Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Cara Sederhana Tingkatkan Kehidupan Seksual Setelah Usia 50 Tahun

KOMPAS.com - Gangguan ereksi dan penurunan libido memang kerap menjadi masalah bagi pria setelah usia 50 tahun.

Kedua masalah ini bisa merusak rasa percaya diri, keharmonisan rumah tangga dan memicu konflik dengan pasangan.

Psikolog Cleveland Clinic, Amerika Serikat, Dana Brendza, PsyD, mengatakan masalah tersebut sebenarnya bisa ditangani.

Ada beberapa tips untuk meningkatkan kehidupan seksual setelah usia 50 tahun yang bisa dilakukan.

Berikut sarannya:

Pengobatan

Pil dengan resep dokter seperti Viagra, Levitra atau Cialis adalah pengobatan lini pertama untuk disfungsi ereksi. 

Obat tersebut bisa sangat efektif namun harus berdasarkan saran dan pantauan dokter dan ahli urologi.

Maka pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter soal gangguan seksual yang dialami.

Menjaga kadar kolesterol

Tekanan darah, kadar gula dan kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan masalah pembuluh darah yang menyebabkan masalah ereksi.

Untuk itu, sangat penting untuk mempertahankan gaya hidup sehat dengan berolahraga dan menjaga berat badan tetap normal.

Lalu, menghindari tekanan darah tinggi, diabetes dan kolesterol tinggi serta penyakit jantung dapat mengurangi dan menunda frekuensi masalah ereksi.

Periksakan jantung kita

Obat-obatan untuk meningkatkan hasrat seksual banyak dijadikan alternatif untuk pria yang berusia di atas 50 tahun.

Cara ini memang tergolong aman bahkan untuk orang dengan riwayat darah tinggi atau diabetes.

Namun ini tidak boleh asal dilakukan oleh orang yang memiliki masalah jantung karena bisa berisiko.

Lebih baik kita berkonsultasi dengan dokter sebelum minum pil tersebut, apapun kondisi kesehatan kita.

Alasannya, masalah ereksi dapat mengindikasikan masalah lain, seperti penyakit jantung yang signifikan.

“Sangat penting untuk membicarakannya sebelum diminum agar dokter dapat memastikan bahwa fungsi jantung penderitanya baik,” kata Dr. Brendza.

Periksakan testoteron

Penurunan gairah dan hormon memang bisa disebabkan kadar testoteron yang rendah.

Namun itu bukan satu-satunya yang menjadi penyebab dan pangkal masalah.

Lagi, periksakan diri ke dokter untuk memeriksakan testosteron agar penyebabnya sesungguhnya terungkap.

Pertimbangkan konseling

Masalah seksual setelah berusia 50 tahun seperti libido rendah dan disfungsi ereksi mungkin disebabkan aspek emosional.

Untuk memastikannya, konseling psikologis dapat menjadi pilihan.

“Kecemasan, depresi, stres hidup, dan masalah hubungan dapat berkontribusi pada kesulitan seksual pria. Dalam kasus ini, konseling dapat membantu,” kata Dr. Brendza.

Bicaralah pada pasangan

Sangat umum bagi pasangan untuk memiliki hasrat seksual yang tidak sebanding ketika bertambah tua.

Komunikasi terbuka dengan pasangan adalah solusi terbaik untuk memahami apa yang penting secara seksual.

Kita bisa mencoba berkompromi dengan pasangan untuk memenuhi kebutuhan bersama.

“Satu pasangan mungkin ingin lebih fokus pada keintiman dalam hubungan seksual, sementara yang lain mungkin cenderung lebih fokus pada aspek ereksi aktivitas seksual,” kata Dr. Brendza.

Keintiman dan kepuasan dalam hubungan sebenarnya bisa didapat dengan banyak cara selain hubungan seksual.

Cobalah bereksperimen dengan bentuk-bentuk rangsangan manual, lisan, dan mekanis untuk mencapai hal tersebut.

Intinya, berusahalah untuk terbuka untuk mencoba sesuatu yang baru dalam hal seksual. 

Tanyakan kepada pasangan apa yang diinginkan dan beri tahu juga apa yang kita inginkan.

Seiring bertambahnya usia, stres dan tekanan kehidupan sehari-hari dapat menjadi penghalang untuk berhubungan seks pada pria.

Maka penting untuk menyisihkan waktu guna memelihara hubungan dan menciptakan keintiman yang berkelanjutan. 

Metodenya bisa saja berubah seiring waktu sehingga nantinya kita bisa menikmati seks bersama pasangan hingga usia senja.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/01/16/131457520/7-cara-sederhana-tingkatkan-kehidupan-seksual-setelah-usia-50-tahun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke