Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Meditasi, Apa dan Bagaimana Memulainya

KOMPAS.com - Meditasi digandrungi banyak orang sebagai sarana untuk menenangkan diri dan mengurangi stres.

Nama-nama besar seperti Lady Gaga, Madonna, Emma Watson, dan Julia Roberts bahkan menjalani meditasi secara teratur.

Akan tetapi, melakukan meditasi tidak semudah yang kita bayangkan, namun juga tidak seulit yang kita khawatirkan.

Nah, bagi pemula yang minim pengetahuan soal praktik ini, bisa mempelajari teknik dasar meditasi agar fokus dan ketenangan dapat terbangun dengan baik.

Sejarah meditasi

Sebelum mengetahui teknik yang benar, pemula sebaiknya memgetahui sejarah meditasi. Tujuannya supaya pemula paham mengapa praktik ini penting untuk dilakukan.

Para sejarawan menyebut meditasi telah ada sejak 3.000 SM. Namun, ada pula yang menyebut meditasi baru ada di tahun 1.500 SM di India.

Klaim itu didasarkan pada catatan tertulis tertua yang berasal dari tradisi Hindu Vedantisme.

Dikatakan bahwa praktik Dhyana atau Jhana dapat diterjemahkan sebagai meditasi dan mengacu pada pelatihan pikiran.

Demikian pula di China, pada abad ke-3 atau ke-6 SM berdasarkan tulisan-tulisan seorang filsuf kuno bernama Lao Zi.

Beberapa istilah yang digunakan untuk menggambarkan teknik meditasi dapat ditemukan dalam tulisannya.

Seperti shou zhong atau menjaga yang tengah, bao yi atau merangkul yang satu, shou jing atau menjaga ketenangan, bao pu atau merangkul kesederhanaan.

Informasi mengenai meditasi memang dapat ditemukan di berbagai agama dan budaya.

Hal tersebut membuat ahli kesulitan menentukan kapan pertama kali meditasi dimulai.

Namun, ada sosok yang menonjol dan banyak mempraktikkan meditasi, yakni Buddha Gautama (India), Lao Zi (China), dan Dosho (Jepang).

Selanjutnya, meditasi secara luas juga dipraktikkan berdasarkan tiga tradisi budaya, yaitu Buddhisme, Sufisme, dan Yudaisme.

Tiga jenis latihan meditasi turut tumbuh selama penyebaran agama Buddha di India. Ini meliputi Jainisme, Taoisme, dan Konfusianisme.

Jenis meditasi

Meditasi tidak sekadar duduk bersila sambil memejamkan mata. Sebab, jenis meditasi harus disesuaikan menurut kecocokan setiap orang.

Jenis-jenis meditasi di antaranya mindfulness meditation, spiritual meditation, focused meditation, dan movement meditation.

Selain itu, masih ada jenis meditasi lainnya, seperti mantra meditation, transcendental meditation, progressive relaxation, loving-kindness meditation, dan visualisasi.

Setiap gaya membutuhkan jenis keterampilan tertentu dan harus dilakukan sesuai dengan tingkat kenyamanan masing-masing orang.

Tujuan bermeditasi

Ada lima tujuan bermeditasi yang perlu diketahui oleh pemula, yakni:

  • Membantu memahami rasa sakit
  • Menurunkan stres
  • Membantu terhubung lebih baik dengan diri sendiri dan orang lain
  • Membantu meningkatkan fokus
  • Menenangkan otak.

Karena meditasi memiliki efek yang berbeda pada setiap orang, hasil dari latihannya tentu akan bervariasi.

Pemula ada baiknya juga memahami bahwa meditasi tidak memberi hasil yang instan.

Tetapi, jika pemula ingin menyalurkan pikiran dan energi yang mengganggu agar tenang, meditasi dapat membantu.

Di antara sekian banyak manfaat, meditasi juga mampu meningkatkan kesehatan, konsentrasi, dan membantu mengatasi masalah kecanduan.

Meditasi yang memberikan hasil maksimal turut dipengaruhi oleh hal-hal di sekitar. Misalnya saja, ketenangan dan tempat.

Oleh sebab itu, penting untuk menyetel ponsel pintar dalam mode diam atau menyiapkan matras dan bantal sebelum bermeditasi.

Cara melakukan meditasi

Sebelum bermeditasi, pemula sebaiknya memilih tempat yang nyaman dan tenang.

Posisikan tubuh dan punggung secara tegak di atas kursi, bantal, atau lantai, jaga agar leher tetap rileks, dan letakkan tangan di pangkuan lutut.

Agar lebih maksimal sebenarnya meditasi dapat dilakukan dengan melepas pakaian jika berada di tempat yang terjaga privasinya.

Tetapi, meditasi cukup dilakukan dengan mengenakan pakaian yang longgar dan nyaman.

Penting juga untuk menentukan kapan dan berapa lama harus melakukan meditasi.

Meditasi idealnya dilakukan selama sepuluh menit untuk pemula. Tapi, hal ini bisa ditingkatkan hingga 15-20 menit jika sudah terbiasa.

Apabila pemula mengalami kesulitan berkonsentrasi, ada baiknya mereka mencoba bermeditasi selama 4-5 menit terlebih dulu.

Sedangkan, untuk teknik-teknik melakukan meditasi bisa dimulai dengan menjauhkan suara-suara mengganggu.

Pemula harus melatih dirinya agar mampu menjauhkan suara yang mengganggu fokusnya saat bermeditasi.

Salah satunya bisa dilakukan mindulfness atau kemampuan dasar manusia untuk hadir sepenuhnya.

Mindulfness dapat membantu pemula menyadari apa yang dilakukan dan tidak terlalu reaktif dengan keadaan di sekitar.

Sementara, teknik lanjutan meditasi lainnya dapat dilakukan dengan:

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/03/13/123031820/meditasi-apa-dan-bagaimana-memulainya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke