Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Harus Membawa Anak ke Kantor? Pahami 4 Aturan Mainnya

KOMPAS.com - Ketika tidak ada orang lain yang bisa mengasuh, kita terpaksa harus membawa anak ke kantor.

Problema ini biasanya dialami single parent atau wanita karier yang baru saja ditinggalkan asisten rumah tangga (ART) maupun pengasuh anak.

Membawa anak ke kantor sebenarnya bukan hal yang baru dalam dunia kerja karena sudah dilakukan sejak lama.

Tetap saja, kita merasa tidak enak dengan rekan sekantor ketika terpaksa harus membawa anak ke kantor.

Ada perasaan khawatir akan mengganggu rekan sekerja atau mengganggu produktivitas diri sendiri.

Apalagi jika kantor tidak menyediakan day care khusus atau memberikan kebijakan yang menyatakan pekerja boleh membawa anaknya.

Meski demikian, ada beberapa perusahaan yang memberikan kelonggaran bagi pekerjanya untuk membawa buah hati saat bekerja, sesekali.

Jika ingin memanfaatkannya ketika harus membawa anak ke kantor, berikut adalah empat aturan main yang sebaiknya dipahami orangtua.

Bicarakan dengan atasan

Bicarakan dengan atasan atau rekan kerja ketika kita harus membawa anak ke kantor.

Pastikan tidak ada pertemuan penting, perjalanan kerja, atau tenggat penting yang dijadwalkan hari itu.

Komunikasi ini juga perlu agar kolega di kantor bisa membantu kita ketika dibutuhkan.

Mereka juga bisa mempersiapkan diri mendapatkan sedikit "gangguan" dari anak kita.

Beberapa hal yang harus dibahas adalah ruangan yang bisa ditempati anak, apakah anak boleh berada di kantor sepanjang hari atau kemungkinan mengambil jam istirahat lebih panjang.

Pertimbangkan berapa lama anak akan berada di kantor

Putuskan berapa lama anak akan berada di kantor kita dan apa saja yang harus dibawa.

Misalnya hanya sepanjang pagi sampai dijemput oleh pasangan atau beberapa hari hingga kita mendapatkan pengasuh baru.

Kita juga bisa menyampaikannya kepada rekan sekantor agar mereka lebih mudah memaklumi kondisi tersebut.

Rencanakan kehadiran anak di kantor

Pertimbangkan soal perilaku anak, apakah mereka akan merasa bosan, lapar dan berbagai kemungkinan lainnya.

Persiapkan kebutuhan buah hati termasuk dengan membawa mainan, makanan kesukaan atau kereta tidur anak.

Pastikan anak tidak merasa jenuh dan malah rewel sehingga mengganggu produktivitas kita dan rekan di kantor.

Jika anak sudah lebih besar, kita bisa merencanakan aktivitas menarik untuk mengajari buah hati soal pekerjaan orangtuanya.

Misalnya mengajak anak berkeliling kantor, memberikan gambaran soal pekerjaan kita atau aktivitas lain yang berkaitan.

Bicarakan kepada anak

Sampaikan kepada anak jika kita harus membawa mereka ke kantor beserta alasannya.

Untuk anak yang lebih dewasa, diskusi ini akan membantu mereka bersikap lebih kooperatif.

Mintalah masukan soal apa saja yang ingin mereka lakukan atau bawa ketika menunggu kita di kantor. 

Untuk anak yang masih bayi atau balita, jadikan ini sebagai afirmasi agar buah hati memahami kewajiban orangtuanya.

Tentunya, kita juga harus mempersiapkan semua kebutuhan anak agar tetap nyaman selama dibawa ke kantor.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/01/13/200000320/harus-membawa-anak-ke-kantor-pahami-4-aturan-mainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke