Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Ada yang Rela Membayar demi Konten OnlyFans?

Ia dikabarkan mengeluarkan sejumlah uang untuk mendapatkan 76 video serta foto yang dikategorikan sebagai pornografi.

Kabar viral ini langsung memicu respon dari netizen, yang umumnya berupa dukungan.

Banyak yang bahkan memuji Marshel karena bersikap sportif dengan membeli secara resmi, alih-alih mengunduh konten ilegal.

Pembahasan ini mungkin memicu pertanyaan di banyak orang lainnya, khususnya yang tidak paham.

Mengapa ada yang rela mengeluarkan sejumlah uang demi mendapatkan konten pornografi di OnlyFans?

Habiskan uang di OnlyFans, demi apa?

OnlyFans merupakan platform berbasis media sosial yang menyediakan konten pornografi.

Ada sejak tahun 2016 lalu, popularitas platform ini berkembang pesat di masa pandemi karena orang mencari hiburan ketika tak bisa bepergian dengan leluasa.

Semua orang bisa menjadi content creator di OnlyFans dengan mengunggah konten pornografi yang bisa dimonetisasi.

Karena fiturnya ini, platform ini kemudian jadi favorit banyak pelaku industri pornografi sekaligus penggunanya.

Sejumlah selebritas Hollywood bahkan membuka akun OnlyFans seperti Tyga, Blac Chyna dan Bella Thorne karena tergoda dengan keuntungannya.

Pengguna OnlyFans harus membayar biaya berlangganan untuk bisa menikmati sejumlah kontennya.

Jumlah uang yang harus dikeluarkan bisa bertambah apabila membeli lebih banyak konten dari kreator tertentu.

Tentunya, aplikasi ini dilarang dan tidak beroperasi secara resmi di Indonesia meskipun masih banyak yang bisa mengaksesnya.

"Saya ingin uang saya pergi ke wanita seksi, bukan produsen porno busuk," kata salah satu pengguna, yang namanya tidak disebutkan.

Beberapa yang lainnya merasa pornografi 'gratis' sebagai hal yang eksploitatif dan tidak etis.

Ada yang merasa mengeluarkan uang untuk OnlyFans sama seperti berlangganan platform lainnya.

Bagi yang lain, daya tarik utama OnlyFans adalah interaksi satu lawan satu yang dipersonalisasi sehingga rela membayar lebih.

"Itu membuat Anda merasa seperti sedang melakukan sexting dengan seseorang," jelas pengguna lain.

Banyak pengguna OnlyFans lainnya mengaku rela membayar biaya berlangganan maupun konten eksklusif karena kenal dengan kreatornya.

Uang yang dibayarkan dianggap sebanding untuk menjawab rasa ingin tahunya terhadap sisi sensualitas sosok tersebut.

Namun banyak pula yang mengaku kecewa dengan konten yang didapatnya dan merasa rugi telah mengeluarkan uangnya.

Terlepas motifnya, konten pornografi, seperti yang ditawarkan OnlyFans, bisa berdampak buruk bagi diri kita sehingga harus diwaspadai.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/04/07/110302420/mengapa-ada-yang-rela-membayar-demi-konten-onlyfans

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke