Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Keratosis Pilaris, Bintik-bintik Kecil Kemerahan di Kulit, Apa Itu?

Jika iya, mungkin kamu mengalami kondisi yang disebut sebagai keratosis pilaris atau KP.

Kondisi ini sebenarnya tak bisa disembuhkan, meski bintik-bintik kemerahannya dapat diminimalisasi.

KP memengaruhi sekitar 40 persen orang dewasa, dan 50-80 persen remaja di dunia.

Demikian pandangan Ife Rodney, dokter kulit bersertifikat dan pendiri Eternal Dermatology and Aesthetics di Fulton, Maryland, AS.

“Ini adalah masalah kulit yang umum, sehingga banyak dokter kulit menganggapnya sebagai jenis kulit, alih-alih kondisi kesehatan kulit tertentu,” ujar dia.

Bagi kebanyakan orang, KP kronis dengan kulit kering bergelombang paling sering muncul di lengan, meski dapat muncul di kaki dan punggung pula.

"Kabar baiknya KP tidak berbahaya atau mematikan, dan tidak akan menyebar ke bagian lain dari tubuh atau pun memengaruhi fungsi tubuh lainnya."

"Beberapa orang mungkin mengatakan, itu akibat dari kosmetik,” kata Rodney.

Rodney juga mengatakan, ada beberapa cara agar KP terlihat tidak terlalu merah dan bergelombang.

Namun, biasanya kita harus melakukan perawatan dalam jangka panjang untuk memertahankannya.

Nah berikut ini, ada penyebab KP, siapa yang paling berisiko mengalaminya, dan beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk mengobatinya di rumah.

Apa yang menyebabkan KP?

Menurut American Academy of Dermatology (AAD), KP terjadi ketika folikel atau pori-pori rambut tersumbat akibat kelebihan keratin.

Keratin adalah protein yang ditemukan di rambut, kulit, dan kuku dan sel-sel kulit mati.

Manusia memiliki ribuan folikel rambut, jadi ketika sebagian besar tersumbat, kulit akan terasa bergelombang dan bersisik, menyerupai jerawat kecil.

“KP tidak dianggap sebagai penyakit kulit semata, tetapi merupakan varian dari kulit normal."

"Dengan kata lain, ini adalah kondisi atau tipe kulit normal yang dimiliki banyak orang,” kata Rodney.

Siapa pun, tak peduli dengan warna dan jenis kulitnya, tetap bisa mengalami KP. Kendati demikian, warnanya bisa tampak berbeda pada warna kulit yang berbeda.

“Misalnya, mungkin terlihat seperti benjolan coklat tua atau kemerahan pada orang dengan kulit lebih terang,” kata dia.

"Pada individu dengan kulit lebih gelap, itu bisa muncul sebagai benjolan coklat yang lebih gelap," tambahnya.

Kuncinya adalah benjolan itu seragam, berpusat di sekitar folikel rambut dan biasanya tersebar merata.

Rodney juga berkata, terkadang kita bisa melihat rambut kecil tumbuh dari setiap benjolan, sementara beberapa orang mungkin mengalami rasa gatal.

Kendati demikian, para ahli tidak yakin persis mengapa seseorang mendapatkan KP.

Namun bagi Ranella Hirsch, dokter kulit bersertifikat yang berbasis di Cambridge, Massachusetts, kemungkinan penderita KP memiliki komponen genetik yang terkait dengan kulit kering.

Lalu, menurut AAD, orang dengan eksim, jerawat, demam dan yang memiliki kerabat dengan KP lebih mungkin untuk mengalaminya.

“KP tidak berbahaya. Hanya saja, secara visual tak sedap dipandang, dan bagi beberapa orang, itu hanya membuat kulit terasa gatal,” kata Hirsch.

Lebih parah saat udara dingin dan kering

KP rupanya makin mudah terlihat saat udara dingin atau musim dingin di negara empat musim, begitu pula pada orang-orang yang tinggal di tempat dengan iklim kering.

Hirsch mengatakan alasan KP bisa menjadi lebih buruk saat udara lebih dingin adalah karena kelembapan yang rendah.

Ya, udara yang berangin dan suhu yang sejuk dapat meningkatkan kemungkinan kulit lebih kering.

“Udara kering yang dingin membuat kulit kehilangan kelembapannya yang dapat berdampak pada produksi dan pergantian keratin."

"Singkatnya, ini lebih berkaitan dengan suhu dan kurangnya kelembapan daripada yang lainnya,” ujar dia.

Apakah bisa diobati?

Menurut Hirsch, tidak ada obat untuk KP. Jadi, kita hanya bisa mengelola kondisi dan beradaptasi dengannya.

Beberapa perawatan memang dapat meningkatkan pergantian sel dan membantu kita melepaskan kelebihan keratin dan sel kulit mati.

Selain itu, Rodney juga mengatakan, perawatan dapat membuat KP terlihat lebih samar, meski begitu menghentikannya, benjolan merah kecil akan muncul kembali.

Dermatologis biasa menggunakan mikrodermabrasi, pengelupasan kimia atau meresepkan obat untuk meningkatkan pergantian sel dan mengangkat sel kulit mati.

Namun, ada beberapa produk yang mengandung urea atau asam laktat yang bisa kita gunakan di rumah untuk meminimalisasi efeknya.


 

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/11/30/125331820/keratosis-pilaris-bintik-bintik-kecil-kemerahan-di-kulit-apa-itu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke