Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Manfaat Berhenti Makan Cokelat Selama 1 Bulan bagi Tubuh

Dalam berbagai penelitian, cokelat dengan banyak kandungan kakao seperti dark chocolate memang bisa berguna untuk kesehatan.

Namun konsumsi cokelat yang terlalu banyak juga tidak disarankan oleh para ahli karena berbagai sebab.

Bukan hanya sakit gigi, seperti yang banyak dikatakan orang di zaman dulu.

Manfaat berhenti makan cokelat selama 1 bulan, mau coba?

Cokelat dalam berbagai variasi, termasuk cokelat susu dan white chocolate, bisa mengakibatkan kerugian karena jumlah gula tambahan dan lemaknya yang tinggi.

Untuk mendapatkan manfaat kesehatan dari kakao, kita dianjurkan untuk memilih dark chocolate dengan kandungan kakao sebesar 70 persen atau lebih tinggi.

“Presentase kakao juga memberi tahu kita tentang presentase gula di dalam cokelat,” ujar ahli diet Danielle McAvoy, MSPH, RD.

Misalnya, jika sebuah cokelat memiliki label 50 persen, artinya cokelat tersebut terbuat dari 50 persen kakao dan 50 persen gula.

Kendati demikian, dark chocolate pun tak bisa dikonsumsi berlebihan tanpa efek samping.

Dengan berbagai fakta tersebut, ada baiknya kita mulai mengurangi kebiasaan makan cokelat.

Dikutip dari laman Eat This Not That, para pakar membuktikan manfaat kesehatan yang didapat tubuh jika kita mencoba berhenti makan cokelat selama satu bulan.

Apa saja?

Jarang mood swing

Mengurangi konsumsi cokelat artinya mengurangi asupan gula, yang dapat menyeimbangkan mood.

Ahli gizi bersertifikat di AS Jay Cowin, NNCP, RNT, RNC, CHN, CSNA,mengatakan gula dapat meningkatkan kadar gula dalam darah meski juga menaikkan energi.

“Ini dapat menyebabkan mood swing (perubahan mood), craving, dan kebiasaan tidak sehat lainnya,” ujarnya.

Efeknya, kita bisa mengalami penurunan berat badan dan meningkatkan kesehatan secara umum.

Heartburn berkurang

Heartburn (sensasi panads dan perih di dada) atau asam lambung bukan hanya bisa disebabkan oleh gorengan atau alkohol, namun juga cokelat.

Pasalnya, cokelat mengandung asam dan dapat memperburuk atau menyebabkan heartburn dan asam lambung.

Apalagi jika kita terbiasa mengkonsumsi jenis cokelat yang mengandung banyak gula.

Tidur lebih baik

Cokelat mengandung kafein yang dapat membuat kita sulit tidur.

Menurut McAvoy, konsumsi kafein dalam jumlah sedang sebenarnya tidak berbahaya.

Namun kebiasaan minum kopi di pagi hari dan maka cokelat di siang atau sore harinya akan mengganggu kualitas tidur kita.

"Kafein juga dapat meningkatkan kecemasan, jadi menguranginya dapat membuat kita lebih tenang,” ujarnya.

Lebih “sadar” secara emosional

Dengan menghindari cokelat selama sebulan, kesadaran emosional akan meningkat, dan membantu meningkatkan mindful eating (makan dengan kesadaran penuh).

"Saya tahu bahwa makan cokelat adalah cara mudah untuk menenangkan emosi yang tidak nyaman," kata dokter obesitas dan kesehatan metabolik Sylvia Gonsahn-Bollie, M.D.

Ketika berhenti makanan manis ini selama sebulan, kita "dipaksa" untuk mengenali perasaan kita.

Setelah itu, kita akan lebih terbiasa menerapkan mindful eating dengan lebih baik.

Dokter Bollie juga berpendapat, mengurangi cokelat dapat membuatnya merasakan koneksi emosioanl yang lebih besar dan jelas dibanding sebelumnya.

Bayangkan berapa jumlahnya jika cokelat itu dikonsumsi selama satu bulan penuh?

Padahal menurut sebuah penelitian pada 2018, kadar gula tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit hati berlemak non-alkohol.

Dengan mengurangi asupan cokelat, artinya risiko penyakit ini pun akan turun, begitu pula dengan diabetes dan obesitas.

Risiko penyakit kardiovaskular menurun 

Sebuah studi di JAMA Internal Medicine pada 2014 lalu menemukan bahwa ada korelasi antara asupan gula tambahan dan meningkatnya kematian akibat penyakit kardiovaskular.

Dengan mengganti cokelat menjadi makanan yang lebih sehat seperti buah dan kacang-kacangan, risiko kematian pun akan menurun.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/02/19/160000720/7-manfaat-berhenti-makan-cokelat-selama-1-bulan-bagi-tubuh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke