Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hotel Mewah Disney Bertema "Star Wars", Rp 86 Juta Per Malam

Star Wars: Galactic Starcruiser berdiri tak jauh dari Hollywood Studios, di Epcot Resort Area, Walt Disney World Resort di Bay Lake, Florida, AS.

Tarif untuk menginap di hotel yang dinamai Star Wars: Galactic Starcruiser at Disney World ini dimulai dari angka 5.000 dollar AS atau sekitar Rp 71 juta per malam, untuk dua orang dewasa.

Dan, 6.000 dollar AS atau sekitar Rp 86 juta untuk dua orang dewasa dan satu anak-anak.

Namun, apakah harga yang tak sedikit itu sesuai dengan fasilitasnya?

Untuk mengetahuinya, berikut ulasan singkat dari beberapa media dan akun YouTube serta channel TikTok populer yang menghadiri free preview hotel ini pada minggu lalu.

Pertama-tama, hotel yang hanya menawarkan menginap selama dua malam ini menjanjinkan pengalaman “Stars Wars” yang nyata, dan mengajak tamunnya untuk melakukan beberapa hal.

Misalnya, berdandan ala karakter Stars Wars --Disney menyediakan beberapa opsi di situsnya.

Lalu, mengerjakan beberapa misi spesial, dan “berwisata” ke planet Batuu, yang juga dikenal sebagai dataran “Star Wars” di Disney World’s Hollywood Studios.

Beberapa ulasan umumnya positif dan memuji hadirnya para aktor pemeran karakter yang mengambah pengalaman.

Ulasan negatif

Kendati demikian, ada beberapa ulasan yang cenderung negatif.

Pertama, karena hotel yang disebut Halcyon ini seharusnya menjadi semacam kapal pesiar mewah, banyak yang mengeluhkan kamarnya yang kecil dan sempit.

Kamar standar memiliki tempat tidur queen, tempat tidur susun, dan ruang tidur tambahan, yang berarti secara teoritis dapat menampung lima orang dewasa.

Namun, sebagian besar ulasan meyakini bahwa kamar terasa sesak, bahkan dengan tiga orang di dalamnya. Padahal, kamar mandinya hanya memiliki satu wastafel saja.

Lalu tidak seperti hotel mewah lainnya, tidak ada fasilitas khas seperti kolam renang atau spa.

“Skala interior Halcyon tidak cocok dengan kapal besar yang ditampilkan dalam materi pemasaran."

"Saya berharap atrium lebih tinggi, ruang perjamuan lebih lebar,” tulis Charlie Hall dari Polygon.

Kemudian ruang liminal, seperti lorong dan tangga, terasa sangat steril, seperti berkeliaran di sekitar sekolah di pinggiran kota yang dibangun pada pertengahan 1970-an.

Kamar-kamar kabinnya juga dirasa terlalu kecil. Tidak sekecil kabin di kapal pesiar, namun tidak sebesar hotel resor Disney World.

Bagi sebagian orang, kurangnya jendela dapat menambah rasa klaustrofobia.

Kamarnya juga memiliki tampilan “digital” yang menunjukkan luar angkasa dan tidak ada pemandangan dunia luar yang nyata.

Untungnya, mereka yang membutuhkan udara segar dapat mengunjungi ruang komunal luar ruangan yang disebut "simulator iklim".

Wartawan dari saluran YouTube Disney Food Blog yang memiliki hampir 800.000 pelanggan pun diundang ke pratinjau media.

Dalam ulasan dikatakan, Disney seakan sengaja menempatkan tamu terkaya di dalam bunker tanpa jendela selama dua hari penuh.

Para pengulas juga sebagian besar setuju soal minimnya aktivitas di kamar karena rentetan kegiatan, seperti pelatihan lightsaber, pertemuan rahasia, dan eksplorasi kapal.

Para tamu juga perlu mengunduh aplikasi pada smartpshone mereka guna “mengobrol” dengan karakter yang ada, menerima misi, dan mempelajari alur cerita.

Lalu jika kamu merupakan seorang introvert, mungkin ini tidak cocok untukmu.

“Hal pertama yang akan membuat pengalaman ini berharga atau tidak adalah seberapa banyak kita akan membenamkan diri dalam cerita. Kita harus menangguhkan kenyataan,” kata reporter AllEars Molly McCormack dalam ulasannya.

“Kita harus menerima semua hal yang terjadi di sekitar agar itu menjadi pengalaman yang bermakna,” tambah dia.

Kemudian, tak sedikit ulasan yang membandingkan pengalaman tinggal di dalam pertunjukan selama dua hari atau memasuki escape room-nya dapat membuat kita mengurangi kecanggungan saat mendapati diri tengah berada di ruangan yang penuh dengan orang dewasa,

Selain itu, ada pula yang mengatakan, kita tak perlu melakukan semuanya. “Kita tidak harus melakukan semuanya,” tulis Bridget Carey dari CNET.

“Jika tidak berpartisipasi sampai tingkat tertentu, kita masih akan melihat cerita umum terungkap di akhir, tetapi kita jadi hanya membuang-buang uang,” tambah dia.

Namun karena misi berasal dari aplikasi, ada yang tidak menyukai waktu yang perlu dihabiskan untuk menatap ponsel.

“Saya datang ke taman hiburan atau semacamnya untuk bersenang-senang dengan teman dan tidak membaca di ponsel,” kata vlogger dari Ordinary Adventure Peter Sciretta.

Lantas, apakah harga kamarnya cocok dengan fasilitasnya?

Nyatanya, banyak yang meyakini bahwa ini cocok. “Kita harus bersedia untuk bermain,” tulis Sarah Whitten dari CNBC.

“Jika kita menangguhkan kenyataan, merangkul cerita dan berpartisipasi tanpa ‘kesadaran diri,’ ini akan menjadi perjalanan yang tidak akan pernah terlupakan,” tulis Sarah Written.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/03/03/090000920/hotel-mewah-disney-bertema-star-wars-rp-86-juta-per-malam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke