7 Tips untuk Jadi Ayah yang Hebat

Banyak hal harus dipelajari, dan semua itu membutuhkan adaptasi yang cepat bagi seorang pria.

Dulu, tugas seorang ayah adalah mencari nafkah dan memenuhi kebutuhan keluarga, sementara seorang ibu bertanggung jawab mengurus anak dan rumah.

Namun seiring perkembangan zaman, pandangan tersebut sudah tidak lagi berlaku. Tugas pekerjaan rumah dan mengasuh anak dibagi rata antara ayah dan ibu.

Untuk menjadi seorang ayah yang hebat dalam keluarga, ikuti tips berikut.

1. Menikmati rutinitas

Jika biasanya kita bersantai setelah seharian bekerja, cobalah untuk lebih banyak menghabiskan waktu bersama istri dan anak.

Tidak hanya sekadar duduk dan menunggu apa yang harus dilakukan, kita dapat berinisiatif untuk menenangkan bayi yang menangis, membersihkan botol susu bayi, atau menjalani tugas lain yang diperlukan.

Bila perlu, sesekali mandilah bersama anak atau bacakan ia cerita pengantar tidur.

2. Menjadi contoh 

Salah satu tugas ayah yang paling penting adalah melindungi dan melatih anak.

Ketika bayi tumbuh besar untuk memahami kata-kata "ya" dan "tidak", pastikan kata-kata tersebut memiliki makna.

Juga, ketahuilah bahwa anak belajar dengan meniru orangtua. Jadilah role model atau contoh yang baik di hadapan anak.

Hindari kata-kata kasar, mengeluh, atau perilaku lain yang tidak pantas dicontoh.

3. Lebih dulu jadi suami yang baik

Scott Kelby, penulis buku "The Book for Guys Who Don't Want Kids" mengatakan, untuk menjadi ayah yang hebat, kita perlu bersikap sebagai suami yang hebat.

"Menjadi ayah yang hebat bukanlah menggendong bayi dengan benar, mengetahui cara membuat bayi bersendawa, atau bersedia ikut serta dalam pesta teh," tutur Kelby.

"Menjadi ayah yang baik dimulai dengan menjadi suami yang baik dan terlibat dalam seluruh proses pranatal."

"Jika kita ingin menjadi ayah yang baik, pastikan kita menjadi suami yang baik, karena suami yang hebat adalah ayah yang hebat," imbuh dia.

Berikan waktu luang bagi istri, dan hargai setiap hal yang sudah dia lakukan untuk keluarga.

4. Mencintai anak

Bayi memang belum mengerti arti cinta, namun sudah mengenali sentuhan kasih sayang, kata Kelby.

Ia menyarankan para ayah untuk lebih sering memeluk dan mencium anak.

"Kita tidak akan menyesal menyayangi anak, karena kita bisa mengirimkan pesan bahwa ia dicintai lewat kecupan di dahi, pelukan sebelum anak berangkat sekolah, atau sekadar mengacak-acak rambutnya," tulis Kelby dalam bukunya.

"Sentuhan penuh kasih seorang ayah luar biasa kuat, itu mengirimkan pesan kepada anak bahwa kata-kata tidak selalu bisa disampaikan."

5. Bermain dengan anak

Hibur si kecil dengan mengajaknya bermain. Cobalah untuk luwes dan membiarkan naluri memandu kita untuk memperlakukan anak secara istimewa.

6. Memilih saran parenting yang cocok

"Sayangnya tidak ada panduan mutlak dalam membesarkan anak, sehingga ada ratusan buku tentang bagaimana menjadi orangtua yang baik dan membesarkan anak dengan benar," kata Kelby.

"Satu buku mengatakan jika bayi menangis, angkatlah. Buku lain mengatakan biarkan bayi menangis, atau mengangkat bayi sejenak dan biarkan ia menangis."

Kelby menyarankan untuk melakukan penelitian lebih dulu dan mengambil keputusan sendiri.

Percayai naluri kita sebagai seorang ayah, dan pastikan kita memeroleh informasi yang akurat.

7. Menikmati waktu bersama anak

"Teman baik saya Dave mengatakan anak-anaknya tidak peduli jenis pekerjaan apa yang dia miliki, atau berapa banyak penghargaan dan gelar yang sudah didapatkannya," ungkap Kelby.

"Hal yang paling mereka inginkan adalah waktu kita. Anak ingin bersama kita, membutuhkan perhatian, telinga, pendapat, dan fokus kita."

"Anak hanya ingin berada di dekat ayahnya. Anak membutuhkan waktu bersama ayah sebanyak mungkin," lanjut Kelby.

Ditambahkan olehnya, ayah perlu meluangkan waktu sesekali dengan mengambil cuti dari pekerjaan dan mengajak anak berjalan-jalan.

"Jemput anak di sekolah dan pergilah bermain bersama anak. Percayalah, kita akan mengatakan 'saya berharap saya menghabiskan lebih banyak waktu dengan putri saya'."