Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Kebiasaan Minum yang Picu Risiko Penyakit Jantung

Berbagai risiko penyakit perlahan-lahan menghampiri, salah satunya penyakit jantung.

Dilaporkan American Heart Association, usia 50-an adalah masa-masa di mana risiko penyakit jantung mulai muncul karena faktor yang beragam.

Sebut saja, faktor genetik (bawaan dari keluarga), kelebihan berat badan, atau kurang aktif bergerak.

Demi memertahankan kesehatan jantung di usia tua, apa yang bisa dilakukan?

Selain menjaga asupan makanan sehat, cobalah memerhatikan juga apa yang kita minum.

Para pakar membagikan lima kebiasaan minum yang harus dihindari agar tidak berdampak buruk pada jantung kita.

1. Mengonsumsi alkohol berlebihan

"Menghindari asupan alkohol berlebihan dapat menurunkan peningkatan tekanan darah, kolesterol, dan trigliserida," ungkap ahli diet Jonathan Valdez.

"Semua itu terkait dengan risiko penyakit jantung," sambung dia.

"Dietary Guidelines for Americans menyarankan tidak lebih dari dua gelas per hari untuk pria, dan satu gelas per hari bagi wanita."

Ahli gizi terdaftar, Caroline Susie memberikan pendapat lain.

"Meminum terlalu banyak alkohol dapat meningkatkan risiko untuk banyak masalah kesehatan."

"Namun ada beberapa studi yang mendukung konsumsi alkohol dalam jumlah sedang," kata wanita itu.

2. Minuman berenergi

Mengonsumsi minuman berenergi dapat menyebabkan perubahan detak jantung dan tekanan darah," kata Valdez.

"Minuman itu dapat meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan interval QT, waktu yang dibutuhkan jantung untuk mengisi ulang selama berdenyut."

"Interval QT yang panjang menyebabkan gangguan irama jantung dan peningkatan risiko stroke," sambung Susie.

Jika memerlukan minuman pembangkit energi, gantilah minuman berenergi yang sarat akan gula dengan secangkir teh.

"Teh hitam dan teh hijau dapat mengurangi risiko penyakit jantung koroner dan stroke sebesar 10-20 persen," sebut Susie.

Dia melanjutkan, sejumlah penelitian membuktikan adanya penurunan risiko penyakit jantung pada peserta yang minum teh hijau atau teh hitam secara rutin.

3. Kekurangan cairan

Studi menunjukkan, lansia dapat menurunkan risiko gagal jantung dengan memenuhi kebutuhan cairan setiap hari.

"Minum air putih yang cukup baik untuk otot, termasuk jantung kita," kata Susie.

"Kurang minum air dapat menyebabkan dehidrasi, dan dehidrasi kronis memengaruhi kesehatan jantung."

Dehidrasi kronis erat kaitannya dengan masalah obesitas dan penyakit kardiovaskular.

Menurut Susie, satu studi dari Loma Linda University Health menemukan, risiko kematian akibat penyakit jantung koroner berkurang setengah pada individu yang meminum lebih dari lima gelas air putih sehari.

"Kebutuhan hidrasi tubuh tergantung usia, jenis kelamin, lokasi, aktivitas fisik, status kesehatan, dan banyak lagi," imbuh dia.

Heart Foundation merekomendasikan asupan cairan 11 gelas untuk wanita, sedangkan pria 15,5 gelas.

"Sebanyak 20 persen dari kebutuhan hidrasi kita dapat dipenuhi dari makanan," sebut Susie.

Makanan dengan kadar cairan yang tinggi meliputi melon, stroberi, semangka, selada, kubis, seledri, bayam, dan labu.

Beberapa produk susu seperti yogurt dan keju juga mengandung sekitar 70-80 persen air.

"Ingin memastikan kita sudah cukup minum? Cek warna urin kita."

"Jika warna urin pekat, kita perlu meningkatkan asupan cairan," papar Susie.

4. Minuman tinggi natrium

"Menjaga asupan natrium dapat membantu mencegah tekanan darah tinggi," kata Valdez.

"Tekanan darah tinggi dapat memicu masalah jantung seperti ventrikel kiri yang menebal yang meningkatkan risiko gagal jantung."

"Jadi, wajib untuk membaca label makanan. Jika sebuah produk tidak mengandung lemak, produk itu dapat mengandung natrium."

Beberapa jus buah dan sayuran yang dikemas dalam kaleng memiliki kadar natrium yang tinggi.

Namun, jus buah murni justru memberikan manfaat bagi jantung.

"Konsumsi jus buah murni dalam jumlah rendah hingga sedang dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, penyakit jantung koroner, dan stroke," ucap Valdez.

"Antioksidan polifenol seperti flavonoid dalam jus buah murni dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular dan penyakit jantung koroner."

5. Minuman mengandung lemak trans

"Menghindari makanan dan minuman yang mengandung lemak trans dapat mencegah peningkatan kadar kolesterol LDL, yang mencegah risiko penyakit jantung," kata Valdez.

Minuman yang memiliki kandungan lemak trans mencakup minuman krim non-susu dan minuman yang dibekukan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/02/25/073532820/5-kebiasaan-minum-yang-picu-risiko-penyakit-jantung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke