Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ingin Nonton Layangan Putus tapi Takut Beban Mental? Begini Kiatnya

KOMPAS.com - Layangan Putus, web series yang dibintangi Reza Rahardian dan Putri Marino jadi trending topic di media sosial.

Drama yang mengulas soal perselingkuhan dalam rumah tangga itu disebut memicu beban mental bagi penontonnya.

Banyak yang mengaku jadi cemas dikhianati pasangannya, takut berpasangan sampai tak percaya lagi dengan laki-laki.

Adapula yang menyebut Layangan Putus memicu trauma dan luka di masa lalu ketika menjadi korban perselingkuhan.

Semuanya akibat kisah perselingkuhan yang dilakukan Aris, sosok suami yang diperankan oleh Reza, dengan Lydia yang dibawakan Anya Geraldine.

Apalagi tersebar kabar, Layangan Putus diangkat dari kisah nyata sehingga makin banyak orang ikut terhanyut secara emosional.

Perasan marah, kesal, insecure dan overthinking itu begitu nyata sehingga banyak orang mengaku lelah secara emosional ketika menyaksikannya.

Karena itu pula, muncul sikap enggan menonton drama streaming ini karena khawatir dengan reaksi psikologis yang muncul.

Di sisi lain, banyak yang tetap penasaran ingin menyaksikannya meski sadar akan dampaknya pada kesehatan mental.

Lucia Peppy Novianti, M. Psi., psikolog keluarga dan anak, mengatakan rasa penasaran itu muncul karena berbagai sebab.

Rasa ingin tahu dan perasaan takut tertinggal tren terkini alias Fear Of Missing Out (FOMO) menjadi sejumlah penyebabnya.

Namun ada juga yang bersikeras ingin menonton konten bertema sensitif baginya, seperti Layangan Putus, karena merasa senasib.

"Kita sadar akan dampak tertentu tapi tetap penasaran karena kita pengen mendapat sensasi ternyata ada orang lain yang memahami kita, nyatanya ada film ini, seperti itu," ujarnya kala berbincang dengan Kompas.com, Senin (27/12/2021).

Beban mental yang dimaksud netizen adalah berbagai reaksi emosional dan psikologis yang muncul saat menyaksikan Layangan Putus.

Berbagai emosi negatif itu dirasakan begitu intens sehingga terasa melelahkan dan berdampak buruk pada kesehatan mental.

Jika memang isu perselingkuhan begitu sensitif bagi kita, Lucia menyarankan untuk tidak perlu menyaksikan Layangan Putus atau tayangan lain yang serupa.

Tunda keputusan menontonnya sampai benar-benar yakin mampu memisahkannya dari pikiran dan perasaan kita.

"Objektifnya, idealnya, kalau memang sensitif dan bisa trigger untuk kita maka sebaiknya dihindari sampai kita yakin sanggup," tambahnya.

Jika rasa penasaran itu begitu kuat, ia menyarankan untuk mempersiapkan diri menghadapi reaksi emosional yang mungkin muncul.

Alternatif lainnya, kita bisa mencari pegangan emosional ketika menikmati film, drama maupun bacaan yang mengandung tema sensitif itu.

"Cari orang yang bisa jadi tempat kita menuangkan perasaan supaya setidaknya apa yang kita khawatirkan, kegundahan, gejolak emosi itu bisa dikeluarkan," terang Lucia.

Tujuannya untuk memisahkan reaksi emosional tersebut selama beberapa saat dari pikiran kita.

"Karena intinya lebih baik disampaikan daripada dipendam saja," tandasnya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/12/27/183000420/ingin-nonton-layangan-putus-tapi-takut-beban-mental-begini-kiatnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke