Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Benarkah Susu Cokelat Menyehatkan? Inilah Jawaban Ahli Gizi

KOMPAS.com - Jika terdapat daftar minuman paling lezat di dunia, mungkin susu cokelat akan masuk di dalamnya.

Sebagai minuman yang disukai banyak orang, baik dalam keadaan dingin atau panas, susu cokelat memang mudah dijumpai di mana saja.

Berbagai olahan minuman bisa dibuat dari bahan dasar susu cokelat. Selain rasanya yang lezat, susu cokelat menjadi populer karena diyakini mengandung nutrisi yang baik bagi tubuh.

Tak mengherankan bila banyak orang tua memilih susu cokelat sebagai bekal bagi anaknya di sekolah.

Tapi, benarkan susu cokelat yang selama ini dipercaya banyak orang kaya nutrisi baik punya banyak manfaat bagi kesehatan tubuh?

Untuk mengetahui jawaban lebih jelas, simak penjelasan ahli gizi Cynthia Sass, MPH, RD yang berikut ini.

Nutrisi susu cokelat

Sama seperti susu tanpa pemanis dan tanpa rasa, susu coklat tersedia dalam berbagai takaran. Ada yang mengandung 3,5 persen lemak menurut beratnya, 2 persen, 1 persen, dan tersedia dalam bentuk skim.

Satu kemasan siap minum susu cokelat biasanya dijual dengan kandungan 1 persen. Satu wadah 8 ons susu cokelat 1% organic valleys memasok 150 kalori, 2,5 gram lemak, 23 gram karbohidrat dengan sekitar 10 gram sebagai tambahan gula, dan 8 gram protein.

Porsinya juga mengandung 20% dari nilai harian kalsium, 30% untuk vitamin B riboflavin, 10% untuk potasium, dan 15% untuk vitamin A dan D.

Singkatnya, susu cokelat memang menyediakan beberapa nutrisi penting, tetapi juga memberikan sepertiga dari asupan harian maksimum yang direkomendasikan untuk gula tambahan untuk wanita, berdasarkan pedoman dari American Heart Association.

Menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat, setiap 8 ons atau setara 230 ml cangkir susu cokelat rendah lemak mengandung 1% atau menyediakan 7,4 ons yang setara 218 ml air, yang berkontribusi untuk hidrasi.

Jika orang-orang memilih menggunakan sirup cokelat untuk membuat susu cokelat itu tergantung seberapa sedikit atau banyak sirup yang dipakai. peras,

Satu sendok makan sirup cokelat (mungkin kebanyakan orang akan menambahkan 8 ons atau 230 ml susu) mengandung 10 gram gula tambahan, sama seperti yang terkandung dalam 8 ons (230 ml) susu cokelat.

Susu cokelat dan hasil kesehatan

Sebuah studi 2018 dari British Medical Journal (BMJ) tidak menemukan bukti efek perlindungan antara asupan kalsium yang berasal dari susu dan risiko patah tulang.

Sebuah studi yang lebih awal dari jurnal yang sama menemukan bahwa asupan susu yang lebih tinggi di antara orang dewasa tidak terkait dengan risiko patah tulang yang lebih rendah dan mungkin terkait dengan tingkat kematian yang lebih tinggi.

Sebaliknya, analisis tahun 2019 dari delapan penelitian sebelumnya yang diterbitkan dalam jurnal Advances in Nutrition mendapati hal hang berbeda.

Studi ini menyimpulkan bahwa konsumsi produk susu tidak terkait dengan risiko semua penyebab kematian.

Dan analisis tahun 2021 dalam Nutrisi & Metabolisme yang meninjau 41 studi menemukan bahwa konsumsi susu terkait dengan manfaat dan risiko kesehatan. Data ini lebih condong ke arah positif daripada negatif.

Tapi ada satu hal penting yang perlu diingat, hasil penelitian sebagian besar mencerminkan efek dari konsumsi susu rutin.

Dengan kata lain, meminum segelas susu sekali seminggu tidak akan memiliki efek yang sama pada kesehatan tulang dan kematian seperti meminum satu hingga tiga gelas susu sehari.

Susu cokelat dan pemulihan tubuh

Banyak orang menganggap susu cokelat sebagai suguhan manis, tetapi susu cokelat juga telah lama disebut-sebut sebagai minuman pemulihan.

Bahkan, susu cokelat juga baik diminum ketika seseorang selesai melakukan olahraga.

Hal ini pernah dibuktikan dalam studi International Journal of Sport Nutrition and Exercise Metabolism.

Para peneliti lewat studi ini selama 3 hari berbeda-beda meminta 9 pesepeda pria yang terlatih untuk melakukan beberapa aktivitas.

Seperti, latihan interval, beristirahat selama 4 jam, dan kemudian melanjutkan bersepeda hingga kelelahan.

Setelah sesi latihan pertama dan menunggu dua jam kemudian, para pesepeda mengonsumsi tiga minuman yang berbeda.

Di antaranya susu cokelat, penggantian cairan karbohidrat rendah dengan elektrolit, atau minuman berkarbohidrat tinggi dengan jumlah karbohidrat yang sama dengan susu cokelat.

Pesepeda yang minum susu cokelat membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai tingkat kelelahan.

Para peneliti terkemuka menyimpulkan bahwa susu cokelat merupakan bantuan pemulihan yang efektif.

Sebuah studi yang lebih baru justru berusaha mengetahui manfaat susu cokelat dan air putih sebagai alat bantu pemulihan pendakian daya tahan intensitas tinggi.

10 pria memanjat dinding sampai kelelahan. 20 menit kemudian, mereka mengonsumsi air atau susu cokelat dan kemudian menenggak minuman masing-masing lagi dengan makan malam.

Ketika mereka mengonsumsi susu coklat, para pria meningkatkan kinerja mereka dalam hal jarak yang ditempuh dan durasi latihan.

Skor nyeri otot juga lebih rendah tiga hari setelah latihan untuk peminum susu cokelat.

Meskipun penelitian ini menarik, masalahnya adalah peneliti membandingkan minuman yang komposisinya sangat berbeda.

Tujuan dari camilan atau minuman pascalatihan adalah untuk mengisi kembali cairan dan nutrisi yang telah hilang selama latihan.

Minuman pascalatihan sebaiknya juga mampu menyediakan bahan-bahan pembangkit yang dibutuhkan untuk menyembuhkan tubuh dari keausan akibat latihan.

Ahli diet olahraga telah lama merekomendasikan agar atlet dan orang yang aktif mengonsumsi cairan, elektrolit, dan nutrisi lain setelah berolahraga berat, selain karbohidrat dan protein dalam rasio 4:1.

Dengan kata lain, air, minuman olahraga, atau minuman yang hanya mengandung karbohidrat, bukanlah minuman nutrisi standar setelah latihan yang sulit.

Untuk ulasan tahun 2017 yang diterbitkan European Journal of Clinical Nutrition, para peneliti melihat 12 penelitian sebelumnya yang membandingkan susu cokelat dengan air atau minuman olahraga untuk menilai penanda pemulihan pascaolahraga.

Para ilmuwan menyimpulkan, susu cokelat tampaknya menjadi kandidat yang baik untuk membantu pemulihan.

Sebabnya, susu cokelat mengandung nutrisi yang dibutuhkan untuk pengisian dan penyembuhan.

Tetapi sekali lagi, penelitian tersebut membandingkan susu cokelat dengan minuman lain yang juga tidak disarankan sebagai minuman pemulihan usai olahraga berat.

Pada dasarnya, manfaat susu cokelat adalah komposisinya secara alami sesuai dengan cairan, zat gizi makro, dan zat gizi mikro yang dibutuhkan untuk mendukung pemulihan olahraga.

Susu sapi juga merupakan sumber leusin yang baik, asam amino yang dibutuhkan untuk memicu sintesis protein otot.

Jika susu cokelat berbahan dasar susu bukanlah pilihan yang baik untuk karena alasan apa pun atau memilih untuk tidak meminumnya, masih ada alternatif lain.

Salah satunya adalah susu yang terbuat dari kacang polong. Seperti susu cokelat berbasis susu, susu kacang polong cokelat menyediakan 8 gram protein per cangkir dan merupakan sumber leusin yang baik.

Porsi 8 ons atau setara 230 ml juga mengandung 4,5 gram lemak, 17 gram karbohidrat dengan 15 gram gula tambahan, 35 persen dari nilai harian untuk kalsium, 100 persen untuk vitamin B12, 10 persen untuk kalium, 10 persen untuk vitamin A, dan 30 persen untuk vitamin D.

Padukan saja susu kacang polong cokelat dengan pisang kecil untuk meningkatkan rasio karbohidrat terhadap protein ke 4:1 yang disarankan.

Kesimpulan

Jika susu cokelat diminum sebagai camilan, ini mungkin memberikan lebih banyak nutrisi daripada pilihan manis lainnya, seperti es krim atau brownies.

Dan setelah berolahraga keras, susu cokelat dapat memberikan cairan dan nutrisi yang dibutuhkan untuk mendukung pemulihan.

Namun, ini bukan pilihan untuk semua orang, termasuk mereka yang memiliki intoleransi laktosa atau alergi susu.

Perlu diingat juga bahwa susu cokelat bukan satu-satunya sumber nutrisi untuk pemulihan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/01/22/142303620/benarkah-susu-cokelat-menyehatkan-inilah-jawaban-ahli-gizi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke