Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Air Beras Mendorong Pertumbuhan Rambut, Benarkah?

Bahkan, banyak orang di Asia telah memanfaatkan air beras untuk menutrisi rambut agar sehat, kuat dan berkilau.

Namun jika bicara soal mendorong pertumbuhan rambut, apakah air beras bisa melakukannya?

Ilmuwan dan praktisi rambut bersertifikat Dr. Gaby Longsworth mengatakan, air beras memang dikenal akan kandungan vitamin dan proteinnya yang dapat memperkuat dan menyehatkan rambut.

"Air beras memiliki protein dan vitamin penting, seperti vitamin C dan E, mineral, asam amino, dan antioksidan," kata dia.

Menurut dia, vitamin C dapat meningkatkan sebum yang melembapkan kulit kepala, sementara vitamin E membuat rambut halus.

Lalu, asam amino dapat membantu memperkuat dan memperbaiki rambut dari dalam.

Dr. Longsworth juga menyebutkan manfaat inositol (yang sering disebut air beras pada label suatu produk), karbohidrat alami yang umum ditemukan pada beras.

Dia berpendapat, inositol dapat meningkatkan elastisitas rambut dan mengurangi gesekan permukaan, membuat rambut lebh halus dan tidak terlalu kusut.

Inositol ini juga dapat bertahan dalam helai rambut meski air beras telah dibilas. Inilah yang membuatnya cukup populer sebagai formula produk perawatan rambut, terutama bagi rambut ikal.

“Jika memiliki rambut yang terlalu lembap, lemas, lembek, dan 'mati' yang tidak mampu menahan ikal untuk waktu yang lama setelah mencuci rambut, mencuci rambut dengan air beras setiap minggu akan sangat efektif," tegas Longsworth.

Namun, Longsworth mengatakan, manfaat air beras itu baru bisa terlihat setelah 4-6 kali penggunaan teratur.

Jadi, bersabarlah.

Air beras dan pertumbuhan rambut

Jadi, air beras memang dapat membuat rambut lebih sehat dan membuatnya nampak lebih tebal dan panjang.

Namun, bagaimana dengan pertumbuhan rambut?

Rupanya, air beras tidak selalu meningkatkan pertumbuhan.

"Protein dalam air beras terlalu besar untuk masuk ke helai rambut dan malah menciptakan lapisan pelindung yang tebal di setiap helai rambut," ujar Longsworth.

Fenomena inilah yang membuat banyak orang menghubungkan air beras dengan pertumbuhan rambut.

Padahal, lapisan pelindung hanya meminimalisir kerusakan sehingga pertumbuhan alami rambut terlihat lebih jelas, bukan menyebabkan rambut tumbuh lebih cepat.

Kendati demikian, Longsworth mengatakan, jika kita memiliki masalah kulit kepala, seperti kering, gatal, bersisik, teriritasi, sensitif, atau berminyak, air beras dapat membantu.

"Ketika air beras terserap, itu meningkatkan kesehatan kulit kepala, Dengan cari inilah air beras mendorong pertumbuhan rambut,” ujar dia.

Dampak negatif dan positif air beras

Menurut Longsworth, perawatan rambut dengan air beras sebaiknya hanya digunakan mereka yang memiliki rambut rusak karena proses kimia seperti pewarnaan atau bleaching.

Sebab, air beras dapat berfungsi sebagai penguat dan dapat membantu perbaikan kerusakan.

Namun, pemilik rambut sehat yang kaya protein hanya akan dirugikan karena protein berlebih dapat membuat rambut kering dan keras.

Perawatan kaya protein memang tidak diperlukan pada rambut sehat dengan kutikula kuat atau helai rambut terlalu halus dan mudah terkelupas.

Menggunakan air beras

Untuk hasil maksimal, Longsworth mengatakan, air beras harus digunakan pada rambut yang baru dicuci dan dikeringkan dengan handuk.

Lalu setelah membuatnya meresap selama 10 menit, segera bilas untuk mencegah perawatan berlebih dan pakailah conditioner.

Clarifying shampoo (sampo untuk membersihkan rambut dari sisa styling) juga dapat digunakan untuk membersihkan lapisannya secara menyeluruh.

Jika tidak dibersihkan sempurna, kelembapan tidak akan mencapai helai rambut.

"Hasilnya, akan ada penumpukan protein yang membuat rambut kering, kaku, dan mudah patah,” kata Longsworth.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/02/10/101040420/air-beras-mendorong-pertumbuhan-rambut-benarkah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke