Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ternyata Melamun Baik untuk Perkembangan Anak, Ini 5 Alasannya

KOMPAS.com - Banyak orang menganggap anak-anak yang gemar melamun kesulitan untuk memerhatikan sesuatu atau mungkin memiliki gangguan perhatian.

Jarang sekali anak-anak yang suka melamun diberi kesempatan untuk melakukannya karena keyakinan bahwa melamun membuat mereka bisa jadi pemalas.

Tapi, faktanya, saat melamun anak justru dapat mengembangkan keterampilan dan menghabiskan waktu mencari tahu tentang diri mereka sendiri.

Hal ini mungkin tidak terjadi jika pikiran mereka tidak mengembara atau melarikan diri dengan cepat dari kenyataan.

Dengan stres yang dialami anak-anak dalam hidup mereka, terkadang mereka perlu pergi ke tempat yang bebas dari kekhawatiran dan kecemasan dalam pikiran mereka.

Selain itu, melamun juga bisa membantu anak-anak menghabiskan beberapa menit untuk mencari sumber frustrasi atau mengeksplorasi harapan yang tersembunyi.

Orangtua perlu mengetahui sejumlah manfaat yang didapatkan oleh anak-anak ketika mereka melamun, seperti yang dilansir dari laman Moms berikut ini.

1.  Menciptakan kreativitas

Terkadang, ketika berkonsentrasi pada tugas tertentu, anak-anak merasa kesulitan untuk melakukan brainstorming atau menghasilkan beberapa ide baru.

Menurut Behavioral Scientist, ketika orang melamun tentang hal-hal yang berarti bagi mereka, mereka cenderung lebih kreatif. Ini tidak berarti satu lamunan akan membuat momen "a-ha" terjadi.

Namun, mereka yang cenderung memiliki lamunan yang bermakna secara konsisten biasanya akan menjadi individu yang lebih terinspirasi dan kreatif.

Maka dari itu, anak-anak yang memiliki beberapa ide paling kreatif mungkin menghabiskan waktu melamun untuk mewujudkannya.

2. Membantu kemampuan bersosialisasi

Bagi anak-anak yang menghabiskan waktu melamun, mereka dapat membangun dunia imajiner yang fantastis untuk bermain di masa sekarang.

Oleh sebab itu, anak-anak yang sering melamun dapat puas bermain untuk waktu yang lebih lama daripada mereka yang tidak banyak melamun.

Dengan masuk ke dunia khayalan, anak-anak menemukan ide-ide yang akan bertransisi dengan baik ke waktu bermain.

Dan ketika orang lain bergabung dengan mereka dalam permainan ini, mereka akan menjadi sangat sosial dalam prosesnya.

3. Membuat anak berkonsentrasi lebih keras

Selama proses belajar, anak-anak cenderung terlihat seperti tidak fokus dan tidak memerhatikan guru yang sedang menjelaskan.

Namun, menurut ScienceDaily, ini sebenarnya yang dikenal sebagai "keengganan menatap" karena anak-anak berkonsentrasi lebih keras daripada jika melihat langsung ke guru mereka.

Ketika anak-anak memiliki periode "refleksi batin" selama proses belajar, mereka dapat mengerjakan ujian dengan lebih baik, lebih fokus di kelas, dan merencanakan dengan lebih efektif bagaimana menggunakan waktu mereka dengan paling bijaksana.

Meskipun ini terdengar berlawanan dengan apa yang tampak seperti berkonsentrasi, terkadang otak menerima terlalu banyak informasi pada satu waktu.

Oleh karena itu, jika anak-anak tidak melihat guru dan memberikan perhatian penuh, mereka mungkin hanya berkonsentrasi lebih keras daripada orang lain di kelas.

4. Lebih banyak mengetahui tentang diri mereka

Anak-anak yang memiliki lamunan yang kaya, menghabiskan sebagian besarnya untuk membayangkan lebih banyak tentang apa yang ingin mereka lakukan kelak.

Menurut Times of India, anak-anak yang melamun dapat mengalami visualisasi kreatif.

Artinya, mereka memproyeksikan diri mereka ke dalam peran membantu orang lain, bekerja di bidang tertentu, dan menemukan apa yang membuat mereka merasa bahagia dalam hidup.

Ini tidak dapat terjadi ketika anak-anak tidak melamun. Karena itu, orangtua harus mendorong kecenderungan melamun yang sehat kepada anak-anak, sehingga mereka dapat membayangkan betapa cerahnya masa depan mereka.

5. Lebih terbuka pada pengalaman baru

Anak-anak yang gemar melamun secara teratur mungkin menemukan diri mereka dalam pengalaman imajiner yang mengasyikkan, penuh petualangan, dan menyenangkan.

Dengan demikian, anak-anak yang melamun secara teratur juga lebih terbuka untuk mencoba pengalaman baru dalam hidup mereka.

Anak-anak yang menikmati lamunan yang sehat tidak hanya menjalani kehidupan yang lebih bahagia dan berkualitas lebih tinggi, tetapi mereka juga lebih bersedia untuk mencoba pengalaman baru yang ditawarkan kepada mereka.

Hal ini bisa saja terjadi karena saat melamun, anak-anak dapat memainkan skenario dan merasa senang untuk memerankannya kembali dalam kehidupan sehari-hari.

Di samping itu, anak-anak yang melamun dengan frekuensi lebih banyak juga cenderung lebih sering mengeksplorasi dan ketika eksplorasi itu dapat terjadi di luar lamunan, maka itu akan lebih baik.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/12/13/105345620/ternyata-melamun-baik-untuk-perkembangan-anak-ini-5-alasannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke