Emily Ratajkowski Bikin Sneaker Kolaborasi dengan Superga

Banyak orang memilih sneaker sebagai alas kaki favorit, tak terkecuali para selebritas dunia. Salah satunya, model, aktris dan penulis Emily Ratajkowski.

“Aku sepertinya menjadi orang yang anti high heels,” ujar Ratajkowski, seperti dikutip dari Vogue.

Ratajkowski berpendapat, sisi dirinya yang anti high-heels ini mungkin disebabkan karena pandemi Covid-19 dan repotnya menjadi seorang ibu yang harus mengurus anak rewel.

“(Makanya) aku merasa lebih nyaman dan lebih suka memakai sneaker,” ujar dia.

Lalu baru-baru ini, Ratajkowski berkolaborasi dengan brand sepatu Superga dan merilis koleksi sneaker khusus.

Tentu, sebagai penggemar berat sepatu tenis klasik seri 2750 dari brand tersebut, ikon street style satu ini menganggap kolaborasi ini sangat pas untuknya.

“Aku tinggal di New York City, dan aku memiliki anjing yang sangat besar, jadi aku berjalan ke mana-mana sepanjang waktu,” kata dia.

“Aku sering memakai sneaker. Kita bisa memakainya kapan saja, jadi sneaker selalu keren, dan aku suka kesederhanaan klasik Superga,” lanjut dia.

Soal proses perancangan, Ratajkowski, yang sebelumnya meluncurkan lini Inamorata pada tahun 2017, mengaku selalu mengikuti kata hati saat menciptakan sesuatu.

Namun, dia mengaku belum pernah mendesain sneaker. Hal ini membuatnya bersemangat mendesainnya.

Dan, gaya timeless pun dipilih untuk kolaborasi ini.

"Ada momen nyata, sekitar empat tahun lalu, di mana rasanya sangat menyenangkan bagiku untuk mengenakan sneaker dengan desain modern dan tak biasa."

"Namun, yang benar-benar aku inginkan sekarang adalah sesuatu yang klasik," ujar dia.

Ratajkowski juga berpendapat, semua orang sempat melalui tahap sulit dalam dunia mode.

Ia juga menceritakan, akhirnya memutuskan untuk menyerah dan hanya memakai apa yang ingin ia kenakan, bukan mengikuti tren yang datang dan pergi.

Lalu setelah menelusuri arsip Superga yang telah berusia seabad untuk mencari inspirasi, Ratajkowksi akhirnya memilih dua sneaker paling ikonik dari label tersebut.

Masing-masing adalah sepatu tenis yang disebutkan sebelumnya dan sepatu bot high-top dengan lug-soled, Alpina (awalnya dibuat untuk para pendaki gunung pada 1950-an).

Ratajkowski pun menambahkan sentuhannya sendiri dalam bentuk tali berbentuk tabung, lubang tali aluminium yang diukir logo, dan sol off-white khusus.

“Aku menyukai sepatu dengan dua tone, jadi sepatunya tidak putih semua,” sambung dia.

“Ketika berpakaian, aku tidak ingin sepatuku senada dengan t-shirt putihku. Aku ingin ada sesuatu yang berbeda untuk memecahnya."

"Kami juga menambahkan sedikit rib pada sol untuk membuatnya lebih sporty. Ada sedikit nostalgia di sepatu itu, tapi rasanya juga modern” tambah dia.

Ratajkowski mengaku memadukan sneaker dengan berbagai hal, mulai dari sweater untuk perjalanan pesawat, gaun di musim panas, setelan oversized atau rok mini di malam hari, dan tentu saja, jeans dan t-shirt.

“Itulah hebatnya sneaker,sangat serbaguna,” ujar dia.

Kendati demikian, ia menyebut, ada satu “tradisi” saat ia memakai sneaker putih.

”Aku sebenarnya suka sneaker kotor. Aku adalah orang yang cukup berantakan dan tidak terlalu menghargai pakaian."

"Jadi, aku pikir sneaker-ku akan terlihat lebih baik jika nampak semakin usang,” cetus dia.