Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pasangan Selingkuh, Apakah Layak Dapat Kesempatan Kedua?

KOMPAS.com - Tayangan Layangan Putus yang viral dan kabar soal Tristan Thompson mencuatkan isu soal perselingkuhan di media sosial.

Pengkhianatan yang dilakukan pasangan dengan orang lain tentunya sangat menyakitkan.

Perselingkuhan adalah mimpi buruk bagi semua orang, baik perempuan maupun laki-laki.

Apalagi jika dilakukan ketika kita sudah terikat dalam hubungan pernikahan.

Perselingkuhan membuat pasangan berbohong, memanipulasi, dan membodohi kita demi menutupi perbuatannya.

Luka emosional yang diciptakan tentu sangat dalam namun tak semua orang sanggup mengakhiri hubungannya meskipun diselingkuhi.

Ada keraguan yang muncul karena kita merasa sangat mencintai pasangan dan takut kehilangan.

Apalagi jika pasangan mengaku sangat menyesal dan berjanji untuk memperbaiki perilakunya.

Namun bagaimana kita bisa yakin jika pasangan yang telah berselingkuh layak dapat kesempatan kedua?

Kesempatan kedua untuk pasangan yang pernah selingkuh

Perselingkuhan tidak selalu berarti suatu hubungan berakhir, terutama jika pasangan kita benar-benar menyesal.

Faktanya, penyesalan yang sebenarnya adalah indikator besar bahwa ada harapan untuk hubungan tersebut.

Terutama jika kita telah menikah untuk waktu yang lama dan sudah memiliki anak.

Namun perselingkuhan akan membuat hubungan pernikaan kita tidak akan pernah sama lagi.

Ada banyak hal yang harus dilakukan untuk memperbaiki hubungan dan membangun kepercayaan kembali.

Sebelum memberi pasangan yang berselingkuh kesempatan kedua, pertimbangkan berbagai hal yang penting untuk memperbaiki hubungan pernikahan kita. 

Misalnya, proses penyembuhan dari rasa sakit, membangun kembali kepercayaan, belajar menjadi intim lagi, dan meningkatkan komunikasi.

Sejumlah pertanyaan yang perlu diajuka pada diri sendiri antara lain:

  • Apakah ini pertama kalinya pasangan berselingkuh?
  • Apakah pasangan sudah meminta maaf?
  • Apakah kita yakin pasangan menyesal dan benar-benar menyesal tidak setia?
  • Apakah semua hubungan dengan selingkuhan telah terputus?
  • Apakah kita yakin bisa mempercayai pasangan lagi?
  • Apakah menurut kita hubungan ini layak diselamatkan?
  • Apakah kita pikir ketidaksetiaan pasangan akan selamanya menghantui pikiran dan hati?
  • Apakah kita mempertimbangkan untuk membalas atau membalas dendam?

Berbagai jawaban atas pertanyaan di atas dapat membantu kita memutuskan apakah pasangan layak diberi kesempatan kedua.

Namun ada baiknya mendiskusikan hasilnya dengan pihak netral yang dapat membantu mengevaluasi situasi hubungan kita, misalnya keluarga, sahabat atau konselor pernikahan.

Kebanyakan orang yang diselingkuhi menganggapnya sebagai kesalahan pribadi.

Mereka menyalahkan diri dan merasa jika menjadi lebih baik maka pasangan tidak akan lagi berselingkuh.

Padahal hal itu sama sekali tidak benar dan seharusnya tidak pernah terlintas dalam pikiran kita.

Harga diri kita tidak boleh terikat pada pandangan pasangan terhadap diri kita.

Selingkuh adalah pilihan yang dibuat sendiri oleh pasangan kita dan dipertanggungjawabkan.

Kita tidak boleh merasa tindakan pengkhianatan itu disebabkan oleh kesalahan sendiri.

Maka dari itu, pastikan prioritas pertama kita adalah menjaga diri sendiri dan kemudian mengevaluasi hubungan.

Ada banyak emosi yang datang saat diselingkuhi termasuk sakit hati, kemarahan, frustrasi, kebingungan, dan bahkan penyangkalan.

Luangkan waktu untuk memproses berbagai emosi tersebut baru kemudian membuat keputusan soal hubungan yang rusak ini.

Hal terpenting, pastikan pasangan paham jika maaf yang kita berikan bukan berarti membenarkan tindakan perselingkuhannya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/01/05/135356120/pasangan-selingkuh-apakah-layak-dapat-kesempatan-kedua

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke