Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

19 Jenis Tanaman yang Bisa Tumbuh dengan Stek, Berikut Cara Menanamnya

KOMPAS.com - Salah satu cara terbaik untuk membiakkan tanaman seperti bunga dan herba adalah dengan stek. Sebab, stek membuat kita tak perlu membeli tanaman baru.

Nah melansir The Spruce, teknik stek dikelompokkan menjadi empat kategori dasar, yaitu stek kayu lunak, kayu hijau, kayu semi keras, dan kayu keras.

Apa bedanya? Berikut penjelasannya, lengkap dengan jenis tanaman dan cara melakukan stek.

Stek kayu lunak

Stek kayu lunak berasal dari pertumbuhan baru yang segar. Beberapa tanaman biasanya akan berakar dengan baik jika dikembangkan dengan jenis stek ini.

Selain itu, tanaman berikut juga cocok untuk stek kayu lunak:

Aster

Tanaman berbunga indah ini memiliki hampir 600 spesies di Amerika Utara.

Butterfly bush

Tanaman ini berakar baik terutama dari stek.

Krisan

Tanaman yang juga sering disebut mums ini memiliki unga dengan berbagai warna menarik, seperti emas, putih, putih pudar, kuning, copper, merah, merah anggur, merah muda, lavender, dan ungu.

Hydrangea alias hortensia

Bunga cantik dengan warna-warna indah ini biasanya mekar di atas "kayu tua," atau cabang-cabang yang berumur setidaknya satu tahun.

Mawar

Mawar adalah tanaman klasik nan indah yang cocok dibiakkan dari stek. Tanaman ini juga bisa dibiakkan dengan stek kayu keras lho.

Salvia

Tanaman tahunan ini hadir dalam berbagai warna, seperti putih, salmon, merah muda, ungu, lavender, merah anggur, dan oranye. Benar-benar cantik.

Stek kayu hijau

Stek kayu hijau atau disebut juga dengan herba, adalah stek yang berasal dari tanaman yang memiliki batang tidak berkayu.

Contoh tanaman yang bisa distek dengan teknik ini adalah semua jenis tanaman tahunan yang merupakan tanaman tidak berkayu.

Selain itu, tanaman boxwood atau semak-semak berwarna hijau muda yang bentuknya membulat, 30 spesies dahlia, dan kacapiring berbunga putih pun dapat dibiakkan dengan cara stek ini.

Stek semi keras

Stek semi-keras umumnya lebih kuat. Biasanya, stek ini diambil saat pertengahan musim panas hingga musim gugur jika di negara empat musim.

Tanaman seperti azalea, camellia yang berbungan cerah, dan honeysuckle biasanya akan tumbuh dengan baik jika di-stek menggunakan cara ini.

Stek kayu keras dan tanaman lainnya

Beberapa tanaman yang distek dengan teknik ini adalah semak, tanaman merambat, buah-buahan seperti gooseberry, bunga angel’s trumpet, atau pepohonan.

Lalu, ada juga tanaman lain yang dapat masuk dalam satu atau lebih dari empat kategori stek di atas, misalnya tanaman dianthus yang termasuk dalam keluarga anyelir, geranium, tanaman giok, lavender, penstemon, rosemary, dan veronica.

Tips melakukan stek

Pertama-tama, kita perlu mencari tanaman yang sehat.

Lalu perlu diingat, tanaman dengan batang tidak berkayu paling mudah distek. Selain itu, tanaman induk (bagian dari tanaman asal) pun harus cukup besar sehingga memotongnya sebagian tidak akan membahayakan tanaman asalnya.

Nah, sebelum melakukan stek, sebaiknya pilihlah batang hijau tidak berkayu untuk mengambil stek ujung. Batang berkayu akan membuat pertumbuhannya sedikit sulit.

Kita juga perlu mencari batang yang memiliki buku atau tempat di mana batang tempat daun akan menempel. Buku ini terlihat seperti sambungan pada batang, dan menjadi area yang akan menghasilkan akar baru.

Lalu, gunakan gunting atau silet yang telah disterilkan dengan alkohol untuk membuat potongan yang bersih tepat di bawah buku. Pemotongan pun tidak perlu terlalu panjang, satu buku dengan beberapa daun sudah cukup!

Mempersiapkan stek

Setelah memotong sepotong batang, tempatkan batang yang akan distek itu pada permukaan yang rata dan keras. Lalu, buat irisan bersih melalui bagian tengah buku. Batang tanaman pun akan mengirimkan akar barunya melalui buku batang.

Lalu perlu diingat, membuat irisan pada buku akan meningkatkan peluang keberhasilan kita.

Nah setelah itu, buanglah semua daun yang ada, namun sisakan satu hingga dua helai. Hal ini perlu dilakukan, sebab stek membutuhkan beberapa daun untuk melanjutkan fotosintesis, karena batang yang distek tidak dapat mengambil makanan apa pun dari akar yang belum dimilikinya.

Namun, terlalu banyak daun juga tidak baik. Sebab, usaha untuk menciptakan akar baru ini akan menyedot energi tanaman.

Terakhir, jika daunnya sangat besar dan sebanding dengan batangnya, bagilah menjadi dua.

Menanam stek

Setelah persiapan selesai, isi pot atau wadah tanaman bersih dengan potting mix tanpa tanah untuk menanam stek agar tanaman tetap lembap namun tidak basah.

Jika menggunakan tanah kebun, spora dan patogen lainnya akan membunuh stek sebelum berakar. Selain itu, potting mix tanpa tanah mengering lebih baik dibanding tanah ini.

Kita juga tidak perlu wadah besar atau potting mix dalam jumlah banyak. Sebab setelah stek berakar, kita tetap akan memindahkannya ke pot lain.

Setelah itu, buat lubang dengan pensil atau benda runcing serupa pada pot berisi potting mix. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa hormon perakaran tetap berada pada potongan batang tanaman, bukan pada permukaan tanah dan meningkatkan kemungkinan stek untuk berakar.

Lalu, tempatkan stek dengan hati-hati ke dalam lubang tersebut dan tekan tanah di sekitarnya dengan lembut. Kita juga dapat memasukkan beberapa stek ke dalam satu wadah yang sama, namun, ingatlah untuk memberinya jarak agar daunnya tidak saling bersentuhan.

Terakhir, jangan kaget jika ada beberapa tanaman yang mati sebelum rooting, ya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/01/09/154915520/19-jenis-tanaman-yang-bisa-tumbuh-dengan-stek-berikut-cara-menanamnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke