Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cara Ajarkan Anak untuk Menghargai Diri Sendiri

Berbagai sikap baik dapat ditanamkan kepada anak, salah satunya adalah menghargai diri sendiri dengan hal yang dimiliki sehingga akan berdampak pada rasa senang, bahagia, dan bangga dengan apa yang dipunya.

Bentuk dari menghargai diri sendiri adalah self-love. Melansir bbrfoundation, self-love adalah suatu penghargaan terhadap diri sendiri yang tumbuh dari tindakan yang mendukung pertumbuhan fisik, psikologis, dan spiritual. Mencintai diri sendiri berarti sangat menghargai kesejahteraan dan kebahagiaan diri sendiri.

Mengajarkan self-love kepada anak dengan cara mencintai diri sendiri berarti menjaga kebutuhan pada diri anak dan tidak mengorbankan kesejahteraan anak untuk menyenangkan orang lain. Mencintai diri sendiri berarti menerima kekurangan yang dimiliki.

Dilansir dari kidshealth.org, ada beberapa cara untuk menghargai diri sendiri dan dapat diajarkan kepada anak, di antaranya merasa bangga dengan apa yang bisa mereka lakukan, melihat hal-hal baik tentang diri mereka sendiri, percaya pada diri mereka sendiri, bahkan ketika mereka tidak melakukannya dengan baik pada awalnya.

Selain itu, membuat anak merasa disukai dan diterima, serta anak dapat menerima diri mereka sendiri, bahkan ketika mereka melakukan kesalahan.

Bersyukur

Salah satu cara menghargai diri sendiri adalah dengan bersyukur, melansir Pijarpsikologi.org, dalam psikologi positif, bersyukur bukan hanya semata kata-kata terima kasih kepada seseorang atau bahkan Tuhan.

Bersyukur adalah kondisi emosi yang selalu mengizinkan kita untuk selalu berbahagia atas apa yang kita miliki.

Bersyukur juga bukan hanya saat ada orang yang menolong, membantu, atau ungkapan terima kasih yang kita sampaikan pada Tuhan saat beribadah saja. Namun, lebih kepada kondisi emosi yang selalu kita jaga.

Sebuah penelitian yang berjudul "The Relationship Between Gratitude and Happiness in Young Children" oleh Nguyen dan Gordon tahun 2019, menemukan bahwa rasa syukur terkait dengan kebahagiaan pada anak-anak di usia lima tahun.

Hal tersebut berarti bahwa menanamkan rasa syukur pada anak-anak di usia muda dapat membantu mereka tumbuh menjadi orang yang lebih bahagia.

Melansir Verywellmind, ada beberapa cara untuk mensyukuri hidup yang dapat diajarkan kepada anak, yakni mengucapkan "terima kasih" secara teratur.

Dengan mendorong mereka untuk mengungkapkan penghargaan secara verbal dapat menjadi alat pembelajaran yang penting untuk rasa terima kasih yang tulus.

Orangtua juga dapat mendorong anak-anak untuk menulis catatan "terima kasih" kepada orang-orang yang memberi mereka hadiah atau menunjukkan kebaikan kepada mereka.

Selain itu, orangtua dapat memuji perilaku prososial dengan mengatakan hal-hal seperti, "Ibu sangat suka cara kamu berterima kasih kepada temanmu karena telah berbagi dengan kamu hari ini," atau "Kerja bagus karena telah mengucapkan "terima kasih" kepada gurumu saat dia mengingatkan kamu untuk mengambil ransel." Perhatian positif akan memperkuat pentingnya menunjukkan rasa syukur.

Aktualisasi diri

Dilansir dari Mariamilojkovic.com, aktualisasi diri adalah tahap psikologis ketika diri dapat mengembangkan kemampuan dan menggunakan bakat. Diri telah menemukan makna hidup karena mampu memenuhi kebutuhan tertinggi.

Untuk mencapai potensi penuh dalam aktualisasi diri, dapat dilakukan dengan memenuhi kebutuhan dasar terlebih dahulu seperti kebutuhan fisiologis (makanan, minum, pakaian, tidur, dan lain-lain), kemudian merasa aman, mencintai dan dicintai, merasa baik tentang diri sendiri, hingga akhirnya mencapai pemenuhan diri.

Mengenai aktualisasi terhadap anak, dapat dilakukan dengan membuat mereka merasa aman. Beri mereka perhatian dan kasih sayang yang cukup. Jangan membuat mereka takut, tapi hormatilah.

Anak-anak harus tahu bahwa orangtua mencintai mereka meskipun mereka telah melakukan kesalahan. Mereka seharusnya tidak merasa terancam meskipun ada hukuman.

Selain itu, dapat dilakukan dengan mencintai anak-anak dengan apa adanya dan mereka akan percaya bahwa mereka cukup baik. Jika orangtua menyukai diri anaknya, mereka juga akan menyukainya.

Selain itu, orangtua dapat memberi mereka pujian untuk apa yang benar-benar mereka kuasai. Jangan memuji mereka untuk semuanya, karena tidak ada orang lain yang akan memuji mereka.

Bantu anak-anak mengembangkan bakat dan memenuhi potensi mereka baik itu matematika, mendongeng, memasak, atau menjadi sukarelawan. Apapun yang mereka sukai.

Ajari anak berpikir sendiri dengan sikap mandiri, kreatif, dan mampu mengambil keputusan dengan baik.

Selanjutnya dengan mengakui kegagalan dan keberhasilan anak, mereka akan belajar dari orangtua bagaimana memperlakukan kegagalan.

Anak-anak harus memahami bahwa mereka tidak dapat disalahkan jika mereka gagal dalam sesuatu. Orangtua dapat membantu anak dalam melatih rasa serta mengajari anak-anak menemukan tujuan hidup.

Pembahasan mengenai Cara Ajarkan Anak untuk Menghargai Diri ini telah tersedia di siniar (podcast) Dongeng Pilihan Orangtua yang berjudul "Dongeng Kuku Tak Bisa Apa-apa". Dengarkan episode selengkapnya dengan mengeklik tautan berikut https://bit.ly/S3Kuku_Dongeng.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/12/03/111534920/cara-ajarkan-anak-untuk-menghargai-diri-sendiri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke