Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Ciri-ciri Perilaku Grammar Nazy, Si Tukang Koreksi Bahasa

KOMPAS.com - Istilah grammar nazy merujuk pada perilaku gemar mengoreksi tata bahasa orang lain.

Grammar nazy awalnya dipakai pada orang yang bersikap otoriter terkait penggunaan bahasa Inggris saja.

Namun istilah tersebut kini berkembang untuk pengguna semua jenis bahasa, termasuk di media sosial.

Para grammar nazy ini seringkali dianggap pengacau karena hobinya mengoreksi bahasa.

Mereka dianggap berlebihan karena fanatismenya terhadap bahasa, tak peduli tempat dan waktu.

Ada sejumlah perilaku yang kerap menjadi ciri-ciri grammar nazy, apa saja?

Sering memakai kata-kata yang tidak lazim

Seorang grammar nazy gemar memamerkan kemampuannya berbahasa dengan menggunakan kata-kata yang tidak lazim.

Mereka memilih variasi kata yang tidak umum untuk menunjukkan wawasannya dalam dunia literasi dan berniat memberi contoh pada orang lain.

Berhenti membaca artikel ketika menyadari ada kesalahan grammar

Grammar nazy sulit menoleransi kesalahan tata bahasa di artikel atau informasi yang bersifat publik.

Mereka menganggap kekeliruan tersebut sangat fatal dan mencolok mata sehingga langsung berhenti membacanya.

Introvert

Orang dengan kepribadian introvert cenderung menjadi grammar nazy, berdasarkan riset di Amerika Serikat.

Penelitian membuktikan, ada hubungan yang mendalam antara tipe kepribadian dan keinginan untuk memperbaiki kesalahan.

Mengutamakan grammar dibandingkan maknanya

Si tukang koreksi akan mengutamakan tata bahasanya dibandingkan makna atau maksud sesungguhnya.

Perilaku itu sudah menjadi kebiasaan dan di luar kendali mereka, baik dalam percakapan langsung maupun teks.

Terganggu dengan tren bahasa kekinian

Seorang grammar nazy akan merasa terganggu dengan tren bahasa kekinian yang dianggap menyalahi aturan.

Mereka berusaha menghindari penggunaan kata-kata terkini itu sembari tetap mempertahankan gaya bahasanya yang baik dan benar.

Cek ejaan dan tata bahasa berulang kali sebelum posting di media sosial

Jika merasa harus mengoreksi ejaan di unggahan media sosial beberapa kali sebelum diposting, itu artinya kita termasuk grammar nazy.

Kita juga kadangkala cemas dan khawatir ada kesalahan bahasa pada cuitan atau surel yang dikirim beberapa jam sebelumnya.

Reputasi dan bahasa bagi seorang grammar nazy sangat penting sehingga membuat mereka sangat berhati-hati.

Mereka merasa harus berbahasa dengan baik setiap waktu, tanpa terkecuali.

Tidak tahan dengan kesalahan grammar yang dibuat orang lain

Kita tidak tahan dengan kesalahan grammar yang dibuat orang lain, termasuk dalam kolom komentar media sosial, chat WhatsApp sampai dialog di film.

Terkadang sulit untuk menghentikan kebiasaan dan keinginan untuk mengoreksi kesalahan bahasa orang lain ini.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/01/12/125831220/7-ciri-ciri-perilaku-grammar-nazy-si-tukang-koreksi-bahasa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke