Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pentingnya Kontrasepsi dan Kedewasaan Pasangan Merencanakan Kehamilan

KOMPAS.com - Dalam 5 tahun terakhir, jumlah perempuan menikah yang tidak berpartisipasi dalam program Keluarga Berencana (KB) selalu meningkat.

Buktinya, data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2020 mencatat 31,2 persen atau 15,37 juta perempuan menikah tidak berpartisipasi dalam program ini.

Hal tersebut semakin diperparah dengan pandemi Covid-19 yang menurunkan akses masyarakat terhadap alat kontrasepsi.

Akibatnya adalah sebanyak 500.000 angka kelahiran tidak diinginkan (KTD) terjadi pada tahun 2021.

Jika jumlah ini terus meningkat, perempuan yang kehamilannya tidak direncanakan akan mengalami depresi, gangguan kecemasan, stunting, bahkan kematian.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat jumlah angka kematian ibu (AKI) meningkat dari 4.197 jiwa pada tahun 2019 menjadi 4.627 jiwa pada tahun 2020.

Kedewasaan pasangan merencanakan kehamilan

Psikolog klinis Inez Kristanti, S.Psi, M.Psi menyarankan para pasangan subur untuk merencanakan kehamilan mereka untuk mencegah KTD.

Selain menghindarkan perempuan dari sejumlah risiko, hal ini bermanfaat untuk melatih tanggung jawab dan kedewasaan suami maupun istri.

Salah satunya adalah mencari alat kontrasepsi yang tepat dan menetukan alasan untuk mempunyai anak.

Hal itu dikatakan Inez dalam Konferensi Pers Virtual “Pentingnya Peran Kontrasepsi Modern Untuk Menyukseskan Program Keluarga Berencana dan Meningkatkan Kesehatan Reproduksi”, yang digelar Reckitt Indonesia, Senin (14/2/2022).

"Ada anggapan banyak anak banyak rezeki. Ini mungkin terjadi pada keluarga atau pasangan yang belum terlalu teredukasi terkait manfaat membuat perencanaan keluarga," ujar Inez.

"Mungkin mereka yang berpandangan seperti itu selama ini belum melihat contoh mempersiapkan keluarga yang konkrit dari orang tua atau generasi sebelumnya," katanya.

Inez lebih lanjut mengatakan, peran suami dalam perencanaan kehamilan juga penting dan perempuan bukanlah satu-satunya pihak yang menanggung beban.

Bagi Inez, baik suami maupun istri sebaiknya memahami alasan mengapa mereka harus memiliki anak.

Dan yang tak kalah penting adalah merencanakan kehidupan 1-2 tahun yang akan datang, walau masa depan tidak bisa diprediksi sepenuhnya.

"Suami maupun istri, dua-duanya perlu bertanya kepada diri sendiri supaya bisa menghayati peran orangtua sebagai orang yang lebih bertanggung jawab," tandas Inez.

Di sisi lain, dia memandang kunci merencanakan kehamilan juga bertumpu pada komunikasi suami-istri.

Pasalnya dalam mengarungi bahtera rumah tangga, diperlukan manajemen krisis dan ekspektasi yang baik, terutama dalam perencanaan kehamilan.

"Merencanakan keluarga itu sangat dibutuhkan kerja sama agar hal-hal penting bisa diselesaikan secara sehat," kata Inez

"Manajemen ekspektasi artinya adalah bagaimana membicarakan perencanaan, misalkan yang terjadi kenyataannya tidak sesuai dengan rencananya."

Pentingnya kontrasepsi

Senada dengan yang disampaikan Inez, Kepala BKKBN, dr. Hasto Wardoyo mengatakan perencanaan kehamilan dengan kontrasepsi modern sangat penting mencegah stunting.

Di sisi lain, ini juga bermanfaat menekan angka KTD, AKI, dan juga angka kematian bayi (AKB).

"Kehamilan yang tidak dipersiapkan dengan baik berkontribusi pada angka stunting, karena kurangnya asupan gizi dan nutrisi pada ibu hamil dan terlalu dekatnya jarak antar kehamilan," jelas dr. Hasto.

Dia mengutarakan, saat ini prevalensi stunting pada bayi lahir sudah mencapai angka 23 persen.

Oleh karena itu, pasangan usia subur diharapkan memahami cara penggunaan kontrasepsi dan manfaat pentingnya program KB.

Senada dengan yang disampaikan Inez, dia mendorong perencanaan kehamilan -termasuk penggunaan kontrasepsi modern- harus didorong oleh suami-istri.

Menambahkan penjelasan dr. Hasto, Ketum Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Dr. Emi Nurjasmi, M.Kes menyebut kondom merupakan opsi alat kontrasepsi yang dapat digunakan oleh pasangan usia subur.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/02/14/150910520/pentingnya-kontrasepsi-dan-kedewasaan-pasangan-merencanakan-kehamilan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke