Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenang Karier Virgil Abloh, Desainer yang Populerkan Street Wear

 

KOMPAS.com - Virgil Abloh meninggal dunia akibat penyakit kanker langka, sarkoma jantung pada Minggu (28/11/2021) waktu setempat.

Kepergiannya yang begitu mendadak mengejutkan dunia, khususnya pecinta fashion dan street wear. Tak ada yang menyangka jika pendiri brand Off White ini menderita penyakit mematikan.

Terlebih lagi, direktur artistik Louis Vuitton ini masih begitu aktif merilis karya desainnya. Baik untuk brand mewah tersebut maupun kolaborasi dengan berbagai merek lainnya.

Sahabat Kanye West ini memang sedang berada di puncak popularitas dan kreatifitasnya. Setiap karya yang diciptakannya begitu cemerlang dan inovatif dengan sentuhan modern lagi unik.

Sepanjang hidupnya, Virgil Abloh sukses mempopulerkan street style sehingga kini menjadi tren mode panutan seluruh anak muda di dunia.

Kesuksesan pilihan modenya membuat Virgil Abloh dianggap sebagai salah satu desainer paling jenius di generasinya. Banyak yang menjulukinya sebagai Millenial Karl Legerfeld karena selera modenya yang tak pernah salah.

Perjalanan karier Virgil Abloh hingga tutup usia

Street style merupakan fashion item terkini anak muda dan favorit para pesohor seperti Justin Bieber, Bella Hadid dan Billie Eilish. Look ini divisualisasikan dengan kombinasi busana kasual, warna yang meriah dan sneaker yang nyaman serta bergaya.

Virgil Abloh adalah salah satu desain yang ikut mempopulerkan street wear dengan berbagai karyanya yang dinilai visioner. Ia sukses mengkombinasin gaya yang playful, unik sekaligus berkesan bagi penggunanya.

Sentuhannya ini membuatnya sukses membesarkan berbagai lini fashion seperti Pyrex, Off White, serta beragam kolaborasi lainnya.

Virgil Abloh juga melakukan pencapaian tersendiri ketika ditunjuk menjadi direktur kreatif Louis Vuitton 2018 lalu. Pria berdarah Ghana ini menjadi orang kulit hitam pertama yang masuk dalam eksekutif mode brand mewah tersebut.

Berikut adalah perjalanan karier Virgil Abloh yang singkat namun amat cemerlang di dunia fashion.

1980-2002

Virgil Abloh lahir tanggal 30 September 1980 di Chicago, Amerika Serikat. Kedua orangtuanya merupakan imigran dari Ghana yang membesarkannya bersama adik perempuannya.

Ibunya merupakan seorang penjahit yang mengajarinya banyak ilmu desain dan menjual karyanya.

Ia lalu lulus sebagai sarjana teknik sipil dari University of Wisconsin–Madison pada 2002. Ia dikabarkan melewatkan acara wisudanya untuk bertemu manajer Kanye West, John Monopoly, yang menandai permulaan kariernya di dunia fashion.

2006-2010

Ia kemudian menyelesaikan gelar master bidang arsitektur dari Illinois Institute of Technology. Selama masa studinya itu, ia tertarik pada desain bangunan bergaya modern yang disebutnya sebagai gerbang menuju dunia mode.

Virgil Abloh sempat magang di Fendi, brand fashion yang berbasis di Roma, Italia pada 2009. Kehadirannya disebut membawa suasana baru yang dinamis di studio kreatif.

"Virgil bisa membuat metafora dan kosakata baru untuk menggambarkan sesuatu yang jadul seperti Fendi. Saya telah mengikuti karirnya sejak saat itu," kata CEO Louis Vuitton, Michael Burke.

Pada tahun 2009 pula ia bertama kali menghadiri Paris Fashion Week, bersama Kanye West. Kehadiran sosok berkulit hitam di acara mode kala itu bukan hal yang biasa sehingga keberadaannya sangat mencuri perhatian.

Virgil Abloh resmi ditunjuk sebagai direktur kreatif Donda, agensi kreatif milik Kanye West pada 2010. Setahun setelahnya, ia bertanggungjawab untuk visual album Watch the Throne, yang dirilis Jay-Z dan Kanye West.

Ia bekerja sama dengan Riccardo Tisci yang bertugas merancang sampulnya sehingga membawanya meraih nominasi Grammy.

2012-2014

Untuk pertama kalinya, Abloh merilis lini fashion sendiri yang diberi nama Pyrex Vision, di New York.

Koleksi perdananya berupa kameja flanel Ralph Lauren lawas yang diberi tulisanya Pyrex dan nomor 23, sebagai penghargaan pada idola masa kecilnya, Michael Jordan.

Kemeja yang awalnya dibeli dengan harga 40 dollar AS, setara dengan Rp573.000, itu sukses dijual dengan harga 550 dollar AS atau Rp7,8 juta.

Brand Pyrex berakhir pada tahun 2013 dan diganti dengan Off White, usaha kreatif multi-platform, utamanya fashion, yang berbasis di Milan. Off White menggabungkan ide-ide streetwear, kemewahan, seni, musik, dan perjalanan.

Setahun setelahnya, Off White mulai merilis koleksi untuk pria dan wanita dan pertama kali dipamerkan selama Paris Fashion Week.

2015-2016

Lini fashion wanita milik Virgil Abloh langsung populer ketika dikenakan Beyonce tahun 2015. Pada tahun itu pula, Off-White dinobatkan sebagai finalis untuk LVMH Prize, penghargan bergengsi untuk desainer muda yang tengah naik daun.

Selang setahun kemudian, toko resmi pertama Off-White dibuka di Aoyama, Jepang. Toko ini menyediakakn suvenir cangkir bertulisan merek tersebut untuk bisa dimiliki gratis pengunjungnya.

Hal ini dengan cepat mempopulerkan brand tersebut dan cangkir suvenir itu langsung laris jadi barang koleksi.

Virgil Abloh lalu membuat debut koleksi furnitur di bawah brand Grey Area di Milan, Italia. Brand ini memiliki produk berupa kursi, bangku, dan meja dari kisi-kisi besi dengan bantal kulit dan atasan marmer Carrara.

2017

Virgil Abloh berkolaborasi dengan banyak nama dan brand pada tahun 2017. Namun karya terbesarnya adalah The Ten, kemitraan yang dijalin dengan brand sportwear, Nike.

Ia menciptakan kembali 10 siluet sepatu ikonik Nike dengan ciri khasnya, juga dilengkapi dengan label pengaman di sekitar tali sepatu. Rilisannya ini sukses di pasaran dan mengawali kerjasama panjangnya dengan brand olahraga itu.

2018-sekarang

Louis Vuitton menunjuknya sebagai direktur artistik koleksi pakaian, menggantikan desainer Kim Jones.

“Suatu kehormatan bagi saya untuk menerima posisi ini. Saya menemukan warisan dan integritas kreatif rumah adalah inspirasi utama dan akan melihat untuk merujuk keduanya sambil menggambar paralel dengan zaman modern," ujar Virgil Abloh dalam pernyataan resminya.

Setelah itu, banyak kolaborasi lainnya yang dilakukannya dengan pikiran kreatifnya. Ia meluncurkan koleksi perabotan bersama IKEA, Chrome Hearts, dan banyak pelaku fashion dunia lainnya.

Ia juga menciptakan karya seni yang kemudian dipamerkan di Museum of Contemporary Art di Chicago, kolaborasi bersama Ikea dan berbagai karya lain yang diluncurkan lewat berbagai platform berbeda.

Virgil Abloh juga menunjukkan kemampuannya mendesain gaun pengantin dengan merancang busana Hailey Bieber di hari pernikahannya. Karyanya yang feminin ini sedikit berbeda dibandingkan desainnya yang selama ini dikenal publik.

Sayangnya, visi kreatifnya harus terhenti setelah ia meninggal dunia akibat kanker langka. Penyakit yang dideritanya sejak dua tahun belakangan itu merenggut nyawanya sehingga membuat banyak orang kehilangan sosok yang disebut inspiratif dan baik hati ini.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/11/29/154700720/mengenang-karier-virgil-abloh-desainer-yang-populerkan-street-wear

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke