KOMPAS.com - Memelihara kucing memang dapat menghibur dan mengurangi sedih, stres, dan dapat membantu mencegah depresi.
Namun, bagaimana jika anabul kita ini yang justru nampak sedih dan mengalami depresi?
Ya, kucing dapat mengalami depresi dan kecemasan, sama seperti manusia.
Bahkan, peneliti asal Belanda di Maastricht University menemukan beberapa emosi standar pada kucing, seperti kemarahan, ketakutan, kecemasan, iri, dan kesedihan.
Studi tersebut juga menemukan bahwa saat kucing merasa sedih untuk waktu yang lama, depresi bisa jadi hasilnya.
Ilmu pengetahuan sendiri tidak tahu persis apa yang dirasakan kucing, namun, banyak ahli biologi berteori bahwa depresi kucing sering kali merupakan gejala dari masalah lain, bukan perubahan kimia di otak seperti yang sering kali dialami oleh manusia.
Untuk itu, ada baiknya kita mengetahui tanda-tanda kucing depresi agar dapat memastikan kesehatan mental kucing tetap terjaga.
Tanda-tanda kucing depresi
Kebanyakan kucing peliharaan memang tidak terlalu aktif, dan rata-rata kucing dapat tidur mulai dari 15 hingga 20 jam per harinya, bergantung dari umurnya.
Jadi saat kucing aktif, sebaiknya perhatikanlah perilaku kucing untuk mencari tanda-tanda adanya kesedihan atau depresi.
Dilansir dari Cuteness, berikut tanda kucing depresi yang perlu dicurigai.
Menurut Bytown Cat Hospital, kucing umumnya menyembunyikan tanda-tanda cedera dan stres. Jadi, terus awasi kucing untuk mleihat adanya tanda depresi yang tak terlihat jelas.
Alasan kucing depresi
Jika yakin bahwa kucing mengalami depresi, maka sebaiknya kita mencari penyebabnya.
Berikut ini merupakan alasan umum di balik depresinya kucing:
Seorang dokter hewan dapat memberi saran untuk membantu kucing, termasuk memberi strategi yang dapat menolong kucing, seperti memberi obat anti-kecemasan.
Kendati demikian, biasanya depresi pada kucing daoat diobati dengan pendekatan tertentu. Berikut tipsnya.
Memiliki rutinitas
Kucing adalah mahluk yang akrab dengan kata “terbiasa,” dan sulit merespon ketidakpastian.
Jadi, membuat rutinitas untuk beberapa aktivitas harian seperti waktu makan, bermain, bangun, serta tidur dapat membantu.
Perkaya lingkungan
Kucing rumahan membutuhkan keterlibatan dan interaksi. Untuk itu, memperkaya lingkungan akan membantu menjaga kucing tetap bahagia dan sehat secara mental.
Jadi, ciptakan lingkungan yang menarik dengan membuka tirai jendela untuk memungkinkan kucing mengamati dunia luar. Lalu, kita juga dapat memberikan stratching post, mainan, puzzle, dan musik.
Banyak rumah memiliki akuarium atau hewan peliharaan tambahan seperti hamster, gerbil, atau burung yang akan memberi kucing hiburan selama berjam-jam.
Meningkatkan waktu makan
Kucing cenderung suka menggigit dan lebih suka makan beberapa kali dalam porsi kecil.
Nah, jika kucing mengalami depresi dan mengalami penurunan berat badan, berikan camilan, bukan makanan kering. Lalu, tawarkan makanan basah dalam jumlah kecil sebanyak 1-2 kali per hari.
Namun jika kucing yang depresi bertambah berat badannya, buatlah permainan di luar waktu makan dengan teknik puzzle atau pengayaan waktu makan lainnya.
Untuk tips lainnya, berikut ini:
Memang, mungkin kita tak dapat menyembuhkan depresi kucing secara langsung, namun cara di atas mungkin dapat menghibur kucing untuk sementara.
Kendati demikian, jika penyebab depresi kucing adalah masalah kesehatan atau terkait dengan trauma yang lebih mendalam, waktu (dan mungkin pengobatan) mungkin diperlukan.
Lalu, konsultasikan dengan dokter hewan setiap kali gejala depresi kucing nampak bertahan selama lebih dari beberapa minggu berturut-turut.
https://lifestyle.kompas.com/read/2022/03/05/113345020/apakah-kucing-bisa-depresi