Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hal yang Harus Dipahami Pasangan Sebelum Jalani Program Bayi Tabung

KOMPAS.com - Twitter tengah diramaikan dengan pembahasan soal program kehamilan melalui prosedur bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF).

Keriuhan itu berawal dari akun @luluhusnaa yang membagikan perkiraan biaya program bayi tabung di rumah sakit di Jawa Barat.

Berdasarkan unggahan tersebut, diperlukan biaya sekitar Rp76 juta untuk program kehamilan dibantu itu.

Banyak netizen yang kaget dengan besaran angka tersebut karena dianggap cukup fantastis. Apalagi tidak ada jaminan kesuksesan untuk tiap pasangan yang menjalani program bayi tabung.

Belum lagi biaya tambahan yang harus dikeluarkan untuk kebutuhan lainnya selama proses bayi tabung.

Oleh sebab itu, disarankan menyiapkan anggaran lebih besar bagi pasangan yang berniat menjalani IVF.

"Hey,saran ku jgn terpatok sm biaya yang RS "pasarkan" ya..harus siapin 2-3x lipat biaya dari itu. Krn semua tindakan,obat2an itu tergantung dr respon tubuh kta yg unpredictable. Jd siapin bener² materi,krn klo kita udh mulai gak ada pilihan unt mundur ditengah jalan :')" tulis akun @@kuasmartabak.

Persiapan pasangan sebelum yakin menjalani bayi tabung

Program bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) adalah teknologi kedokteran untuk mengatasi masalah kesuburan. Prosedurnya sangat kompleks dan juga membutuhkan biaya yang besar.

Meski demikian, uang bukanlah satu-satunya hal yang harus disiapkan oleh pasangan yang berniat menjalaninya.

Ada banyak hal yang harus diketahui sebelum membuat keputusan untuk menjalani program bayi tabung?

Apa saja?

Butuh banyak waktu dan tenaga

Program bayi tabung membutuhkan banyak waktu dan tenaga sampai akhirnya berhasil.

“IVF adalah proses padat karya dengan banyak kunjungan dokter,” Eve Feinberg, M.D., direktur medis Northwestern Medicine Fertility and Reproductive Medicine Highland Park di AS.

Sebagai tahap awal, kita harus mengkonsumsi obat dalam durasi tertentu untuk merangsang ovarium untuk menghasilkan banyak sel telur. Kita juga harus melakukan pemeriksaan darah dan USG hampir setiap hari.

Setelah itu, dokter akan mengeluarkan sel telur dari indung telur, dengan anestesi umum, untuk menggabungkannya dengan sperma pasangan di laboratorium.

Beberapa waktu setelahnya, embrio akan ditempatkan kembali di rahim untuk berkembang menjadi janin jika berhasil.

Pasangan yang berniat menjalani program bayi tabung harus dipastikan dalam kondisi sehat.

Pemeriksaan kesehatan menyeluruh sangat diperlukan termasuk memastikan risiko tekanan darah tinggi atau diabetes.

“Mencapai berat badan yang sehat, membatasi asupan alkohol, dan berhenti merokok dan penggunaan zat lainnya dapat sangat meningkatkan tingkat keberhasilan IVF,” kata Deidre D. Gunn, M.D.

Ia merupakan asisten profesor endokrinologi reproduksi dan infertilitas di University of Alabama di Birmingham, Inggris.

Risiko mengalami efek samping

Pasangan yang menjalani program bayi tabung akan mengalami banyak efek samping, khususnya wanita. Kita akan cenderung lebih emosional karena tubuh diberi asupan hormon tambahan selama progra IVF.

"Efek samping fisik ringan seperti tekanan, kram atau kembung di daerah panggul, nyeri payudara, dan ketidaknyamanan akibat suntikan kesuburan juga dapat terjadi," kata David Diaz, MD.

Diaz adalah pakar endokrinologi reproduksi dan ahli kesuburan di MemorialCare Orange Coast Medical Center di Fountain Valley, California.

Dalam sejumlah kasus, program bayi tabung dapat memicu  sindrom hiperstimulasi ovarium (OHSS), ketika obat kesuburan menyebabkan seorang wanita menghasilkan terlalu banyak telur.

Gejalanya bisa termasuk penambahan berat badan, sakit parah atau bengkak di perut, pusing, sesak napas, mual, dan muntah.

Risiko komplikasi kehamilan dan melahirkan

Memiliki lebih dari satu embrio yang ditanamkan selama program bayi tabung meningkatkan peluang untuk hamil kembar.

Kondisi ini juga memicu risiko persalinan prematur dan berat badan lahir rendah.

Selain itu, ada sejumlah risiko lain yang harus dikonsultasikan kepada dokter sebelum memutuskan menjalani program bayi tabung.

Bukan jaminan kehamilan

Tingkat keberhasilan program bayi tabung cukup tinggi namun tidak menjamin kita akan langsung hamil setelahnya.

Ada yang sukses hamil dalam satu kali percobaan namun ada yang butuh banyak proses pengulangan.

Keberhasilan program bayi tabung sangat ditentukan usia kita dan pasangan.

Data nasional terbaru dari Society for Assisted Reproductive Technology (SART) menunjukkan, tingkat keberhasilan IVF berkisar 48 persen untuk wanita di bawah usia 35 tahun. Risiko kesuksesannya turun menjadi hanya 3 persen untuk wanita di atas usia 42 tahun.

Kalkulator kesuburan SART dapat membantu memprediksi peluang keberhasilan program bayi tabung berdasarkan situasi pribadi dan diagnosis kesuburan dengan pasangan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/12/23/151500820/hal-yang-harus-dipahami-pasangan-sebelum-jalani-program-bayi-tabung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke