Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenyamanan Anak Jadi Fokus Inovasi Metode Khitan

KOMPAS.com - Metode sunat yang nyaman, dan memiliki durasi pemulihan yang cepat, saat ini menjadi pertimbangan orangtua ketika ingin menyunatkan anak laki-lakinya.

Wajar saja, metode sunat konvensional memang kerap membuat anak takut menjalaninya sehingga orangtua harus membujuk anak agar mereka bersedia dikhitan.

Saat ini tersedia berbagai pilihan metode sunat yang masing-masing memiliki kelebihan. Salah satu yang cukup diminati adalah klem. Namun, metode ini juga memiliki beberapa kendala, antara lain harga dan juga klem yang harus terpasang di penis selama beberapa waktu seusai khitan.

PT Tekno Klem Indonesia bersama dengan dr. Darsono dan dr. Anwar Indra Syafrudin mengembangkan alat sirkumisi klem yang mengedepankan kemudahan pemakaian, keamanan, dan kenyamanan bagi anak.

Menurut Darsono, keunggulan metode terbaru ini adalah tidak ada alat yang dipasang setelah sunat.

"Jadi saat anak pulang ke rumah, tidak ada lagi klem yang terpasang, anak akan merasa nyaman," kata dokter yang menjadi Ketua Umum Asosiasi Dokter Khitan Indonesia ini.

Kelebihan lain dari metode ini adalah hasil sunat lebih rapi, tidak ada jahitan atau balutan kasa, hingga anak tetap bisa mandi setiap hari setelah disunat.

“Setelah selesai proses sunat, dokter akan melepas klem dan memberikan lem pengganti jahitan atau dikenal dengan skin adhesive. Jadi tidak ada jahitan sama sekali,” ujarnya.

Ditambahkan oleh Anwar, sunat klem berteknologi terbaru ini sudah diuji pada sekitar 6.000 anak di Indonesia selama periode 2020-2021.

"Selama periode tersebut angka keberhasilan tinggi dan risiko kejadian pasca-sunat sangat minimal, sehingga para praktisi sudah dapat merekomendasikan metode sunat ini," katanya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/03/30/074124220/kenyamanan-anak-jadi-fokus-inovasi-metode-khitan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke