Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenapa Permen Berwarna Merah dan Pink Lebih Menggoda Dimakan Duluan?

Hanya saja jika diperhatikan, dari warnanya yang beragam, permen berwarna merah atau pink paling sering dipilih untuk dimakan lebih dulu.

Rupanya, perilaku yang dipraktikkan hampir semua orang ini memiliki alasan ilmiah di baliknya.

Marcia Mogelonsky, Direktur wawasan akanan dan minuman di Firma Riset Pasar Minte, AS mengatakan hampir sepertiga produk makanan yang dibuat di Amerika Serikat berwarna merah.

Dan pemilihan warna itu bukan kebetulan semata.

Ketika brand Starburst merilis sekantong permen berwarna pink, produk itu seketika menjadi tren di Twitter.

Sebelumnya, Starburst sudah merilis koleksi FaveReds yang terdiri dari rasa stroberi, ceri, fruit punch, dan semangka.

Ada pula merek lain yang memanfaatkan kecintaan konsumen terhadap permen pink dan merah.

Popsicle meluncurkan Red Classic yang menampilkan permen dalam rasa stroberi, ceri, dan raspberry.

Mike and Ike, merek permen lainnya, memiliki varian Red Rageous. Demikian pula Life Savers yang menjadikan varian ceri sebagai satu-satunya rasa yang dikemas terpisah.

Efek permen merah dan pink pada penikmatnya

Charles Spence, PhD, psikolog di University of Oxford yang menulis makalah tentang topik ini di jurnal Flavour mencoba memberikan penjelasan.

Menurut dia, warna memiliki efek yang jauh lebih besar pada seseorang daripada yang kita sadari.

Penelitian yang dilakukan selama beberapa dekade menunjukkan, warna menjadi faktor rasa dalam memilih makanan.

Hal ini berlaku untuk warna merah yang dilaporkan menandakan rasa manis.

Sedangkan warna hijau, di sisi lain, cenderung menandakan rasa asam.

Spence merujuk pada penelitian yang menemukan, menambahkan pewarna makanan merah membuat individu beranggapan makanan itu 10 persen lebih manis.

Psikolog Marcia Pelchat, PhD, mengatakan pengalaman budaya juga mendorong keinginan atau kebencian kita terhadap warna tertentu.

Jika seluruh budaya sudah menetapkan warna tertentu sebagai pilihan yang disukai dan diasosiasikan dengan rasa manis, maka itulah yang akan melekat.

Sekitar tahun 1820, di Era Industrial, warna merah digunakan untuk membuat manisan terlihat lebih menarik bagi anak-anak.

Spence menambahkan, kesukaan seseorang terhadap warna merah bisa dimulai sejak bayi.

Penelitian mengungkapkan, bayi akan lebih menyukai rasa manis dibandingkan asam, dan tertarik pada warna tempat makanan manis itu diletakkan.

Itulah alasannya, banyak hadiah di Hari Valentine untuk anak-anak, termasuk permen, diberi warna pink dan merah.

Unilever, perusahaan induk merek Popsicle melihat kekuatan warna merah di saat perusahaan itu harus menciptakan lini produk dengan warna tersebut.

Berdasarkan data ilmiah serta umpan balik pelanggan, diketahui jika mereka menginginkan warna merah, tidak memedulikan rasa dari permen tersebut.

Sederhananya, kita sulit untuk menolak warna pink dan merah karena warna-warna itu dihubungkan dengan rasa manis.

Perusahaan makanan juga memanfaatkan kedua warna tersebut karena dapat meningkatkan penjualan dan memicu keinginan yang lebih besar dari konsumen.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/02/11/163000320/kenapa-permen-berwarna-merah-dan-pink-lebih-menggoda-dimakan-duluan-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke