengalami Kegagalan

KOMPAS.com - Gagal saat melakukan sesuatu, lalu bangkit, dan akhirnya sukses, adalah proses yang normal dalam kehidupan dan dialami hampir semua orang. 

Namun faktanya, banyak orangtua sering kali menginginkan yang terbaik untuk anak-anak, sehingga mereka tidak membiarkan anak-anak mengalami kegagalan.

Sebaliknya, sikap terlalu melindungi itu membuat anak tidak pernah menghadapi kesulitan. Efeknya,  anak gagal mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan, serta tidak mengakui kegagalan sebagai pengalaman belajar.

Karena itu, anak-anak harus mampu mengalami kegagalan untuk menjadi pribadi yang tangguh dan dapat mencapai kesuksesan dengan cara yang tepat.

Selain mencapai kesuksesan, berikut ini juga terdapat beberapa alasan lain mengapa anak-anak harus mengalami kegagalan, seperti yang dilansir dari laman Moms.

1. Membantu anak menjadi pendukungnya sendiri

Ketika orangtua tak membiarkan anak-anak mereka gagal, mereka juga mengambil kepercayaan diri anak yang diperoleh ketika berhasil mengatasi sebuah tantangan.

Menurut Fast Company, membiarkan anak-anak duduk dengan "ketidaknyamanan" untuk waktu yang singkat sebenarnya bermanfaat bagi mereka.

Dengan cara ini, mereka mulai menemukan solusi untuk masalah mereka, alih-alih mengandalkan orangtua untuk memperbaiki semuanya.

Anak-anak dapat memperjuangkan apa yang penting dan apa yang akan berguna bagi mereka seiring bertambahnya usia.

Mengambil kemampuan anak-anak untuk menangani masalah juga memberi sinyal kepada mereka bahwa orangtua meremehkan kemampuan mereka dalam membuat keputusan atau mengelola masalah.

Ketika ini terjadi, anak-anak hanya akan terus bergantung pada orangtua dan akibatnya anak-anak akan merasa kesulitan dalam menghadapi sebuah masalah atau situasi yang tidak diinginkan.

2. Membuat anak tidak takut mencoba hal baru

Mencoba hal-hal baru dalam hidup membuat orang tahu apa yang mereka nikmati dan apa yang mereka kuasai. Tetapi ketika ada rasa takut gagal, semua ini tidak dapat ditemukan.

Menurut The Week, saat terlalu fokus untuk berhasil dan mendapatkan hasil positif, takut gagal pun jadi begitu besar.

Sehingga, anak-anak bahkan tidak ingin melakukan sesuatu yang baru di mana mereka yakin mereka tidak akan berhasil dengan upaya pertama untuk mencoba.

Kecuali sampai rasa takut gagal ini diatasi, anak tidak pernah benar-benar tahu apa yang mereka kuasai.

Oleh karena itu, dengan menghilangkan kemampuan untuk membiarkan anak-anak gagal, kemampuan mereka untuk memperluas wawasan juga perlu diasah.

3. Belajar ada konsekuensi tindakan ketika anak-anak gagal

Kegagalan mengajarkan anak-anak bahwa ada konsekuensi dari tindakan mereka. Dan dari mempelajari ini, mereka cenderung tak akan mengulangi tindakan yang mengarah pada hasil yang tidak diinginkan.

Menurut EmpoweringParents.com, jika orangtua turun tangan setiap kali anak-anak gagal, mereka menghilangkan kemampuan untuk menangani konsekuensi alami yang datang dengan kegagalan.

Konsekuensi ini dimaksudkan untuk mencegah anak-anak yang gagal mengulangi kesalahan mereka. Sebaliknya, di masa depan, solusi lain dapat dipilih yang mengarah pada kesuksesan.

4. Memanfaatkan kegagalan sebagai kesempatan untuk belajar

Belajar dari pengalaman dalam hidup adalah apa yang membuat orang terus berkembang tanpa memandang usia mereka.

Bagian dari pembelajaran biasanya datang dengan kegagalan. Maka dari itu, anak-anak yang tidak terbiasa mengalami kegagalan akan memiliki konsekuensi yang tidak diinginkan ketika menemukan masalah sendiri.

Dengan demikian, ketika anak-anak tidak diizinkan mengalami kegagalan, koneksi otak yang membantu mengatasi, ketahanan, dan pemecahan masalah bisa terhambat.

Jika tidak pernah diajarkan cara gagal yang benar, kegagalan di kemudian hari tidak akan menghasilkan apa-apa selain menyebabkan kecemasan dan keinginan untuk menyerah ketika keadaan menjadi sulit.

Untuk itu, orangtua perlu menyadari bahwa ketika anak-anak mereka gagal, itu bukan cerminan atau kegagalan keterampilan mengasuh anak. Sebaliknya, kegagalan adalah kesempatan belajar bagi si kecil.

Tentu saja, jika kegagalan datang setelah beberapa kali mencoba, mungkin perlu bagi orangtua untuk turun tangan dan membantu.

Tetapi membantu dalam keadaan ini jauh berbeda daripada tidak pernah membiarkan kegagalan terjadi karena ketekunan dan tekad dipelajari sebagai karakter yang berharga untuk dimiliki seiring bertambahnya usia seseorang.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/11/29/105624120/4-alasan-mengapa-anak-perlu-mengalami-kegagalan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke