Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apakah Produk Skincare dengan Wewangian Berbahaya bagi Kulit?

KOMPAS.com - Saat ini, tak sedikit skincare atau produk perawatan kulit yang menambahkan wewangian untuk menyamarkan bau bahan kimia yang kurang sedap.

Kendati demikian, di internet banyak beredar informasi yang mengatakan bahwa skincare dengan wewangian dapat membuat kulit iritasi.

Memang, menurut American Academy of Dermatology, wewangian adalah salah satu penyebab umum seseorang pergi ke dokter kulit.

Untuk mengetahui lebih jelasnya, simak paparan dari dokter kulit bersertifikat Dr. Shari Marchbein dan Krupa Koestline, ahli kimia kosmetik dan pendiri dari KKT Consultants terkait wewangian dalam skincare, berikut ini.

Bagaimana mengetahui kandungan wewangian dalam suatu produk?

Karena tak adanya regulasi, produsen kosmetik tak perlu menuliskan detail terkait wewangian dalam produk.

"Semua komponen bisa menjadi bahan dasar wewangiannya karena hanya dilabeli ‘wewangian’ saja,” ujar Koestline.

Artinya, bisa saja itu terbuat dari wewangian yang didapatkan dari hewan, serangga, atau wewangian alami.

Wewangian alami biasanya berarti brand akan mengambil molekul yang memberi aroma pada berbagai tumbuhan dan mengkombinasikannya bersama.

Nah, jika sebuah produk tak menyebutkan wewangian alami secara spesifik, artinya berbagai bahan bisa digunakan.

Mengetahui jumlah kandungan wewangian dalam suatu produk pun cukup sulit, terutama karena kurangnya regulasi terkait hal ini.

Namun, ada panduan yang menentukan seberapa banyak wewangian yang dapat digunakan, yaitu sampai batas aman, meski tetap tak ada regulasi.

Siapa saja yang bisa terkena iritasi?

Meski dalam jumlah aman, kita tetap tak mampu mengetahui bagamana suatu wewangian dapat menimbulkan iritasi atau tidak.

Bahkan menurut Dr. Marchbein, seseorang dapat menjadi akergi setelah menggunakan skincare meski sebelumnya tak ada reaksi apapun.

Intinya, iritasi bisa terjadi pada siapa saja.

Kendati demikian, mereka yang memiliki kulit sensitif akan lebih rentan terhadap iritasi.

"Kulit sensitif biasanya ditemukan pada mereka yang mengalami rosacea, eksim, kulit kering, alergi, dan asma," kata Dr. Marchbein.

Untuk itu, bagi mereka yang memiliki kulit sensitif, dia menyarankam agar menggunakan produk bebas pewangi dan berhati-hati dengan produk atau bahan kimia/bahan apa pun yang dapat memperburuk iritasi atau peradangan.

Selain itu, produk hypoallergenic dapat menjadi pilihan yang lebih aman, meski kita tetap perlu membaca label untuk memastikan formula ini tidak mengandung bahan berbahaya.

Apalagi, sebuah artikel yang dterbitkan dalam JAMA Dermatology menemukan bahwa sekitar 83 persen pelembap hypoallergenic mengandung zat kimia pemicu iritasi.

Bahkan, 45 persen produk tanpa wewangian memiliki setidaknya satu bahan yang daat memicu reaksi tertentu.

"Fragrance-Free" dan "Unscented,” apa bedanya?

Kedua istilah ini sering tertulis pada kemasan produk skincare kita. Nah, apa bedanya?

Menurut Koestline, produk diberi label "fragrance-free" bila tak memiliki wewangian tambahan.

Namun produk itu tetao bisa memiliki aroma karena beberapa bahan kimia dan botani memiliki bau sendiri.

Misalnya, jika suatu produk memiliki kandungan dari timun, produk itu akan tercium seperti timun meski tidak menambahkan wewangian tambahan.

Sementara itu, produk “unscented” tidak memiliki aroma, namun, bukan berarti produk ini tidak memiliki kandungan wewangian kimia.

Apa wewangian alami selalu aman?

Jawabannya, tidak.

Meski minyak esensial alami kerap digunakan dan dicap lebih aman dibanding wewangian sintetis, wewangian ini tetap berpotensi membuat iritasi.

"Poison ivy pun alami, namun kita tentu tahu efeknya saat dioleskan ke kulit. Jadi, menggunakan produk alami pun tak bisa mengurangi risiko menderita alergi wewangian,” ujar Dr. Marchbein.

Dia juga menambahkan bahwa ada reaksi berlebih pada pasien yang menggunakan produk berbahan pinus, limonene, dan bahan lainnya yang memicu iritasi.

Kendati demikian, Koestline berpendapat bahwa meski bahan alami dapat mengiritasi kulit, jika suatu produk menggunakan panduan IFRA dan mengikuti konsentrasi maksimum yang direkomendasikan, produk tersebut akan aman.

Lalu perlu diingat, bahan pengawet produk juga dapat memiliki wewangian dan memicu alergi.

Intinya, jika ragu akan kandungan suatu produk skincare, berkonsultasilah pada dokter kulit.

Lalu, jika mengalami iritasi, cobalah untuk buat janji dengan dokter kulit guna mendapat resep krim steroid untuk meringankan gejala.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/02/08/060600620/apakah-produk-skincare-dengan-wewangian-berbahaya-bagi-kulit-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke