Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Alternatif Turunkan Berat Badan, Tak Melulu soal Diet dan Olahraga

Cara yang biasa dilakukan dan juga disarankan banyak dokter adalah dengan menjalani program diet dan berolahraga secara rutin.

Meski begitu, ternyata diet dan olahraga tak selalu menjadi jalan keluar agar berat badan dapat turun.

Dalam beberapa kasus, berat badan seseorang bisa saja tetap sama atau bahkan bertambah meski sedang menjalani diet dan berolahraga.

Dr. Whit Roberts dari Health Utah membeberkan sejumlah fakta menarik yang ternyata bisa berkontribusi bagi penurunan berat badan.

Fakta yang diungkapkannya sekaligus menjadi alternatif cara bagi seseorang yang ingin menurunkan berat badan, tanpa harus menjalani diet atau olahraga.

1. Kronobiologi

Kronobiologi merupakan studi yang mempelajari bagaimana ritme matahari, bulan, dan musim memengaruhi siklus mental, fisik, dan emosional tubuh manusia.

Meski istilah ini masih asing di telinga, faktanya kronobiologi pernah memenangkan Nobel dalam bidang kedokteran pada tahun 2017.

Dr. Roberts menjelaskan, studi ini telah mengarah pada pemahaman tentang bentuk puasa intermiten yang paling efektif.

Bagi dia, yang terpenting saat menjalani puasa bukanlah durasinya.

Selain itu, ia juga mengingatkan fungsi penting sarapan bagi tubuh sebelum memulai aktivitas agar orang-orang yang sering melewatkan sarapan atau tidak terbiasa sarapan bisa paham.

Dr. Roberts menerangkan, kalori yang dimakan di pagi hari diperlakukan berbeda oleh tubuh daripada kalori yang dimakan di malam hari.

Ia mejelaskan, di pagi hari tubuh sedang mempersiapkan kebutuhan energi siap pakai dengan mengubah makanan menjadi glikogen, yang merupakan molekul penyimpan energi jangka pendek.

Sementara, kalori yang dimakan saat malam hari lebih sering disimpan sebagai lemak, yang merupakan molekul penyimpanan energi jangka panjang.

"Melewatkan makan malam jauh lebih efektif daripada melewatkan sarapan untuk menurunkan berat badan," ujar Dr. Roberts.

"Semua hal lain dianggap sama, kita akan menurunkan lebih banyak berat badan dengan berpuasa di malam hari daripada di pagi hari," sambung dia.

2. Bakteri jahat

Percaya atau tidak, keberadaan bakteri jahat di usus manusia ternyata bisa membuat berat badan bertambah.

Hal ini diungkapkan Dr. Roberts lewat pengalamannya menangani pasien bernama Tory (43), yang mengeluhkan berat badannya bertambah 18 kilogram dalam enam bulan.

Padahal, kala itu Tory sedang menjalani diet, dan bahkan mengaku sudah menyewa jasa pelatih pribadi, namun berat tetap saja bertambah.

Tory yang memeriksakan kesehatannya ke dokter, kemudian segera menjalani tes hormon dan tiroid.

Namun, ketika hasil kedua tes kesehatannya keluar, tidak ditemukan sesuatu yang salah di tubuhnya.

Baru ketika Dr. Roberts melakukan pemeriksaan menyeluruh, termasuk evaluasi riwayat medis dan pengujiannya, barulah ditemukan jawabannya.

Tory -ternyata, sempat menjalani dua pengobatan antibiotik untuk infeksi sinus yang parah, sebelum berat badannya naik.

Diketahui, antibiotik itu telah memusnahkan sebagian besar bakteri baik dan jahat.

Saat koloni bakteri tumbuh kembali, bakteri jahat semakin kuat saat Tory mengonsumsi soda dan makanan manis.

Tory kemudian menjalani perawatan di Health Utah, dan berhasil menurunkan berat badannya hingga 20,4 kilogram.

Yang lebih memggembirakan lagi, wanita ini juga mengalami peningkatan energi secara besar dan tingkat kecemasannya menurun drastis.

3. Lemak tersembunyi

Lemak merupakan sejumlah molekul dalam tubuh yang bisa menjadi bahan dan penyimpan energi bagi tubuh.

Meski begitu, keberadaan lemak dalam tubuh sering disangkutpautkan orang dengan peningkatan berat badan.

Salah satu makanan yang tidak disadari menambah lemak adalah ayam.

Dalam sejumlah anjuran diet, ayam -khususnya bagian dada- sering direkomendasikan untuk dimakan.

Padahal, dari fakta yang ditemukan Dr. Roberts dada ayam bisa mengakibatkan kenaikan berat badan secara signifikan bila dikonsumsi selama 10 hari.

Dr. Roberts menambahkan, penambahan berat badan mungkin saja disebabkan oleh berbagai faktor.

Mulai dari kandungan racun, insomnia, infeksi, alergi, ketidakseimbangan hormon, Kandidiasis, masalah emosional, hingga disfungsi hati, dan kandung empedu.

Di Health Utah, Dr. Roberts selalu mengidentifikasi dan mengatasi semua kondisi mendasar dengan protokol penurunan berat badan.

"Pengujian adalah kunci untuk menemukan apakah ada potensi masalah mendasar yang membuat upaya penurunan berat badan Anda begitu sulit," kata Roberts.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/12/10/133920420/alternatif-turunkan-berat-badan-tak-melulu-soal-diet-dan-olahraga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke