Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Waspadai, 3 Tanda "Love Bombing" di Awal Hubungan

KOMPAS.com - Menjalin hubungan dengan pasangan yang romantis, selalu memberikan perhatian, atau sering memberikan hadiah istimewa memang terasa membahagiakan.

Meski begitu, kamu sebaiknya berhati-hati apabila pasanganmu kerap melakukan hal tersebut karena itu justru bisa menjadi tanda love bombing. Apakah itu?

Love bombing terjadi ketika seseorang membanjiri pasangannya dengan kata-kata, tindakan, dan perilaku romantis sebagai cara memanipulasi.

“Ini sering digunakan untuk memenangi kepercayaan dan kasih sayang pasangan, sehingga dia dapat memenuhi tujuannya.”

Demikian kata Shirin Peykar, terapis pernikahan dan keluarga berlisensi.

Taktik love bombing memang bisa memanjakan pasangan di awal hubungan. Tapi, kalau tidak segera disadari kamu akan tersandera oleh segala "kebaikannya".

Semakin lama kamu akan menuruti segala keinginan pasanganmu, bahkan kamu tidak menyadari perilaku manipulatifnya.

Perilaku love bombing bisa kamu ketahui saat fase awal menjalin hubungan.

Agar kamu tidak terjebak dalam hubungan yang toxic, cermati hal-hal di bawah ini agar kamu bisa mengetahui pasanganmu melakukan love bombing atau tidak.

1. Bedakan antara pujian dan sanjungan

Memberikan pujian pada fase awal suatu hubungan adalah hal yang lumrah.

Namun, membedakan antara pujian dan sanjungan seringkali rumit dan sebab perbedaan antara hubungan yang sehat dan love bombing sangat tipis.

Untuk membedakan antara pujian dan sanjungan, sebaiknya kamu memahami pengertian dua kata tersebut.

Pujian, kata terapis berlisensi Ce Anderson, hanyalah ekspresi sopan yang didasarkan pada kenyataan, bentuk apresiasi yang murni, dan tidak memiliki motif tersembunyi.

Di sisi lain, sanjungan adalah taktik love bombing yang berlebihan, tidak tulus, dan dilakukan tidak pada tempatnya.

Anderson menambahkan, pasangan yang melakukan love bombing menggunakan sanjungan untuk membandingkan targetnya dengan orang lain.

Saat melakukan hal ini, dia pada akhirnya akan menjelek-jelekkan orang lain, seperti mantannya.

Tidak seperti pujian, bagi Anderson sanjungan dilakukan dengan harapan mendapatkan semacam pujian sebagai imbal baliknya. Misalnya, membangun kepercayaan seseorang dan melucuti cara mereka memandangnya secara intuitif.

Pelaku love bombing pada dasarnya mencoba membuat pasangan senang dengan sanjungan untuk memenuhi keinginan tertentu.

2. Menyukai semua hal yang disukai pasangan

Merupakan hal yang wajar jika kamu jadian dengan seseorang yang memiliki banyak kesamaan, seperti film, hobi, atau makanan.

Di sisi lain, dalam hubungan yang sehat seringkali kamu menemukan perbedaan pendapat dan minat.

Namun, dalam kasus love bombing, Anderson mencatat dia seolah-olah menyukai berbagai hal yang kamu sukai.

Jadi sebaiknya kamu harus bisa membedakan cara pasanganmu menghargai perbedaan dan sekadar ingin memanipulasi.

3. Selalu ingin bersama

Menghabiskan banyak waktu bersama pasangan memang menyenangkan sebab kamu dapat mengenalnya lebih dalam.

Tapi, hal itu tidak seromantis yang kamu bayangkan bisa pasanganmu menjadi pelaku love bombing.

Pasalnya dia akan membuatmu terus bersamanya dan kamu tidak memiliki waktu untuk diri sendiri.

Meskipun ini awalnya terlihat perhatian dan protektif, itu hanyalah taktik posesif untuk mengendalikan dan mengisolasi pasangannya dari orang lain.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/02/23/110000320/waspadai-3-tanda-love-bombing-di-awal-hubungan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke