Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Miliki Sindrom Unik, Rambut Bocah Ini Tak Dapat Disisir

KOMPAS.com - Seorang bocah laki-laki bernama Locklan Samples lahir dengan rambut berwarna hitam legam yang tak jauh berbeda dari warna rambut ibunya, Katelyn.

Begitu bocah itu menginjak usia enam bulan, warna rambutnya yang hitam berubah.

Katelyn dan sang suami, Caleb menyebut warna rambut Locklan adalah peach fuzz.

"Kita bertanya-tanya, apa warna rambut ini?" jelas Katelyn kepada People.

"Kami tahu warna rambut itu berbeda tetapi tidak tahu persis seperti apa. Kemudian warna itu terus tumbuh dan berkembang."

Pada usia sembilan bulan, rambut Lock --panggilan untuk bocah tersebut-- menjadi berwarna pirang keputihan, mengembang, dan jabrik, tetapi tidak dapat disisir.

Warma rambut Lock mirip dengan warna rambut Shep, saudara laki-lakinya yang berusia tiga tahun.

"Orang-orang pasti memerhatikannya," kata Katelyn sambil tertawa.

Katelyn pernah mendapat pesan langsung di Instagram dari seorang warganet yang menanyakan apakah Lock sudah didiagnosis dengan uncombable hair syndrome atau belum.

Sebagai catatan, uncombable hair syndrome adalah sindrom yang membuat seseorang memiliki rambut yang tidak dapat disisir.

Terkadang para ahli juga menyebut sindrom ini dengan istilah penyakit Einstein --merujuk pada model rambut fisikawan terkenal Albert Einstein.

"Saya merasa, ya Tuhan apakah ini? Apakah yang salah dengan bayi saya," ungkap Katelyn.

"Kami pergi menemuinya dan dia bilang hanya melihat sindrom ini sekali dalam 19 tahun," ujar Katelyn mengisahkan.

"Dia tidak menilai kondisi itu adalah uncombable hair syndrome karena jarang terjadi."

"Tetapi mereka mengambil sampel rambut (Lock) dan ahli patologi memeriksa sampel dengan mikroskop khusus."

Setelah struktur rambut Lock diperiksa, ahli di rumah sakit memastikan bahwa apa yang dialami Lock benar merupakan uncombable hair syndrome.

Kondisi ini terbilang langka, di mana rambut tumbuh dengan tekstur yang sangat lembut dan mudah patah.

Kasus Lock adalah satu dari 100 kasus uncombable hair syndrome yang diketahui.

Fakta anaknya mengalami sindrom itu membuat Katelyn terkejut.

"Kita menjalani hari dengan berpikir semuanya baik-baik saja dan anak kita mungkin memiliki rambut keriting, yang memang turunan dari keluarga."

"Kemudian kita mendengar ada sindrom langka yang terkait dengan anak kita, itu gila," kata Katelyn.

Beruntung, sindrom tersebut hanya memengaruhi tekstur rambut Lock.

"Mereka (para ahli) mengatakan karena dia (Lock) berkembang normal di setiap area lain tubuhnya, kami tidak perlu khawatir tentang hal lain," imbuh wanita itu.

Namun, karena kasus terkait sindrom itu relatif sedikit, maka tidak banyak pula informasi yang didapatnya.

Akhirnya, Katelyn menemukan grup di Facebook berisi orangtua dari anak-anak dan orang-orang yang menyandang sindrom tersebut.

"Grup itu adalah sumber kenyamanan yang luar biasa, dan kami berbagi foto dan membicarakan berbagai hal," jelas Katelyn.

"Senang melihat bagaimana rambut anak-anak berubah selama bertahun-tahun, bagi sebagian orang rambut itu tidak hilang, dan bagi sebagian lain rambut mereka menjadi sedikit lebih mudah ditata."

Saat ini Katelyn membiarkan rambut Lock apa adanya.

"Saya hampir tidak perlu mencuci rambutnya, kecuali dia (Lock) bermain di tanah, karena rambutnya tidak berminyak," tuturnya.

"Rambutnya sangat lembut, dan orang ingin menyentuhnya. Saya hampir tidak menyisir rambut itu karena sangat rapuh."

Seiring pertumbuhan Lock, Katelyn ingin mengajari sang anak untuk mencintai kondisi rambutnya yang tidak dapat disisir.

"Saya mengatakan 98 persen orang sangat baik dan menyukai rambutnya," sambung dia.

"Mereka bilang Lock seperti bintang rock kecil. Itu membawa senyum pada wajah orang-orang."

"Sekarang ketika dia masih kecil, dia suka perhatian dan tidak mempermasalahkan hal itu."

"Tapi dengan kedua anak kami, kami ingin mengajari mereka untuk percaya diri akan siapa mereka, tidak peduli apa yang membuat mereka berbeda."

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/03/01/075749620/miliki-sindrom-unik-rambut-bocah-ini-tak-dapat-disisir

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke