Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Waspadai 6 Tanda Awal Penyakit Diabetes

KOMPAS.com - Kadar gula darah yang tinggi dapat menyelinap di tubuh kita tanpa gejala yang jelas.

Faktanya, kebanyakan orang tidak tahu bahwa mereka memiliki gula darah tinggi sampai didiagnosis menderita diabetes tipe 2, dan mungkin itu sudah terjadi selama beberapa waktu.

Tanda-tanda awal diabetes

Tanda-tanda diabetes tipe 2 sering kali tidak kentara, terutama ketika terjadinya masih terlalu awal.

Tetapi, mengabaikannya juga dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih buruk di kemudian hari.

Bahkan peningkatan kadar gula darah ringan dapat merusak saraf, ginjal, dan retina kita. Maka, semakin tinggi kadar gula darah dan semakin lama kita membiarkannya, itu akan semakin memperburuk kerusakan yang bisa terjadi.

"Ketika kami mendiagnosis seseorang, kami berasumsi bahwa mereka mungkin sudah menderita diabetes selama sekitar lima tahun," kata ahli endokrinologi Kevin Pantalone, DO.

"Selama pemeriksaan, sejumlah orang yang baru didiagnosis telah hidup dengan masalah ginjal dan masalah retina, jadi mereka sudah mengalaminya selama beberapa waktu," sambung dia.

Dokter Pantalone juga mengungkapkan bahwa ada beberapa gejala diabetes yang bisa terjadi sejak dini. Bahkan meskipun kecil, tanda-tanda tersebut layak untuk dikosultasikan ke dokter.

Nah, untuk mengetahui lebih lanjut, berikut adalah enam tanda awal diabetes yang harus diwaspadai.

1. Sering buang air kecil

Harus pergi ke kamar mandi untuk buang air kecil lebih dari biasanya, terutama di malam hari, adalah tanda bahwa kadar gula darah kita terganggu.

Dr Pantalone mengatakan, salah satu pasiennya datang untuk diagnosis setelah seorang anggota keluarga memerhatikan bahwa dia buang air kecil setiap jeda iklan ketika mereka menonton TV.

2. Mengalami infeksi saluran kemih atau jamur

Ketika kadar gula darah kita tinggi dan ginjal kita tidak dapat menyaringnya dengan cukup baik, gula akan berakhir di urin.

Selain itu, lebih banyak gula di lingkungan yang hangat dan lembab juga dapat menyebabkan infeksi saluran kemih dan jamur, terutama pada wanita.

3. Berat badan menyusut tanpa sebab

Jika kita menderita diabetes, tubuh kita tidak dapat menggunakan glukosa (gula) secara efektif untuk energinya.

Sebaliknya, tubuh kita akan mulai membakar simpanan lemak dan kita mungkin akan mengalami penurunan berat badan yang tidak terduga.

4. Penglihatan yang memburuk

Menurut Dr Pantalone, kadar gula yang tinggi dapat mendistorsi lensa di mata kita, sehingga hal ini dapat memperburuk penglihatan.

Perubahan resep kacamata atau penglihatan juga terkadang merupakan tanda awal orang mengalami diabetes.

5. Merasa kelelahan

Beberapa penyebab kelelahan yang mendasari mungkin berhubungan dengan diabetes atau kadar gula tinggi.

Ini juga termasuk dehidrasi (karena sering buang air kecil, yang dapat mengganggu tidur) dan kerusakan ginjal.

"Perasaan lelah pun sering kali menetap dan dapat mengganggu aktivitas kita sehari-hari," catat Dr Pantalone.

6. Perubahan warna kulit

Sesuatu yang sering dilihat Dr Pantalone pada orang sebelum diagnosis diabetes adalah kulit gelap di lipatan leher dan di atas buku-buku jari.

Resistensi insulin dapat menyebabkan kondisi ini yang dikenal sebagai acanthosis nigricans.

Perbedaan tanda antara pria dan wanita

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), pria lebih mungkin didiagnosis dengan diabetes tipe 2 dengan berat badan lebih rendah.

Salah satu alasannya adalah pria cenderung menyimpan lebih banyak lemak di sekitar perut mereka dan ini merupakan faktor risiko.

Pria yang hidup dengan diabetes tipe 2 juga lebih mungkin untuk memiliki penyakit jantung. Kombinasi ini dapat menyebabkan disfungsi ereksi (DE).

Faktanya, CDC mengatakan pria yang hidup dengan diabetes, tiga kali lebih mungkin mengalami DE. Kerusakan saraf akibat diabetes juga dapat menyebabkan:

• Kandung kemih yang terlalu aktif (terutama di malam hari).

• Inkontinensia (kencing bocor).

• Infeksi saluran kemih (ISK).

• Ejakulasi retrograde (air mani dilepaskan ke dalam kandung kemih).

Sementara itu, wanita yang hidup dengan diabetes tipe 2 memiliki lebih banyak hal untuk dikelola.

Menurut CDC, diabetes dapat meningkatkan risiko penyakit jantung sekitar empat kali lipat pada wanita dibandingkan dengan dua kali pada pria.

Wanita juga berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi terkait diabetes lainnya seperti kebutaan, penyakit ginjal, dan depresi.

Wanita yang hidup dengan diabetes tipe 2 mungkin juga memiliki:

• Dorongan seks yang lebih rendah.

• Periode mens yang lebih lama atau lebih berat.

• Kesulitan hamil atau komplikasi selama kehamilan.

• Kenaikan berat badan selama menopause yang mungkin memerlukan peningkatan obat diabetes.

• Infeksi jamur atau saluran kemih yang sering terjadi.

Diabetes tipe 2 banyak memengaruhi wanita dari kelompok etnis tertentu secara berbeda seperti wanita Afrika-Amerika, Native Alaska, Amerika Indian, Asia-Amerika, Hispanic/Latin, serta Native Hawaii dan Pacific Islander.

Cara mencegahnya

Cara untuk mencegah diabetes tipe 2 sebagian besar adalah dengan mengelola berat badan dan berolahraga secara teratur.

Kehilangan hanya 5 persen dari berat badan dapat membantu membalikkan pradiabetes, yaitu ketika kita memiliki kadar gula darah yang lebih tinggi tetapi tidak cukup tinggi untuk didiagnosis sebagai diabetes.

Di samping itu, kita juga perlu mengurangi makanan olahan, alkohol, minuman manis dan lemak trans.

Sebagai gantinya, pilihlah untuk mengonsumsi biji-bijian, protein tanpa lemak, buah, sayuran non-tepung, air dan minuman tanpa pemanis.

Menurut Dr Pantalone, melakukan tes gula darah secara rutin dan berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan dapat membantu kita mengetahui tanda-tanda awal diabetes.

"Karena gejala diabetes sering kali tidak kentara atau tidak ada sama sekali, terutama di awal, penting untuk mengunjungi dokter secara teratur untuk pemeriksaan dan pengujian," sarannya.

"Ini adalah suatu keharusan jika kita kelebihan berat badan atau memiliki faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena diabetes," ujar dia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/04/03/080800420/waspadai-6-tanda-awal-penyakit-diabetes

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke