Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Kombucha, Teh Fermentasi yang Punya Banyak Manfaat Kesehatan

KOMPAS.com – Ada berbagai jenis teh di dunia yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh, salah satunya adalah teh Kombucha.

Racikan teh kuno asal Tiongkok ini popularitasnya mulai naik seiring kepercayaan orang terhadap khasiatnya untuk mengobati banyak penyakit.

Untuk kamu yang belum tahu, Kombucha adalah minuman fermentasi yang dibuat dengan teh, gula, bakteri, dan ragi.

Minuman ini terkadang disebut sebagai teh jamur, tapi fakta yang sebenarnya Kombucha tidaklah seperti itu.

Singkatnya, Kombucha adalah koloni bakteri dan ragi yang dibuat dengan menambahkannya ke gula dan teh.

Setelah dicampurkan, teh akan dibiarkan berfermentasi dan cairan yang dihasilkan mengandung cuka, vitamin B, dan senyawa kimia lainnya.

Proses fermentasi Kombucha melibatkan probiotik yang baik untuk usus, gula, dan membiarkan minuman berkarbonasi alami sehingga rasanya cukup manis.

Nutrisi Kombucha

Kandungan nutrisi Kombucha bervariasi tergantung pada bagaimana proses minuman ini disiapkan.

Walau tambahan gula diperlukan selama proses fermentasi, merek tertentu menambahkan gula ke minuman ini setelahnya.

Hal ini tentu dapat memengaruhi jumlah kalori dalam Kombucha.

Kombucha juga bisa ditambahi lebih banyak alkohol walau proses fermentasi secara alami sudah dapat menghasilkan zat ini.

Namun, menurut Food Resource Information Colorado State University, sebagian besar Kombucha mengandung kurang dari 0,5 persen alkohol.

Sedangkan menurut Departemen Pertanian AS, kandungan nutrisi 473 mililiter Kombucha tanpa rasa, pemanis, dan alkohol adalah:

  • 52 kalori
  • 0 gram protein
  • 0 gram lemak
  • 12 gram karbohidrat
  • 12 gram gula pasir
  • 0 gram gula tambahan.

Meski begitu, ternyata kombucha juga mengandung kafein layaknya “saudara” teh lainnya, yaitu teh hijau dan teh hitam.

Untungnya kandungan kafein dalam Kombucha hanya sekitar 10 hingga 75 miligram.

Jumlah tersebut tentu masih rendah jika dibandingkan dengan kopi yang memiliki sekitar 80-100 mg kafein.

Manfaat Kombucha

Ali Webster, PhD, RD, direktur Research and Nutrition Communications International Food Information Council mengatakan, banyak orang meyakini Kombucha merupakan minuman yang menyehatkan tubuh.

Manfaat-manfaat yang terkandung dalam teh fermentasi ini, yakni:

1. Meningkatkan kesehatan usus

Kombucha baik bagi kesehatan usus sebab kandungan probiotik di dalamnya. Saat mengonsumsi kombucha, kita pada dasarnya mempercepat masuknya probiotik ke usus.

Dengan begitu, probiotik mampu mempertahankan atau meningkatkan pertumbuhan bakteri baik sehingga pencernaan kita akan meningkat.

Manfaat Kombucha ini juga dikatikan dengan peningkatan kesejahteraan mental hingga pengurangan risiko terkena diabetes tipe 2.

“Bakteri probiotik penting untuk menjaga kesehatan usus dan sistem kekebalan tubuh,” kata Webster.

“Namun, jumlah dan keragaman organisme ini di Kombucha dapat sangat bervariasi, tergantung pada merek dan metode produksinya.”

2. Dapat menangkal penyakit

Jika dilihat secara sekilas, wujud Kombucha memang kurang meyakinkan tapi teh ini dikenal sebagai sumber antioksidan A+.

Webster menyampaikan bahwa dengan adanya molekul tersebut kita dapat membantu mengurangi risiko penyakit kronis tertentu.

Perlu diketahui, antioksidan dapat menghancurkan radikal bebas yang secara berlebihan dapat menyebabkan stres oksidatif, kerusakan sel, dan meningkatkan risiko kanker.

Menurut Academy of Nutrition and Dietetics, meningkatkan asupan antioksidan dengan meminum Kombucha dapat membantu mengendalikan radikal bebas.

Selain itu, antioksidan pada Kombucha juga dapat melindungi sel dari stres oksidatif dan mencegah penyakit.

3. Mengurangi risiko penyakit jantung

Walau efek yang dirasakan hewan tidak selalu mencerminkan pada manusia, ada kemungkinan manfaat Kombucha mencakup 2 penanda utama penyakit jantung.

Sebuah studi 2011 yang dilakukan pada bebek menemukan bahwa Kombucha mengurangi kadar kolesterol LDL sekaligus meningkatkan kadar kolesterol HDL.

Sementara, studi tahun 2015 dengan menggunakan tikus memiliki temuan serupa, dan membuat para peneliti beralasan hasil ini kemungkinan sebagian disebabkan oleh kandungan antioksidan Kombucha.

Pasalnya ketika radikal bebas berinteraksi dengan kolesterol LDL, mereka mengubah sifat fisik dan kimia zat "jahat", sebuah proses yang dikenal sebagai oksidasi LDL.

Hal ini dapat menyebabkan perkembangan kondisi jantung seperti aterosklerosis atau penumpukan plak di arteri.

Tetapi penelitian menunjukkan bahwa antioksidan tertentu, yaitu katekin yang ditemukan dalam teh hijau dan Kombucha dapat mencegah oksidasi LDL untuk melindungi jantung.

Bahaya minum Kombucha

Di setiap minuman pasti ada efek sampingnya bagi kesehatan, pun juga dalam Kombucha.

Tapi, hal ini tak perlu dikhawatirkan sebab Food Source Information Colorado State University  mendapati efek samping yang jarang dari Kombucha.

Namun, minum terlalu banyak ternyata dapat menyebabkan kondisi yang disebut asidosis laktat.

Penumpukan terlalu banyak asam laktat yang ada di Kombucha dalam aliran darah, asidosis laktat dapat menyebabkan kram otot, mual, dan kelelahan

“Meskipun asidosis laktat tidak menjadi masalah bagi orang sehat, dianjurkan untuk menjaga konsumsi Kombucha sekitar setengah cangkir per hari,” terang Webster.

Perlu diketahui juga bahwa pembuatan Kombucha seringkali tidak dipasteurisasi.

Artinya, tidak diperlakukan dengan panas untuk membunuh bakteri yang berpotensi berbahaya dan hal ini berisiko mengandung patogen.

Cleveland Clinic memperingatkan ibu hamil, anak kecil, dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah untuk menghindari Kombucha, terutama jika tidak dipasteurisasi.

“Penting supaya tangan tetap bersih, permukaan yang bersih, dan peralatan yang disterilkan untuk mengurangi risiko masuknya patogen berbahaya ke dalam proses."

"Campuran fermentasi harus diperiksa secara teratur untuk jamur. Jika ditemukan, ini harus dibuang" sambung Webster.

Jenis Kombucha

1. Mentah

Kebanyakan Kombucha yang tersedia secara komersial tidak dipasteurisasi. Hal ini karena panas dari pasteurisasi membunuh bakteri menguntungkan di Kombucha.

Kombucha mentah cocok bagi orang-orang yang menginginkan minuman dengan mikroorganisme yang baik untuk usus.

2. Dipasteurisasi

Selain Kombucha mentah, ada juga Kombucha yang sudah melewati proses pasteurisasi.

Kombucha jenis ini merupakan pilihan yang sangat baik bagi ibu yang sedang hamil atau orang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Walau dipasteurisasi, manfaat kesehatan dari Kombucha belum tentu hilang karena pasteurisasi biasanya tidak menghancurkan sejumlah besar nutrisi.

Hal itu dijelaskan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat.

Meskipun probiotik mungkin tidak sebanyak pada Kombucha mentah, Kombucha yang suah diolah masih mengandung antioksidan.

3. Alkoholik

Kebanyakan Kombucha keras memiliki kandungan alkohol yang sebanding dengan bir tetapi bisa mencapai segelas anggur sekitar 5-11 persen.

Meskipun “keras”, teh ini tidak akan membuat kita cepat mabuk sehingga cocok bagi orang-orang yang tidak begitu menyukai minum bir.

4. Buatan sendiri

Ternyata Kombucha juga dapat dibuat sendiri tapi masalah keamanan pangan harus diperhatikan, sehingga mengikuti petunjuk resep sebaiknya dilakukan.

Membuat Kombucha sendiri mungkin membutuhkan banyak uang, tetapi jika memiliki banyak waktu tidak ada salahnya untuk mencoba.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/02/18/071650520/mengenal-kombucha-teh-fermentasi-yang-punya-banyak-manfaat-kesehatan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke