Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cara yang Tepat Mengatasi Night Terror pada Anak

Oleh: Nika Halida Hashina dan Ristiana D. Putri

KOMPAS.com - Night terror adalah situasi tidur yang terjadi ketika anak mengalami gangguan kepanikan dalam kondisi setengah bangun. Hal ini terjadi sebelum keadaan mimpi tidur nyenyak atau REM (Rapid Eye Movement).

Kondisi ini termasuk parasomnia karena seseorang akan bereaksi terhadap firasat ketakutan dengan berteriak, meronta-ronta, atau menangis saat mereka tidur.

Dalam siniar Obrolan Meja Makan dibahas fenomena night terror yang dapat terjadi pada anak dalam siniar bertajuk “Atasi Anak yang Mengalami Night Terror” di Spotify.

Night terror biasanya berlangsung selama 20 menit. Setelah itu, seseorang akan masuk ke tidur nyenyaknya dengan mimpi. Namun, beberapa di antaranya mungkin terbangun dengan kebingungan yang ekstrem.

Kebingungan ekstrem ini terjadi seperti mengalami amnesia singkat, yaitu anak tidak akan bisa mengingat apa yang membuatnya lelah pascatidur.

Lebih parahnya, anak tidak bisa mengingat nama, waktu terbangun, atau tempat ia berada. Hal ini biasanya berlangsung dalam beberapa menit.

Jelas hal ini menakutkan bagi anak-anak. Mereka akan berpikir bahwa night terror ini merupakan representasi dari hal-hal menakutkan yang mungkin mereka pelajari atau dengar dari sekitar.

Mengapa Night Terror Dapat Terjadi Pada Anak?

Menurut Sleep Association, night terror rata-rata terjadi pada anak berusia 4–12 tahun. Terutama pada anak-anak di bawah usia 7 tahun.

Pada kondisi ini, anak-anak juga cenderung berbicara atau berjalan sambil tidur. Hal ini diklasifikasikan sebagai parasomnia setelah mereka berhenti mengalami night terror.

Penelitian lainnya menemukan fakta bahwa rata-rata 15 persen anak mengalami kondisi ini di beberapa malam. Beruntungnya, tidak ada kaitan antara night terror pada anak dan gangguan emosi yang bisa menghambat tumbuh kembang anak di kemudian hari.

Ada beberapa faktor terjadinya night terror pada anak. Umumnya night terror disebabkan oleh stres, kelelahan secara berlebihan, sakit, riwayat keluarga, gangguan tidur, atau tingginya kadar kafein yang dikonsumsi anak.

Cara Orangtua Mengatasi Anak Ketika Mengalami Night Terror

Secara umum anak gangguan ini terlihat sama dengan mimpi buruk. Akan tetapi, mimpi buruk terjadi ketika seseorang sudah memasuki tahap nyenyak tidurnya. Maka dari itu, respons yang timbul pun berbeda.

Selain anak bisa mengalami amnesia mendadak, ciri lainnya juga ditandai dengan fisik. Misalnya tubuh yang gemetar, berkeringat, dan ketegangan mendadak selama beberapa menit.

Untuk itu, ada beberapa cara yang bisa dilakukan ketika anak mengalami night terror, yaitu

1. Jangan memaksa anak untuk bangun

Sebab anak akan lupa kejadian yang dialaminya saat night terror. Jika dibangunkan secara paksa, ia akan semakin panik karena tidak merasa aman dan tidak tahu penyebab sebenarnya.

2. Jangan menunjukkan kebingungan dan langsung bertanya

Reaksi orangtua yang bingung dan bertanya pada anak justru akan membuatnya sulit untuk tenang atau tidur kembali. Cobalah untuk tetap tenang dan merespons keadaan tersebut dengan santai.

3. Tenangkan dan yakinkan anak bahwa ia baik-baik saja

Ketika sudah tersadar dan mulai ketakutan, peluk anak dan bilang padanya bahwa ia baik-baik saja karena ada kita di sisi mereka. Jika ia menangis, cukup dengarkan dan jangan bertanya.

Setelahnya, tanyakan apa yang mau ia lakukan. Biasanya anak akan menolak untuk tidur sendiri. Setelah itu, orangtua dapat mendampingi dan menemani anak sampai tertidur.

Selain itu, orangtua juga dapat menerapkan kegiatan rutin sebelum tidur dengan anak seperti membersihkan tubuh, menggosok gigi, membacakan buku cerita, dan lain-lain. Hal ini dapat mendistraksi anak dari pikiran-pikiran yang berpotensi membuatnya stres.

Selain itu, jika ia sedang diajarkan untuk tidur sendirian dengan lampu padam, temani anak terlebih dahulu hingga terlelap. Terkadang, night terror juga terjadi pada kondisi kamar yang gelap. Hal ini bertujuan agar anak bisa mendapatkan kualitas tidur yang baik.

Untuk mencegah terjadinya night terror pada anak juga dapat dihindari dari kebiasaan sehari-hari, misalnya menghindari makanan dan minuman berkafein tinggi, seperti cokelat, teh, atau soda.

Penjelasan lebih lanjut seputar night terror pada anak bisa didengarkan dalam siniar Obrolan Meja Makan bertajuk “Atasi Anak yang Mengalami Night Terror” di Spotify.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/03/29/200000120/cara-yang-tepat-mengatasi-night-terror-pada-anak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke