Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Konsumsi Kafein Berlebihan, Kenali Tanda-tandanya

KOMPAS.com - Minum kopi setiap pagi mungkin sudah menjadi semacam ritual bagi banyak orang. Sebab, kopi diyakini dapat meningkatkan semangat dan mencegah rasa kantuk, sempurna bagi mereka yang perlu berkegiatan seharian.

Tak jarang, seseorang meminum kopi lebih dari satu gelas per harinya, dengan alasan yang sama, mencegah rasa kantuk. Namun, apakah sebenarnya boleh meminum kopi lebih dari satu gelas per hari?

Menurut aturan Food and Drug Administration (FDA) AS, orang dewasa yang sehat seharusnya membatasi konsumsi kafein menjadi maksimal 400 miligram per harinya, yang setara dengan empat gelas kopi.

FDA juga mengungkapkan bahwa konsumsi kopi berlebihan, misalnya setara 1.200 miligram kafein, dapat menyebabkan konsekuensi kesehatan serius, seperti kejang-kejang.

Namun, kamu yang tak menyukai kopi juga ada baiknya berhati-hati. Pasalnya, bisa saja kamu tetap mengonsumsi kafein tanpa disadari.

Berikut ini, ada daftar minuman non-kopi yang mengandung kafein, lengkap dengan jumlah kafein di dalamnya.

  • Sebotol 5-Hour Energy: 200 milligram
  • Satu kaleng Monster: 160 milligram
  • Satu cangkir kopi: 96 milligram
  • Satu bar dark chocolate: 80.8 milligram
  • Satu kaleng Red Bull: 80 milligram
  • Satu cangkir espresso: 64 milligram
  • Satu cangkir teh hitam: 47 milligram
  • Satu kaleng Diet Cola: 46 milligram
  • Satu kaleng Cola: 34 milligram
  • Satu cangkir teh hijau: 28 milligram
  • Satu bar coklat susu: 8.8 miligram

Gejala konsumsi kafein berlebih

Meskipun batas yang direkomendasikan adalah 400 mg kafein per hari, setiap orang memiliki toleransi berbeda.

Jadi apa yang dimaksud dengan "terlalu banyak" kafein dapat bervariasi bagi setiap orang.

Dilansir dari Insider, dokter pengobatan integratif Gary Soffer, MD, menjelaskan bahwa kafein adalah stimulan yang menggairahkan sistem saraf.

Inilah yang menyebabkan kafein memberi kita energi, serta dapat menyebabkan efek samping jika mengonsumsinya berlebihan.

Dalam kasus konsumsi berlebihan, Soffer mengatakan seseorang mungkin mengalami berbagai gejala fisik seperti:

  •  Peningkatan buang air kecil
  • Diare
  • Sakit perut
  • Sakit kepala
  • Meningkatnya kecemasan
  • Insomnia
  • Peningkatan denyut jantung

Biasanya, efek samping ini akan mereda setelah kafein keluar dari sistem tubuh, yang dapat memakan waktu hingga 10 jam.

Selain itu, ada beberapa kondisi yang membuat konsumsi kafein makin berbahaya, yaitu:

Masalah jantung, seperti fibrilasi atrium atau takikardia

Jika memiliki masalah jantung, asisten dokter di Baylor Medicine Isabel Valdez, PA-C mengatakan bahwa sebaiknya konsumsi kafein pun dikurangi.

Agar aman, tanyakan kepada dokter tentang bagaimana kafein dapat memengaruhi kondisi jantung.

Kecemasan

Jika memiliki masalah kecemasan, sebaiknya batasi kafein pada hari-hari kecemasan itu melanda.

Pasalnya, kafein dapat memperburuk gejala kecemasan seperti jantung berdebar atau gemetar.

Mengurangi kafein

Jika merasa telah mengonsumsi lebih dari 400 miligram kafein sehari, atau sensitif terhadap kafein dan mengalami efek samping negatif, mungkin kamu ingin menguranginya.

Nah, berikut adalah beberapa tips untuk menguranginya dengan aman.

Jangan berhenti sekaligus

Valdez mengatakan bahwa sebaiknya kita tidak melakukan “cold turkey” atau berhenti sekaligus.

Pasalnya, cold turkey dapat meningkatkan gejala seperti sakit kepala, mengantuk, dan cepat marah.

Kurangi konsumsi secara perlahan

Jika mencoba membatasi asupan kopi, cobalah mengurangi satu cangkir kopi setiap beberapa hari sekali.

Jika dirasa terlalu berat, kamu bisa mencoba menguranginya setiap setengah gelas saja. Lalu, terus kurangi perlahan hingga mencapai tujuan yang ingin dicapai.

Mencari alternatif kafein yang lebih rendah

Jika tetap membutuhkan kafein namun ingin menguranginya, kamu bisa mencoba alternatif lain, seperti teh hijau.

Dengan ini, manfaat kafein tetap bisa didapatkan, namun kadar kafein yang masuk ke dalam tubuh kita menjadi berkurang.

Lalu bagi kamu yang menyukai cita rasa kopi, bisa mencoba decaf (kopi tanpa kafein) atau mencoba meminum kopi biasa dan decaf secara bergantian.

Tetap terhidrasi

Meminum air yang cukup dapat mencegah rasa haus dan membantu mencegah kita meminum minuman berkafein.

Selain itu, ini dapat membantu mengatasi potensi sakit kepala yang mungkin muncul akibat berhenti mengonsumsi kafein.

Ambil sisi positifnya

Membuang asupan kafein begitu saja memang sulit. Namun, cobalah untuk melihat sisi positifnya,

Misalnya, kita menjadi lebih hemat karena tidak perlu pergi ke kafe untuk membeli kopi.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/03/11/163509320/konsumsi-kafein-berlebihan-kenali-tanda-tandanya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke