Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Deretan Arloji Audemars Piguet 2021, Mana Pilihanmu?

KOMPAS.com - Di kalangan penggemar arloji, Audemars Piguet dianggap sebagai salah satu dari “Holy Trinity” dalam pembuatan jam tangan, bersama Patek Philippe dan Vacheron Constantin.

Jam tangan keluaran merek-merek itu selalu dicari orang walau harganya tidak murah. Para kolektor bahkan rela membayar berpuluh kali lipat harga aslinya untuk item yang langka.

Untungnya beberapa arloji Audemars Piguet keluaran tahun 2021 bisa didapatkan di Indonesia. Seri mana sajakah yang bisa dipilih?

Salah satu yang terbaru adalah Royal Oak Offshore Chronograph diameter 43 mm yang hadir dalam 5 model, mulai berbahan stainless steel, emas 18 karat, serta titanium.

Selain sentuhan modern pada casing dan desain Mega Tapisserie pada dialnya, Royal Oak Offshore dilengkapi sistem tali baru dari karet atau kulit buaya yang dapat diganti dengan mudah.

Casing 43 mm ini diperlukan untuk mengakomodasi mesin baru Calibre 4401 otomatis yang mencakup fungsi kronograf dengan arsitektur terintegrasi dan fitur Flyback.

Kristal safir digunakan di kedua sisi casing, yang tahan air hingga 100 meter. Adapun mesin yang tampak dari sisi belakang casing tersebut memiliki cadangan daya hingga 70 jam.

Sistem tourbillon pada dasarnya merujuk pada kerangka penggerak yang seolah melayang untuk mengurangi pengaruh gravitasi pada mesin.

Bagian casing arloji ini didesain ulang menggunakan material titanium. Sedangkan mesin calibre 2967 yang terkesan sporty di dalamnya diadaptasi dari mesin calibre 2952 yang ada pada koleksi Audemars Piguet bertajuk Code 11.59.

Arloji yang hanya diproduksi sebanyak 100 buah ini memiliki cadangan daya selama 65 jam dan kemampuan tahan air, dengan kedalaman 100 meter, dan ditawarkan seharga 250 ribu franc Swiss atau setara Rp 3,8 miliar.

Arloji selam ini memiliki tata letak dua crown (mahkota) yang tidak biasa, yakni pada posisi angka 3 dan 10, kaca safir sebagai etalase belakang, ketahanan air hingga 300 meter, dan set fitur waktu/tanggal.

Di dalamnya terdapat mesin bary kaliber 4308 Audemars Piguet otomatis yang memiliki cadangan daya 60 jam. Mesin 4308 ini juga menampilkan rotor emas 22k berwarna hitam.

Menurut Audemars Piguet, model ini cocok untuk petualangan di dalam dan di luar air.

Dial bermotif “Grande Tapisserie” tersedia dalam pilihan warna biru atau coklat dengan jarum penunjuk emas rose 18K yang diisi fosfor Super-LumiNOVA agar bercahaya dalam gelap. Untuk talinya, tersedia dalam bahan emas 18 karat atau kulit buaya.

Arloji ini digerakkan oleh mesin kaliber 4401, yang merupakan desain dan produksi Audemars Piguet sendiri, dengan gerakan otomatis termasuk fungsi kronograf dan fitur Flyback, yang menawarkan cadangan daya hingga 70 jam.

Ada tiga model yang dirilis, yakni dua model yang menggunakan case emas putih 18 karat dengan pilihan dial biru atau hitam, dan satu model berbahan emas rose 18 karat dengan dial biru.

Detail apik dipersembahkan AP di bagian dial, dengan hadirnya pola "Petite Tapisserie" serta indikator angka berlian berpotongan baguette. Branding Audemars Piguet diletakkan tepat di bawah indikator angka 12, sementara logo inisial perusahaan "AP" berada di atas indikator angka 6.

Di bagian case belakang berbahan safir, gerakan mesin Manufacture Calibre 2121 bisa terlihat jelas. Mesin ini mendapat daya dari gerakan pergelangan tangan pemakainya.

Arloji 15202PT Jumbo Extra-Thin adalah referensi pertama dari produsen jam Swiss tersebut yang menggunakan material full platinum pada casing dan tali jam. Untuk varian terbaru ini, Audemars Piguet menggunakan casing berdiameter 39 mm, dengan gradien hijau zamrud yang warnanya menghitam di bagian tepinya.

AP hanya memproduksi 15202PT Jumbo Extra-Thin sebanyak 100 buah seharga 105.400 franc Swiss atau setara Rp 1,6 miliar.

Lalu untuk varian casing 41mm, Audemars Piguet memberikan tali jam emas dengan dial jam green tapisserie. Dua tali tambahan menggunakan material kulit sapi (calfskin) hijau, dan satu tali lainnya berbahan karet hijau.

Arloji yang berbahan emas tersebut menggunakan mesin kaliber 2385 dan dihargai 74.800 franc Swiss atau sekitar Rp 1,1 miliar.

Kemudian, dari tiga arloji dengan mekanisme tourbillon yang dibuat AP, dua di antaranya dibekali material titanium, dan satunya rose gold. Masing-masing arloji didukung mesin tourbillon kaliber 2950 otomatis yang menawarkan cadangan daya 65 jam.

Menurut Forbes, versi titanium dihargai 139.100 franc Swiss (sekitar Rp 2,1 miliar), dan versi bezel yang berhiaskan zamrud seharga 273.000 franc Swiss atau setara Rp 4,3 miliar. Sedangkan model rose gold dibanderol dengan harga 170.000 franc Swiss atau lebih kurang Rp 2,6 miliar.

Nah Audemars Piguet mengembangkan koleksi Code 11.59 Selfwinding Chronograph dalam dua model yang merupakan perpaduan emas putih atau emas rose 18 karat dengan keramik hitam.

Dua model Chronograph otomatis ini memiliki desain case two-tone yang sangat kontemporer. Bagian bezel, lug, dan caseback terbuat dari emas putih atau emas rose 18 karat, sedangkan case tengah segi delapan dari keramik hitam.

Pembuatan casing ini membutuhkan pemrograman yang rumit, alat khusus, dan bakat manusia yang istimewa.

Kedua model Selfwinding Chronograph ini ditenagai oleh mesin Calibre 4401, dengan roda kolom dan fungsi flyback yang memungkinkan untuk memulai ulang kronograf tanpa menghentikan atau menyetel ulang terlebih dahulu.

Audemars Piguet menyertakan kristal safir melengkung yang menghasilkan kedalaman, perspektif, dan cahaya untuk pengalaman optik yang istimewa.

Seperti namanya, Perpetual Calendar ini bisa menunjukkan fase bulan, hari, tanggal, bulan, hingga tahun tanpa perlu dikoreksi.

Nah, mana pilihanmu?

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/12/17/143847920/deretan-arloji-audemars-piguet-2021-mana-pilihanmu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke