Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cara Menghadapi Balita yang Lakukan Gerakan Tutup Mulut

KOMPAS.com - Gerakan Tutup Mulut (GTM) yang dilakukan anak ketika mulai mendapatkan makanan pendamping ASI (MPASI) di usia 6 bulan ke atas membuat banyak ibu frustasi.

Anak menolak makananan saat disuapi, apapun jenis makanan yang disediakan. Padahal ibu sudah mencoba berbagai alterntif menu dan pangan agar buah hatinya bisa makan dengan lahap.

Terlepas tantangannya bagi ibu, GTM berisiko membuat tumbuh kembang anak terganggu karena kebutuhan gizinya tidak tercukupi. Jika tidak ditangani dengan tepat, anak bahkan bisa mengalami stunting, yang besar dampaknya untuk masa depan.

Selain itu, anak yang kerap menolak makanan juga sering jadi bahan kritik untuk ibunya. Banyak yang menilai si ibu tidak kompeten mengurus anaknya sehingga menambah beban pikiran dan berujung menjadi stres.

Cara menghadapi Gerakan Tutup Mulut (GTM) anak

GTM terjadi karena berbagai alasan seperti anak yang bosan dengan menu makanannya, sekedar mencari perhatian dari orangtuanya dan suasana makan yang tidak kondusif.

Masalah kesehatan seperti anemia dan gangguan pencernaan juga bisa memicu anak mendadak melakukan GTM.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), GTM juga bisa terjadi akibat inappropiate feeding practice atau pemberian makanan yang tidak sesuai dengan usia anak.

Hal ini biasanya terjadi pada masa penyapihan atau sejak si kecil diberikan makanan pendamping ASI (mpasi), yaitu pada usia di atas 6 bulan.

Untuk mengatasi GTM, orangtua bisa melakukan beberapa cara, misalnya:

Atur jadwal makan tetap

Tetapkan jadwal makan tetap dan rutin untuk buah hati, misalnya tiga kali makanan utama dan dua kali camilan. Patuhi jadwal tersebut namun jangan memaksakannya.

Jangan menawarkan makanan kembali sampai jadwal berikutnya. Rasa lapar akan memicu anak untuk segera makan dan kemudian terbiasa akan sesuai waktunya.

Tak perlu membuatkan makanan khusus

Banyak orangtua khusus membuatkan menu makanan kesukaan demi membujuk anaknya yang sedang GTM. Namun pola parenting ini malah membuat anak menjadi picky eater alias pilah-pilih makanan.

Ajari anak untuk menikmati semua jenis makanan yang disediakan termasuk sayuran dan buah. Biasakan anak untuk duduk di meja makan bersama anggota keluarga lainnya setiap kali waktu makan.

Sediakan porsi dalam ukuran yang sesuai dengan usia anak dan kebutuhan gizinya. Porsi moderat akan membuat anak lebih nyaman dan percaya diri dalam menghabiskan menunya.

Jangan memaksakan anak makan dalam porsi besar seperti kita karena malah bisa menjadi pemicu GTM. 

Berkreasi dengan makanan

Kreasi makanan baru yang menarik bisa menjadi jawaban apabila anak GTM akibat bosan dengan menunya. Makanan yang terbuat dari buah dan sayuran kaya warna bisa menjadi alternatif karena menarik secara visual.

Libatkan anak untuk memilih dan membuat menu makan tersebut untuk menambah daya tariknya. Tak perlu memaksa anak memakannya namun berikan pujian ketika makanan tersebut dihabiskan.

Kenalkan beragam tekstur dan rasa

Fase MPASI menjadi kesempatan bagi anak untuk mengenal tekstur makanan secara bertahap, mulai dari yang lumat, dicincang halus dan kasar. Proses pengenalan ini berguna untuk menstimulasi dasar keterampilan makan atau oromotor anak.

Kenalkan pula berbagai rasa agar anak terbiasa menikmati pada variasi menu makanan yang tersedia. Cara ini juga bisa menghindari anak melakukan GTM di waktu-waktu mendatang.

Mengajak anak bicara

Ajak anak bicara dan mengobrol soal makananya, meskipun si kecil belum mampu berbicara. Cara ini bisa menjadi stimulasi untuk keterampilan bicaranya sekaligus memperkenalkan berbagai jenis makanan.

Gunakan kata-kata yang benar dan bukan bahasa bayi yang tidak jelas, misalnya susu, alih-alih "cucu".

Lakukan evaluasi pada makanan yang dikonsumsi anak ketika GTM,termasuk jenis dan porsinya. Hal ini memudahkan kita menemukan pola makan dan kesukaaan buah hati.

Selain itu, cara ini juga memudahkan kita memantau kebutuhan nutrisi anak di hari berikutnya dan bisa menjadi bahan diskusi dengan dokter.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/12/05/112200020/cara-menghadapi-balita-yang-lakukan-gerakan-tutup-mulut

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke