Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Terjebak dalam Pernikahan Tanpa Seks, Kenali Pemicu dan Solusinya

Namun, ketika hubungan seksual tidak terjadi atau berhenti sama sekali, maka pasangan suami-istri bisa dibilang sedang terjebak dalam pernikahan tanpa seks (sexless marriage) akibat hilangnya keintiman.

Hal ini juga bisa disebabkan karena ketidakmampuan pasangan untuk saling berbicara mengenai kurangnya hubungan seksual yang membuat mereka tidak lagi berhubungan seks sebagaimana mestinya.

Masalah seks tidak dikomunikasikan dengan baik

Dalam buku yang berjudul "Can Love Last", sang penulis Stephen Mitchell, mengatakan, ikatan antara pasangan yang membuat sexless mariage terjadi.

Problem ini muncul karena ada masalah yang tidak diungkapkan seperti tidak adanya ketertarikan, maupun disfungsi seksual.

Sebuah survei hubungan di Amerika Serikat pada tahun 2014 mengungkapkan, 12 persen dari semua orang yang menikah berusia 18-60 tahun mengaku tidak melakukan hubungan seks setidaknya selama tiga bulan, sebelum berpartisipasi dalam survei.

Ada juga pasangan yang didefenisikan sebagai sexless marriage yang berhubungan seks kurang dari sekali sebulan atau kurang dari 10 kali setahun.

Masalahnya, ini bukan soal jumlah, tetapi hilangnya keintiman, keinginan, dan ketidakmampuan pasangan untuk mengatasinya bersama-sama.

Oleh karena itu, terlepas dari status hubungan, lebih mudah bagi banyak pasangan untuk hanya berhubungan seks, atau, dalam banyak kasus, menolak seks, daripada membicarakannya.

"Banyak orang sering kali tidak ingin mempermalukan, menyakiti atau membuat ketegangan dengan pasangan," sebut Psikolog Suzanne B. Phillips.

"Sehingga, mereka tidak akan menyebutkan bahwa rutinitas seksual mereka tidak berhasil atau mengungkapkan ketidaktertarikannya lagi dalam melakukan hubungan seksual," sambung dia.

Dalam beberapa kasus, kesadaran diri, serta rasa malu dapat menyulitkan pasangan untuk berbagi masalah fisik seksual seperti rasa sakit bagi wanita atau disfungsi ereksi bagi pria.

Penelitian

Dalam buku "Why Men Stop Having Sex", psikolog Bob Berkowitz dan istrinya, Susan Berkowitz, melaporkan penelitian yang melibatkan 4.000 responden (33 persen pria, 67 persen wanita).

Penelitian tersebut berfokus pada orang-orang yang mengidentifikasi diri sebagai pria dan wanita yang memutuskan untuk berhenti berhubungan seks dengan pasangan mereka.

Baik responden pria maupun wanita diberi daftar 22 kemungkinan alasan mengapa pria tidak berhubungan seks, atau asumsi wanita mengapa suaminya berhenti berhubungan seks dengannya.

Alasan pertama yang dipilih oleh 68 persen pria adalah karena sang istri tidak cukup berani secara seksual untuknya.

Sementara, alasan pertama yang dipilih oleh 66 persen wanita adalah sang suami kehilangan minat dan para wanita ini tidak tahu sebabnya.

Bahkan seperti yang diungkapkan oleh pria dan wanita yang bukan pasangan, kegagalan mengenal dan dikenal itu jelas.

Di samping itu, hasil penelitian juga menunjukkan beberapa alasan yang mungkin dapat memengaruhi para pria memutuskan untuk tidak lagi berhubungan seks dengan istri mereka sebagai berikut:

  • Kemarahan

Temuan lain dari penelitian tersebut adalah, dalam lima alasan teratas yang diberikan oleh pria untuk tidak melakukan hubungan seksual dan bagi wanita yang berpikir bahwa pasangan mereka tidak lagi seksual adalah kemarahan.

Kemarahan adalah aspek umum dari sexless marriage. Sering kali, kemarahan ini menciptakan tembok yang menghalangi percakapan dan koneksi antara pasangan.

Karena itu, penting untuk digarisbawahi bahwa kemarahan hampir selalu merupakan perasaan sekunder yang digunakan untuk menutupi perasaan lain seperti ketakutan, kerentanan, rasa malu, rasa bersalah, depresi, keraguan diri, atau kesedihan yang mungkin tidak disadari oleh pasangan.

  • Terjerat pornografi

Tidak diragukan lagi bahwa pornografi telah ada dan akan selalu ada. Bahkan, pornografi juga mendominasi dunia online.

Dalam survei Berkowitz, 25 persen pria yang telah berhenti berhubungan seks memilih untuk menonton film porno dan masturbasi.

Dari wanita yang suaminya berhenti berhubungan seks, 27 persen juga memilih alasan yang sama.

Psikolog Justin Lehmiller, mengatakan, masalahnya sendiri bukanlah pornografi, melainkan penyalahgunaan pornografi sebagai pengganti hubungan seksual.

Dia pun menekankan pentingnya setiap orang untuk memahami keinginan pasangan mereka sendiri dengan mempelajari keterampilan komunikasi seksual yang lebih baik, sehingga pasangan bisa beralih dari pornografi.

Cara mengatasinya

Apabila kita saat ini sedang terjebak dalam pernikahan tanpa hubungan seks, maka kita perlu meningkatkan faktor-faktor yang telah banyak disebutkan di atas.

Ha itu terutama dalam hal berkomunikasi dengan pasangan.

Setiap orang tentunya dihadapkan dengan tantangan untuk bekerja sama dalam menjaga hubungan percintaan mereka tetap berjalan dan membangunnya kembali ketika itu hilang.

"Mulailah membangun kembali hubungan dengan cara menempatkan kita dan pasangan secara berdampingan," kata Phillips.

"Kita bisa mengajak pasangan berjalan kaki 10 menit secara rutin, ngopi bersama di tempat yang tenang, bernyanyi atau bermain musik untuk memulai hari, dan melakukan tugas rumah bersama," saran dia.

Selain itu, Phillips juga merekomendasikan kita untuk membangun kembali keintiman bersama pasangan dengan memberikan pujian, pelukan, dan langkah-langkah intim kecil lainnya.

Lalu bisa juga dengan membuka pembicaraan mengenai masalah seksual untuk bisa dihadapi bersama-sama.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/02/15/160000620/terjebak-dalam-pernikahan-tanpa-seks-kenali-pemicu-dan-solusinya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke