Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Omicron Mengintai, Agenda Libur Akhir Tahun Harus Batal?

KOMPAS.com - Kabar soal merebaknya varian Omicron, mutasi terbaru Covid-19, memicu kecemasan banyak orangtua, khususnya menjelang agenda liburan akhir tahun.

Selama ini, banyak keluarga menjadikan masa liburan Natal dan Tahun Baru sebagai agenda bersantai dengan berwisata bersama.

Apalagi belakangan jumlah kasus Covid-19 mulai menurun, disertai program vaksinasi yang lebih merata, sehingga keinginan berlibur untuk melepas jenuh di rumah mulai muncul.

Namun niatan ini mulai diragukan setelah kabar munculnya varian Omicron belum lama ini.

Mutasi terbaru ini memang belum terdeteksi di Indonesia, namun sudah diketahui berada di negara tetangga termasuk Singapura dan Malaysia.

Pakar penyakit dalam dari Universitas Airlangga, Dr. RA Adaninggar Primadia Nariswari SpPD mengatakan sulit untuk melarang masyarakat berlibur.

Pasalnya, Pemerintah juga tetap memungkinkan adanya mobilisasi meskipun dibatasi.

"Akhirnya back to basic saja, jangan sampai meremehkan Omicron, kalau mau liburan harus tetap dengan protokol kesehatan meskipun sebenarnya sulit dilakukan," kata dia, kepada Kompas.com, Kamis (09/12/2021).

Ia menguraikan, masyarakat yang ingin tetap berlibur harus menyadari konsekuensi tindakannya.

Khususnya, berkaitan dengan risiko kesehatan anggota keluarganya terpapar virus Corona.

Dokter Ning --demikian ia biasa disapa, menambahkan, saat ini varian Delta masih mendominasi jumlah kasus di lapangan sehingga pandemi belum benar-benar berakhir.

Ada sejumlah faktor yang harus dipertimbangkan jika ingin tetap berlibur misalnya lokasi liburan, status vaksin dan adakah anggota keluarga yang memiliki komorbid.

Risiko berlibur semakin tinggi jika masih ada anggota keluarga yang rentan terpapar virus, misalnya karena belum divaksin atau memiliki penyakit komorbid berat.

Kecenderungan untuk berwisata ke pusat keramaian juga dapat meningkatkan risiko terpapar Covid-19.

Sebagai alternatif, Dokter Ning berpendapat liburan ke vila di luar kota yang privat dan hanya bersama anggota keluarga bisa menjadi pilihan yang lebih aman.

Cara ini membuat kita tetap bisa refreshing sekaligus berpegang pada protokol kesehatan.

"Semacam staycation hanya bersama keluarga bisa menjadi liburan bertanggungjawab, artinya based on risiko agak rendah," tambah dia.

Diakuinya, pandemi yang berlangsung sekian lama membuat banyak orang jenuh dan mulai tidak peduli.

Namun, bukan berarti kita bisa abai dan menerapkan perilaku tidak bertanggungjawab seperti pergi berlibur sesukanya.

Kita dianjurkan untuk tetap berhati-hati berdasarkan pengalaman serta informasi yang selama ini didapatkan.

Termasuk dengan memastikan apakah liburan yang akan dijalani benar-benar minim risiko atau seharusnya ditunda sampai kondisi lebih aman.

"Kuncinya jangan dianggap aman 100 persen, asalkan liburan tapi tahu konsekuensinya, itu saja," tambah pakar kesehatan yang kerap berbagi edukasi di media sosial ini.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/12/09/152022720/omicron-mengintai-agenda-libur-akhir-tahun-harus-batal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke