Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cara Mengajari Anak Menjadi Sosok yang Baik Hati, Sesuai Usianya

Selain anak yang cerdas dan sehat, orangtua juga perlu meningkatkan stabilitas emosional dan keterampilannya guna membentuk karakter dan moral yang baik.

Berbagai hal itu bisa membantu menumbuhkan empati anak agar menjadi sosok yang baik hati, kata psikolog anak dan keluarga, Samanta Elsener, M.Psi.

"Anak terlatih untuk berpikir secara objektif terhadap kondisi orang lain dan dirinya serta terlatih untuk menumbuhkan empati, yang dapat menjadi modal dasar di masa depan kelak," jelasnya secara virtual, kemarin.

Menurutnya, orangtua bisa memberikan stimulasi yang berbeda sesuai dengan usianya agar anak menjadi pribadi yang baik hati.

Stimulasi ini bisa dilakukan sejak dini bahkan ketika anak belum banya berinteraksi dengan orang lain di luar rumah.

Untuk lebih jelasnya, berikut cara mengajari anak menjadi sosok baik hati sesuai dengan usianya masing-masing.

Langkah utamanya adalah dengan membuat anak merasa aman dan meningkatkan rasa percaya dirinya.

Samantha memberikan contoh dengan mendeskripsikan emosi anak, melakukan validasi perasaan anak, dan menarasikan ekspresi mimik wajah atau gestur tubuh anak.

Orangtua juga sudah bisa membantu mengembangkan pemahaman sosial anak dengan berbagai aktivitas.

Misalnya membacakan buku sambil mendeskripsikan gambarnya, menarasikan pesan sosial yang terjalin di buku bacaan dan mengajarkan rasa bersyukur.

Anak prasekolah 3-5 tahun

Anak yang masuh usia prasekolah yakni 3-5 tahun sudah bisa diberikan stimulasi kebaikan yang lebih lanjut.

Kita bisa mengajari anak agar lebih inisiatif dengan bermain pretend play, mengajak anak mengikuti kegiatan seni dan mulai bertanya soal perasaan orang lain termasuk teman atau saudaranya. 

"Namun sesuaikan alatnya dengan usia anak, misalnya anak usia 3,5 tahun maka berilah kuas yang ukurannya besar, jangan malah yang kecil dan membuat anak marah karena sulit memegangnya," kata Samantha.

Dalam hal keterampilan sosial, orangtua sudah mulai bisa membiasakan diri memakai tiga kata penting yaitu terima kasih, maaf dan tolong.

Agar anak tumbuh menjadi baik hati, ajarkan juga berbagai dan memberikan perhatian pada orang lain.

Contohnya dengan mengajak anak rutin menelepon saudara yang berada di luar kota atau mengirimkan bingkisan pada kerabat yang sakit.

Pada fase ini, anak sudah lebih banyak berinteraksi dengan orang lain termasuk teman sekolah, guru dan orang yang ditemuinya di jalanan.

Samantha menyebut, kita bisa meningkatkan kompetensi sosial anak dengan memperdalam nilai kebaikan yang dianut keluarga, mengajarkan komunikasi asertif dan perbanyak pertanyaan reflektif.

Jangan lupa untuk membiasakan anak tersenyum dalam berbagai kesempatan.

Untuk meningkatkan kepedulian sosialnya, orangtua bisa mengajak anak terlibat dalam berbagai aktivitas.

Contohnya mengunjungi panti asuhan untuk berdonasi atau menjadi relawan kegiatan sosial.

Hal yang paling sederhana adalah memberikan perhatian ke keluarga terdekat, pertemanan dan lingkungan sekitar tempat tinggal.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/03/18/182130220/cara-mengajari-anak-menjadi-sosok-yang-baik-hati-sesuai-usianya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke