Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenali, Perbedaan Gejala Covid-19 Varian Omicron Dibandingkan Delta

WHO menyatakan varian Omicron sebagai jenis yang harus diwaspadai karena tingkat penularannya yang tinggi. 

Sempat muncul anggapan jika varian Omicron memicu gejala yang lebih ringan dibandingkan Delta.

Terlepas klaim tersebut, kita tidak boleh menganggap enteng ketika terinfeksi varian Omicron.

Risiko kesehatannya tetap amat sangat tinggi bisa terjadi pada lansia, orang yang belum divaksinasi Covid-19, atau memiliki komorbid.

Dr. Prasna Pramita SpPD, K-AI, MARS, FINASIM, Dokter Spesialis Penyakit Dalam di Mayapada Hospital mengatakan gejala Covid-19 akibat varian Omicron tidak lebih ringan daripada Delta melainkan berbeda tipis.

"Ada perbedaan gejalanya antara Omicron dan Delta yang bisa dikenali," jelasnya secara virtual pada Rabu (16/2/2022).

Ia menguraikan, varian Delta menyebabkan seseorang mengalami demam, kehilangan penciuman dan indera pengecap, batuk dan sakit tenggorokan.

Sedangkan Covid-19 akibat varian Omicron ditandai dengan sakit kepala, kelelahan ekstrem, tenggorokan terasa gatal, dan keringat di malam hari.

"Kalau Omicron itu bedanya tidak demam ya," jelas wanita berkacamata ini.

Meski demikian, Dokter Prasna mengatakan tidak berarti kita harus takut beraktivitas di luar rumah di tengah penyebaran Omicron saat ini.

Kita bisa tetap menjaga kesehatan dengan menerapkan protokol kesehatan dan menjaga daya tahan tubuh.

Dokter Prasna mengatakan cara utama untuk melindungi diri dari penyakit, termasuk Covid-19, adalah dengan memiliki imunitas yang kuat.

Salah satu cara untuk meningkatkan daya tahan tubuh adalah dengan menjalankan gaya hidup sehat seperti mengkonsumsi nutrisi seimbang.

Sebagai pelengkap, kita juga bisa meambahkan suplemen yang tepat guna menjaga kondisi tubuh kita/

"Dari beberapa penelitian, vitamin E berperan penting dalam mengoptimalkan kondisi B-Cell dan T-Cell, yang penting untuk sistem kekebalan tubuh," tambah Dokter Prasna.

Selain itu, vitamin E juga membantu melebarkan saluran vena darah yang dapat menghindari risiko pengentalan.

Senyawa ini juga dibutuhkan sel tubuh untuk berinteraksi satu sama lain dalam menjalankan fungsinya.

Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian Natur-E, suplemen vitamin E bisa menjadi pilihan untuk kita.

Natur-E diproduksi dari bahan alami serta mengandung ekstrak biji bunga matahari dan antioksidan yang berfungsi untuk menangkal radikal bebas di dalam tubuh.

"Natur-E adalah suplemen vitamin E yang dibuat dari bahan alami seperti ekstrak biji bunga matahari serta bahan-bahan alami lainnya yang berfungsi sebagai antioksidan di antaranya astaxanthin dan glutathione," kata Widya Wulandari, Brand Manager Natur-E.

Natur-E memiliki empat varian sesuai dengan rentang usia penggunanya, antara lain:

  • Natur-E 100 (100 IU) yang dianjurkan untuk dikonsumsi kelompok usia di bawah 25 tahun
  • Natur-E 300 IU untuk usia 25 tahun ke atas, dan/atau yang memiliki gaya hidup sangat aktif dan banyak melakukan kegiatan di luar ruangan
  • Natur-E Advanced (100 IU + Astaxanthin): mengandung Vitamin E 100 IU, likopen 1,8 mg, dan astaxanthin 2 mg yang diperuntukkan bagi perempuan usia 35 tahun ke atas
  • Natur-E White (20 IU and Glutathione) yang dapat membantu untuk memelihara kesehatan kulit yang cenderung kusam serta dapat dikonsumsi oleh kelompok usia mulai 20 tahun ke atas.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/02/17/163219020/kenali-perbedaan-gejala-covid-19-varian-omicron-dibandingkan-delta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke