Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Patek Philippe "Tiffany Blue" Akhirnya Terjual Rp 93 Miliar

KOMPAS.com - Sejak dirilis pada Rabu (8/12/2021) lalu, Patek Philippe Tiffany & Co. 5711/1A-018 Nautilus memang telah menjadi buah bibir.

Betapa tidak, selain merupakan hasil kolaborasi pertama antara Patek Philippe dan Tiffany & Co., arloji ini merupakan bagian dari seri 5711, yang produksinya tengah dihentikan.

Kini, arloji langka yang dinamai “Tiffany Blue” ini kembali dibicarakan orang setelah terjual dengan harga 6.503.000 atau sekitar Rp 93 miliar di Balai Lelang Phillips.

Angka tersebut otomatis membuat arloji ini masuk ke dalam daftar delapan arloji termahal, sekaligus Nautilus dengan harga tertinggi di dunia.

Arloji yang awalnya diperkirakan akan terjual dengan harga melebihi 50.000 dolar AS (sekitar Rp715,8 juta) ini, mulanya ditawar dengan harga 20.000 dolar (sekitar Rp286 juta) saja, dan perlahan naik ke angka yang diperkirakan, yaitu 50.000 dolar AS.

Namun, angka itu mendadak melonjak, dengan harga yang naik sebesar 100.000 dolar AS (sekitar Rp 1,43 miliar) setiap penawarannya.

Setelah mencapai harga fantastis sebesar 3,5 juta dolar AS, penawaran terus meningkat, hingga diputuskan bahwa arloji tersebut terjual dengan harga 5,35 juta dolar AS pada pembeli asal New York.

Kendati demikian, berkat adanya auction premium, harga arloji ini meningkat, menjadi 6.503.000 atau sekitar Rp 93 miliar, dan semua hasilnya akan disumbangkan pada organisasi lingkungan yang berbasis di Amerika Serikat, The Nature Conservancy.

Misalnya Rolex Daytona pribadi Paul Newman, atau arloji haute horlogerie satu-satunya di dunia yang sangat kompleks seperti Patek Grandmaster Chime 'Only One' ref.6300A-010.

Bahkan, Logan Baker dari Hodinkee berpendapat bahwa meski beberapa penggemar menyukainya, para skeptis akan memandang Patek Philippe 5711/1A-018 dengan dial yang bertuliskan Tiffany & Co. ini sebagai produk yang sengaja dibuat langka, menunjukkan adanya sesuatu yang salah dalam pasar arloji saat ini.

Namun, sebenarnya ini bukan kali pertama pelelangan Patek Philippe Nautilus membuat kita mengerutkan alis. Sebab, sebelumnya Nautilus serupa dengan warna dial hijau dan masih terbungkus terjual senilai 470.000 dolar AS, atau sekitar 13 kali harga eceran.

Pelalangan yang digelar pada bulan Juli tersebut tentu menimbulkan kontroversi. Sebab, banyak yang mengatakan bahwa arloji factory-sealed seharusnya tidak pernah ada.

Kembali ke Tiffany Blue, memang tak bisa dipungkiri bahwa arloji ini dibuat khusus untuk merayakan 170 tahun kerja sama antara Tiffany & Co. dan Patek Philippe, dan hanya tersedia sebanyak 170 buah saja, dengan 169 sisanya hanya tersedia di gerai Tiffany di New York, Beverly Hills, dan San Fransisco.

Mungkin, itulah yang menjadi alasan mengapa arloji pertamanya bisa terjual dengan sangat tinggi. Pasalnya, arloji 'Tiffany Blue' dalam pelelangan menjadi satu-satunya arloji yang dijual di luar butik-butik itu. 

Namun, hingga kini masih belum jelas apakah 169 arloji sisanya akan terjual dengan harga yang sama dengan harga di pelelangan atau tidak. Mari kita tunggu saja laporannya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/12/15/075804820/patek-philippe-tiffany-blue-akhirnya-terjual-rp-93-miliar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke