Ulysse Nardin Bikin Arloji Astronomi yang Rumit

KOMPAS.com - Baru beberapa waktu lalu pembuat jam Swiss, Ulysse Nardin merancang kreasi dengan kerumitan tinggi.

Adalah The Classico "Tiger", arloji yang dirancang khusus Ulysse Nardin untuk menyambut Tahun Baru Imlek Macan Air.

Dalam mendesain arloji yang menampilkan ilustrasi harimau emas di permukaan dial ini, pengrajin di Ulysse Nardin harus menggabungkan dua teknik enameling, champleve dan paillone.

Proses menciptakan arloji dengan dial berhiaskan enamel pada dasarnya memakan waktu lama dan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.

Apalagi, jika pengrajin tidak hanya menerapkan satu teknik enameling, melainkan dua teknik enameling sekaligus seperti The Classico Tiger.

Nah, kali ini Ulysse Nardin memperkenalkan timepiece lain yang tidak kalah rumitnya.

Diberi nama "Blast Moonstruck", kreasi ini termasuk salah satu arloji astronomi yang paling rumit buatan watchmaker tersebut.

Fitur yang disematkan pada arloji mencakup waktu dunia, waktu ganda, kalender abadi, fase bulan, dan hari dalam bulan lunar.

Melalui arloji itu pula, pengguna dapat mengetahui koefisien pasang surut air laut serta posisi matahari dan bulan dari Bumi.

Seluruh informasi tersebut tersaji di bagian dial.

Desain Blast Moonstruck terinspirasi dari salah satu karya Ulysse Nardin yang paling terkenal, yakni Trilogy of Time.

Ulysse Nardin berusaha membuktikan bahwa arloji yang dibekali banyak komplikasi tetap bisa terlihat sederhana, seperti Blast Moonstruck ini.

Fitur-fitur yang ada di bagian dial tadi dapat diaktifkan dengan menekan dua pusher di sisi kiri dan satu kenop pemutar di sisi kanan cangkang.

Karya baru Ulysse Nardin ini ditenagai mesin UN-106 self-winding, dan dilengkapi tali jam karet berwarna hitam.

Untuk setiap pembelian Blast Moonstruck, watchmaker menyertakan Swiss Kubik watch winder atau kotak khusus sebagai tempat pajangan arloji.

Ulysse Nardin Blast Moonstruck sudah dapat dipesan di situs resmi watchmaker dan pengecer pilihan seharga 79.100 dollar AS atau setara Rp 1,1 miliar.