Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Omicron Disebut Bisa Jadi Vaksinasi Alami Covid-19, Ini Kata Ahli

KOMPAS.com - Kemunculan varian Omicron dianggap bisa menjadi vaksinasi alami Covid-19.

Pendapat ini banyak beredar luas di masyarakat karena gejalanya yang dinilai ringan, khususnya dibandingkan varian delta.

Namun, spesialis penyakit dalam, RA Adaninggar,dr,SpPD yang aktif membagikan edukasi kesehatan di media sosial punya pendapat berbeda.

Menurutnya, prinsip vaksinasi Covid-19 adalah mendapatkan kekebalan tanpa risiko sakit dan meninggal akibat penyakit tersebut.

"Sementara Omicron masih bisa menyebabkan gejala berat dan kematian pada orang-orang rentan" ujarnya, seperti dikutip dari unggahan akun Instagram miliknya, @drningz.

Vaksinasi melatih sistem imun manusia mengenal dan membentuk senjata perlawanan terhadap virus sebelum infeksi yang sebenarnya.

Dokter Ning menambahkan, vaksin meniru konsep infeksi alami namun menggunakan komponen virus yang aman dan tidak akan menyebabkan sakit Covid-19.

Bila terjadi infeksi maka tubuh sudah siap melakukan perlawanan sehingga gejala yang muncul akan lebih ringan. 

Namun hal ini akan terjadi apabila sistem imun tubuh berhasil membentuk kekebalan optimal.

Di sisi lain, ada orang dengan tubuh yang tidak berhasil membentuk imunitas yang baik karena pengaruh faktor genetik dan imun.

Pakat jebolan Univeritas Airlangga, Surabaya ini juga menambahkan, saat ini vaksinasi Covid-19 memang sudah meluas di masyarakat.

Tentunya, jumlah orang yang rentan Covid-19 semakin berkurang namun tidak langsung menghilangkan risiko Omicron.

"Dengan membiarkan penularan Omicron losss, artinya jumlah orang yang bisa kena Omicron akan meningkat," tandasnya. 

Jika gejalanya termasuk ringan, penyebaran Omicron akan memengaruhi orang yang rentan sehingga memicu kasus Covid-19 di Indonesia juga bertambah banyak.

Hal yang harus diwaspadai dari penyebaran Omicron

Omicron, sama seperti semua varian Covid-19 sebelumnya, dapat menyebabkan semua spektrum virus tersebut.

Mulai dari bergejala, gejala ringan, sedang, berat hingga kematian khususnya pada orang rentan.

Kalangan yang rentan ini antara lain lansia, penderita komorbid, orang dewasa maupun anak-anak yang belum divaksin Covid-19. 

Dokter Ning menguraikan, ada sejumlah hal yang harus diwaspadai dari penyebaran Omicron berkaitan dengan kemampuan faskes di Indonesia.

Pertama, varian terbaru ini terbukti lebih cepat menular sehingga kasus bisa bertambah lebih cepat.

Orang yang tidak bergejala mungkin tidak harus dirawat di rumah sakit namun orang yang rentan tetap membutuhkan perawatan yang lebih intensif di faskes.

Selain itu, jumlah orang renta yang tertular akan meningkat seiring dengan semakin banyaknya orang yang sakit akibat Covid-19.

Akibatnya, orang yang dirawat di rumah sakit bertambah dan melebihi kapasitas faskes sehingga banyak yang tidak tertangani.

Risikonya adalah jumlah kematian yang tinggi akibat tidak mendapatkan penanganan terbaik.

"Jadi penularan Omicron tetap harus dicegah karena dampak domino pada faskes yang harus utama dicegah," ujarnya.

Metodenya masih serupa yakni menjalankan protokol kesehatan 5M, pola hidup sehat dan vaksinasi Covid-19.

Dokter Ning juga berpendapat, membiarkan orang terinfeksi Omicron dengan dalih vaksinasi alami sangat tidak etis.

Khususnya dengan mempertimbangkan orang-orang yang berisiko mengalami gejala berat dan risiko meninggal akibat Covid-19.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/01/08/112949220/omicron-disebut-bisa-jadi-vaksinasi-alami-covid-19-ini-kata-ahli

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke