Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Melihat Hubungan "Mesra" Industri Mode dan Sepak Bola

Bagaimana jika sebaliknya, industri sepak bola yang mengilhami desain perancang busana?

Sampai beberapa tahun yang lalu, tidak ada yang menduga jika hal itu akan terjadi.

Namun saat ini, perancang busana tertarik akan permainan di lapangan hijau.

Desainer tidak lagi puas hanya sekadar rancangan mereka dikenakan pemain bintang atau tim kelas atas di dunia.

Sekarang, para penggiat mode juga ingin menikmati momen kejayaan di tengah kerumunan suporter dengan memakai pakaian mereka di stadion.

Sepintas, industri mode mewah dan sepak bola adalah dua dunia yang sangat bertolak belakang.

Fesyen mewah disukai oleh kalangan tertentu --biasanya menengah ke atas, sedangkan sepak bola dipandang sebagai olahraga "rakyat" yang digemari banyak orang.

Seiring waktu, hubungan antara kedua dunia ini kian dekat. Mode mewah mulai merambah gaya jalanan (streetwear).

Dalam hal penggemar di Instagram, bintang sepak bola Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi memiliki pengikut yang jauh lebih banyak ketimbang pesohor semacam Kim Kardashian atau Kylie Jenner.

Fakta itulah yang membuat banyak rumah mode mulai melayani kebutuhan para pemain.

Sebagai contoh, kolaborasi terbaru antara Dior dengan penyerang PSG, Kylian Mbappe.

Melalui kolaborasi itu, citra diri Mbappe ditonjolkan dalam kreasi Dior Homme dan wewangian Sauvage.

Industri fesyen mewah kini sudah mengambil alih pekerjaan merek sportswear seperti Puma atau Adidas, merancang jersey untuk klub sepak bola ternama di dunia.

Desain jersey sepak bola semakin bergaya

Koche, yang dipimpin Christelle Kocher merupakan salah satu label mewah yang menunjukkan minat terhadap sepak bola.

Pada awal 2017, label tersebut mengumumkan kemitraan dengan Paris Saint-Germain, dan memamerkan jersey klub di peragaan busana.

Tidak berhenti sampai di situ, Koche juga merilis koleksi baru bersama klub "penguasa" kota Milan, AC Milan dan merek Puma.

Dari kolaborasi tiga arah bertemakan upcycling itu, jersey Rossoneri --julukan AC Milan-- yang tidak terjual diubah menjadi kreasi adibusana.

Kemudian pada 2020, giliran rumah mode Balenciaga yang menjamah dunia sepak bola.

Meski tidak menggandeng pihak lain, koleksi jersey sepak bola berlogo Balenciaga mendapatkan banyak penggemar.

Contoh lainnya, desainer Yohji Yamamoto berkolaborasi dengan Adidas merancang koleksi khusus untuk merayakan ulang tahun Real Madrid yang ke-120.

Ada berbagai item, termasuk jersey, pakaian warm-up, dan celana. Semua itu dibuat dengan menambahkan estetika avant garde sang desainer.

Selain merilis koleksi, Yamamoto dan Adidas juga membuat kampanye yang menampilkan beberapa ikon Los Galacticos kala itu, salah satunya Karim Benzema.

Adapun desainer Stella McCartney yang bergabung dengan Adidas, merancang koleksi khusus untuk pemain wanita klub Arsenal.

Koleksi Arsenal Women terdiri dari hoodie, celana legging, kemeja pra-pertandingan, dan sepasang sepatu Adidas Ultraboost 22 yang dibuat oleh McCartney.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/04/01/090000920/melihat-hubungan-mesra-industri-mode-dan-sepak-bola

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke