Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rambut Kusut, Kering dan Kusam? Bisa Jadi Gejala Hygral Fatigue

KOMPAS.com – Pernah merasa rambut mengalami kekusutan parah, rapuh, atau selalu kusam? Jika jawabannya “ya,” bisa jadi rambutmu mengalami hygral fatigue.

Apa itu?

Melansir Healthline, hygral fatigue merupakan kondisi kerusakan pada folikel rambut yang disebabkan oleh pembengkakan dari kelembapan yang berlebihan.

Untuk memahami bagaimana hygral fatigue terjadi, akan sangat membantu untuk memahami tiga lapisan rambut terlebih dahulu:

Kutikula

Kutikula adalah lapisan luar rambut yang terdiri dari sel-sel mati yang tumpang tindih seperti sisik ikan dan berfungsi membantu mengunci kelembapan ke dalam rambut serta melindungi korteks bagian dalam dan medula.

Korteks.

Korteks adalah lapisan paling tebal dari rambut dan memberi folikel kekuatan, tekstur, dan warnanya.

Medula

Medula adalah lapisan terdalam yang lembut dari folikel dan tidak selalu ada di semua rambut.

Nah, agar air yang masuk ke folikel rambut menyebabkan hygral fatigue, air harus melewati kutikula pelindung dan masuk ke korteks. Karena itu, orang dengan rambut yang sangat keropos, atau memiliki sel kutikula yang terpisah jauh, paling rentan mengalaminya.

Lantas, apa saja gejala serta cara mengobati dan mencegah hygral fatigue? Simak paparan berikut ini.

Gejala hygral fatigue

Secara mikroskopis, rambut yang mengalami hygral fatigue mengalami beberapa perubahan fisik, seperti:

Sementara itu, kerusakan akibat hygral fatigue dapat menimbulkan berbagai gejala, seperti kekusutan, lepek, kerapuhan, kerusakan rambut konstan, serta tekstur rambut yang terlalu kenyal.

Tak hanya itu, hygral fatigue juga dapat menyebabkan kekeringan karena kerusakan pada kutikula mengganggu kemampuan folikel untuk menahan kelembapan.

Apa penyebabnya?

Hygral fatigue sebenarnya disebabkan oleh pembengkakan berulang dan pembengkakan folikel rambut dari retensi kelembapan yang berlebihan. Nah, kerusakan permanen akan terjadi ketika rambut meregang lebih dari sekitar 30 persen dari ukuran aslinya.

Selain itu, ada beberapa faktor lain yang berkontribusi terhadap berkembangnya hygral fatigue, yaitu:

Genetika

Faktor genetik sangat berperan dalam menentukan seberapa keroposnya rambut seseorang. Orang dengan porositas rambut rendah akan memiliki sel kutikula yang rapat sehingga menyulitkan air masuk ke folikel, sementara orang dengan porositas tinggi memiliki sel kutikula yang jaraknya lebih jauh.

Melembapkan rambut berlebihan

Penggunaan sampo dan kondisioner yang dirancang untuk melembapkan rambut dapat membuat seseorang berisiko mengalami hygral fatigue, apalagi jika memiliki rambut berpori alami.

Sering menggunakan deep conditioner atau masker rambut juga dapat membuat seseorang rentan terhadap hygral fatigue.

Rambut rusak

Rambut rusak, baik akibat perawatan kimia berlebih, menggunakan panas tinggi, keras, atau karena faktor lingkungan, umumnya lebih keropos daripada rambut yang tidak rusak, karena sel-sel kutikula pelindung dapat terangkat atau pecah.

Kehilangan minyak pelindung

Rambut merupakan hidrofobik (menolak air) alami, karena zat berminyak yang disebut asam 18-metil eicosanoic (18-MEA) melapisi folikel rambut dan memberinya sifat hidrofobik. Membuat rambut kehilangan minyak alami ini dengan keramas berlebihan atau menggunakan bahan kimia alkali lainnya dapat mengurangi sifat hidrofobik-nya.

Kehilangan keseimbangan pH

Keseimbangan pH rambut berarti ukuran seberapa basa atau asamnya pada skala 1 hingga 14. Nilai di bawah 7,0 dianggap asam, dan nilai yang lebih besar dari 7,0 disebut basa.

PH batang rambut yang sehat adalah sekitar 3,67 hingga 5,5. Nah, menggunakan produk yang terlalu basa dapat merusak rambut dengan menghilangkan lapisan pelindung 18-MEA.
Sampo alkali juga dapat meningkatkan gesekan antara serat rambut, menyebabkan kerusakan kutikula. Jadi, gunakan sampo dengan pH lebih rendah agar rambut tak terlalu kusut.

Apakah hygral fatigue sama dengan rambut yang melembapkan berlebihan (over-moisturizing)?

Istilah "hygral fatigue" dan "over-moisturizing" adalah sinonim yang biasanya digunakan secara bergantian. Terkadang, istilah “over-moisturized” mengacu pada tindakan menggunakan terlalu banyak produk rambut yang melembapkan rambut, seperti kondisioner atau minyak.

Bagaimana menanganinya?

Kita bisa meminimalisir kerusakan di masa depan sambil menunggu rambut sehat tumbuh dengan cara berikut ini.

Ubah produk perawatan rambut dan rutinitas mencuci

Jika rambut terlalu lembap, ada baiknya meminimalisir penggunaan sampo dan kondisioner yang dirancang untuk melembapkan rambut. Mungkin, kita periu mengurangi frekuensi keramas untuk menghindari menghilangkan minyak pelindung alami rambut.

Kurangi sumber kerusakan lainnya

Mengurangi sumber kerusakan lain seperti perawatan kimia, mengeringkan rambut dengan kasar, mengeriting dan meluruskan rambut, menggunakan hair dryer, sering menggunakan pewarna rambut atau pemutih, serta klorin dari kolam renang, dapat membantu mencegah kerusakan lebih lanjut yang berkontribusi pada kerusakan lapisan kutikula.

Memotong rambut rusak

Tidak seperti kulit, rambut tidak dapat menyembuhkan dirinya sendiri. Jika rambut rusak, kita harus bersabar sementara rambut sehat menggantikan bagian yang rusak. Lalu, jika mengalami rambut bercabang, ada baiknya untuk memotongnya agar tidak menyebar ke bagian rambut yang sehat.

Mencegah hygral fatigue

Rambut rusak sangat rentan terhadap hygral fatigue karena lapisan kutikula pelindung menjadi lebih keropos. Untuk mencegahnya ada beberapa cara, misalnya keramas dengan sampo yang lembut, memakai topi khusus saat berenang, serta menyisir lambut perlahan. Jika rambut sangat kering, gunakan pelembab seperti hair oil sebelum keramas. 

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/12/03/064856220/rambut-kusut-kering-dan-kusam-bisa-jadi-gejala-hygral-fatigue

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke