Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Buang Gas di Pagi Hari Bisa Jadi Bukan Sekadar Kembung, Apa Artinya?

KOMPAS.com - Kentut atau buang gas di pagi hari adalah hal yang normal. Sebabnya, kentut dapat membuat perut terasa lega dan menghilangkan rasa kembung.

Kentut di pagi hari terjadi karena tubuh semalaman menyimpan semua gas yang terbentuk. Alhasil, ketika seseorang terbangun, perut memberikan tanda untuk mengeluarkan semua gas yang tersimpan.

Tetapi jika seseorang sering kentut dengan intensitas yang sering atau berlebihan di pagi hari, ini bisa menjadi tanda bahwa ada sesuatu yang terjadi di dalam usus.

Rajiv Sharma, MD, ahli gastroenterologi yang berbasis di Indiana dan penulis "Pursuit of Gut Happiness", menjelaskan 7 penyebab kentut paling umum di pagi hari. Lalu, apa sajakah itu?

Penyebab kentut

1. Makan makanan yang menghasilkan gas berlebih

Faktor pertama peyebab kentut di pagi hari adalah makanan. Misalnya saja, ketika seseorang makan semangkuk besar salad pada malam sebelumnya, hal itu dapat menyebabkan perut kembung dan kentut di pagi hari.

Ada sejumlah makanan pemicu gas yang perlu diketahui, seperti kacang-kacangan, polong-polongan, kembang kol, dan kubis.

Dr. Sharma mengatakan, makanan-makanan ini mengandung banyak serat dan FODMAP -karbohidrat rantai pendek yang ditemukan secara alami di banyak makanan.

Makanan tersebut difermentasi oleh mikroba usus sehingga menghasilkan CO2, metana, dan gas lain yang membuat pencernaan tidak nyaman.

Selain itu, makanan pedas juga bisa membuat seseorang kentut. Apalagi jika ia terlalu banyak makan, sehingga memicu motilitas usus, yang membuatnya mengeluarkan lebih banyak gas.

Agar kentut tetap nyaman dan melegakan di lagi hari, Dr. Sharma menyarankan agar seseorang membatasi makanan yang memicu gas, minum banyak air, dan makan makanan yang mengandung probiotik agar usus selalu sehat.

Apabila seseorang tidak nyaman dengan kembung di pagi hari, masalah ini bisa diatasi dengan meminum obat yang bisa dibeli secara mudah di apotik.

2. Mengalami aerophagia

Perut kembung bisa menjadi akibat sampingan dari aerophagia, suatu kondisi yang terjadi ketika seseorang secara tidak sadar menelan terlalu banyak udara yang memasuki sistem pencernaan dan menyebabkan gejala seperti kentut, kembung, dan bersendawa.

Meski udara yang masuk ke sistem pencernaan tidak banyak dan sepertinya tidak bermasalah, ini bisa menimbulkan rasa tidak nyaman.

"Udara bergerak cepat, seperti badai di perut, dan ingin keluar," kata Dr. Sharma.

Ada sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi aerophagia. Diantaranya, dengan tidak berbicara saat makan atau minum, berlatih yoga, dan relaksasi.

Yoga atau relaksasi dapat membuat aliran udara turun ke hidung dan tenggorokan, bukan kerongkongan atau saluran makanan.

3. Tidak minum air yang cukup

Ketika perut tidak mendapatkan cukup air, perut bisa menjadi kembung dan sembelit.

Dr. Sharma menjelaskan, hal ini terjadi karena tanpa H2O yang cukup, kotoran akan menjadi kering dan waktu transit di usus akan tertunda.

Sementara itu, fermentasi makanan akan menyebabkan hidrogen, metana, dan karbon dioksida menumpuk di usus. Pada dasarnya, ini akan membuat perut terisi seperti 'balon'.

Agar cakupan air pada tubuh seseorang mencukupi, Dr. Sharma menyarankan agar meminum 64 ons atau setara 8 gelas air sehari. Ini akan membantu menjaga makanan yang dicerna mengalir dengan lancar.

4. Menstruasi

Kondisi ini terjadi pada perempuan. Menstruasi bulanan bisa menjadi penyebab seseorang sering kentut di pagi hari.

Dr. Sharma menerangkan, perubaan hormonal yang terjadi selama periode menstruasi dapat mempengaruhi usus.

Misalnya, beberapa hormon memperlambat motilitas usus, yang menyebabkan kotoran dan sekresi mandek. Hal ini menyebabkan reaksi berantai dari peningkatan fermentasi dan gas.

Kentut yang berlebih selama menstruasi sifatnya hanya sementara dan akan kembali normal sesuai siklus menstruasi.

5. Infeksi usus

Seseorang perlu mewaspadai kentut yang berlebihan di pagi hari, sebab dapat menjadi tanda usus mengalami infeksi.

Dr. Sharna mengatakan, infeksi usus dapat disebabkan oleh bakteri atau parasit.

Salah satu infeksi tersebut terjadi ketika bakteri H. pylori menginfeksi perut, yang bisa ditularkan melalui kontak langsung dengan air liur, muntahan atau kotoran, termasuk melalui makanan atau air yang terkontaminasi.

Infeksi H. pylori cukup umum dan mempengaruhi hingga setengah dari manusia di dunia.

Selain gas dan kembung, seseorang yang terinfeksi bakteri H. pylori juga dapat mengalami gejala lain, seperti:

  • Sakit atau nyeri seperti terbakar di perut
  • Sakit perut yang semakin parah saat perut kosong
  • Mual
  • Kehilangan selera makan
  • Sering bersendawa
  • Penurunan berat badan yang tidak disengaja

Salah satu jenis infeksi usus yang berpotensi dialami seseorang adalah Giardiasis. Giardiasis akan menghasilkan gas serta kram di perut, kembung, mual, dan diare berair.

Infeksi usus ini disebabkan oleh parasit mikroskopis yang ditemukan di kolam, danau atau sungai. Infeksi Giardiasis adalah salah satu sumber paling umum dari penyakit yang ditularkan melalui air di Amerika Serikat dan dapat ditularkan melalui makanan dan kontak orang ke orang.

Jika seseorang merasa dirinya mengalami infeksi usus, sebaiknya segera temui dokter. Biasanya, dokter akan memberikan antibiotik atau antiparasit.

Kemudian, ada sejumlah langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terkena infeksi Giardiasis, seperti:

6. Mengonsumsi obat-obatan tertentu

Obat-obatan tertentu dapat mengganggu perut seseorang dan membuatnya lebih sering kentut di pagi hari.

Dalam hal ini, Dr. Sharma menjelaskan, gas yang terperangkap dalam sistem pencernaan akan menyebabkan rasa sakit dan pelebaran usus, yang kemudian memicu otak untuk mengendurkan sfingter anal, sehingga seseorang bisa kentut.

Namun, beberapa obat –seperti yang digunakan untuk mengobati depresi atau stroke– dapat mengganggu kemampuan tubuh di sistem pencernaan, sehingga menghasilkan lebih banyak retensi gas dan tinja.

Apabila seseorang sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu dan membuatnya kentut berlebihan, sebaiknya bicaralah dengan dokter dan mereka akan menyesuaikan dosis yang diberikan atau meresepkan obat lain.

Dr. Sherma menambahkan, meminimalkan asupan makanan pemicu gas juga dapat membantu.

7. Kondisi kesehatan lain

Terkadang kentut berlebihan menjadi gejala dari masalah kesehatan mendasar yang lebih serius.

Misalnya, massa kanker di usus yang dapat menyebabkan penyumbatan tinja dan gas Selain itu, ketika sel kanker mati, mereka berfermentasi dan akan menghasilkan gas yang menumpuk di usus.

Kondisi kesehatan kronis lainnya yang menghasilkan kentut berlebihan dan kembung adalah penyakit Crohn.

Penyakit ini adalah radang usus yang ditandai dengan peradangan pada saluran pencernaan dan bisa menyebabkan pendarahan dan malabsorpsi makanan bersama dengan penyumbatan aliran gas dan cairan.

Ada sejumlah gejala lain yabg dapat dirasakan dari penyakit Crohn, diantaranya:

  • Diare
  • Demam
  • Kelelahan
  • Sakit perut dan kram
  • Luka mulut
  • Nafsu makan berkurang dan berat badan turun
  • Nyeri

Apabila seseorang kentut secara berlebihan dan terjadi terus-menerus bersama dengan sakit perut atau tinja berdarah, atau jika seseorang mengalami salah satu dari tanda-tanda di atas, segera temui temui ahli gastroenterologi untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/12/02/101849720/buang-gas-di-pagi-hari-bisa-jadi-bukan-sekadar-kembung-apa-artinya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke