Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ketahui, Ini yang Terjadi pada Otak Saat Kita Mengonsumsi Alkohol

KOMPAS.com - Mengonsumsi alkohol masih menjadi kebiasaan dan kesenangan banyak orang, dengan berbagai alasan.

Minuman beralkohol dianggap pendamping yang tepat untuk jenis makanan tertentu atau ketika bersosialisasi.

Faktanya, menikmati minuman beralkohol bisa berdampak buruk pada otak kita, apalagi dalam jumlah berlebihan.

Asupan alkohol memberikan dampak pada tubuh dan otak dalam waktu yang tergolong singkat.

Kandungan ini diserap melalui lapisan perut kita, dibawa dalam aliran darah hingga menyebar ke jaringan di seluruh tubuh.

Alkohol akan mencapai otak kita hanya dalam waktu lima menit setelah dikonsumsi.

Zat ini kemudiam akan mulai memengaruhi kerja organ utama ini setelah sepuluh menit.

Hal yang terjadi pada otak ketika mengonsumsi alkohol

Alkohol mengubah senyawa kimia yang ada di otak dalam waktu singkat.

"Ketika dikonsumsi, alkohol meningkatkan aktivitas GABA (Gamma-aminobutyric acid), neurotransmiter penghambat utama di otak, dan menekan aktivitas neuron," kata Marina Tsoy-Podosenin, MD, PhD. 

Ia adalah seorang psikiater yang fokus pada masalah kecanduan dan asisten profesor klinis di Stony Brook Medicine Department of Psychiatry, AS.

Kondisi tersebut menyebabkan bicara seseorang menjadi cadel, gaya berjalannya goyah, reflek melambat dan mengalami penyimpangan memori jangka pendek.

Jika jumlah alkohol yang diminum cukup banyak juga bisa menyebabkan pingsan sehingga tidak ingat dengan apa yang terjadi.

Perubahan kimia otak yang terkait alkohol berpengaruh buruk pada suasana hatinya, termasuk merasakan euforia, depresi, mania, agresi, kemarahan, dan kebingungan.

Terlalu banyak minum dalam waktu singkat bahkan dapat memperlambat pernapasan dan detak jantung seseorang sehingga menyebabkan koma.

Konsumsi alkohol dalam jangka panjang juga dapat menyebabkan perubahan kronis dalam aktivitas neurotransmiter dan bahkan kelainan struktural.

"Studi pencitraan yang dilakukan pada pasien dengan alkoholisme menunjukkan atrofi di daerah otak yang bertanggung jawab untuk memori jangka pendek dan jangka panjang, keseimbangan dan emosi," kata Tsoy-Podosenin.

Masalah lain yang muncul akibat kebiasaan mengonsumsi alkohol adalah risiko stroke, penyusutan otak, sirkulasi darah yang buruk, demensia dan kekurangan nutrisi.

Selain itu, alkohol juga bisa memicu atau memperburuk masalah kesehatan mental dengan menyebabkan halusinasi, psikosis, dan perubahan suasana hati atau kepribadian.

Namun, anggapan yang menyatakan alkohol dapat membunuh sel otak adalah mitos belaka.

Sebaliknya, alkohol merusak otak dengan cara lain, misalnya, dengan merusak ujung neuron.

Kondisi ini mempersulit neuron tersebut untuk mengirim sinyal saraf yang penting.

Alkohol juga dapat merusak otak dengan meningkatkan risiko stroke, cedera kepala, dan kecelakaan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/01/25/163000320/ketahui-ini-yang-terjadi-pada-otak-saat-kita-mengonsumsi-alkohol

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke